18. Gagal dinner?

6.6K 274 47
                                    

Hai!

Kali ini chapternya saya panjangin yaa^-^

Karena kemaren gak up, sibuk buat ujian persiapan magang.

Happy Reading!!

^^^-^^^

Krieett..

Tap.. Tap.. Tap..

"Sehari gak kesini kayak setahun gak kesini.." gumam Nara.

Nara menaiki beton pembatas tanpa takut jatuh.

"Hah.." ia membuang napas pelan sembari menatap jalanan di bawahnya.

Ia rentangkan kedua tangannya bak pasangan Jack dan Rose. Hanya saja, ia menikmati kesejukan itu seorang diri.

Pikirannya teringat akan tugas seni budaya yang ia punya. Segera ia beranjak duduk dan mengambil sebuah buku gambar berukuran A3 di dalam tas. Jari lentiknya lincah memberikan goresan pada kertas putih itu. Siap menuangkan ide yang keluar begitu saja dari imajinasinya.

Tak perlu waktu lama, ide itu berubah menjadi suatu keindahan. Keindahan yang nampak seperti nyata. Ditatapnya sekali lagi hasil gambaran yang ia buat. Tapi memang...

"So beautiful.."

Untuk yang pertama kalinya ia mengagumi karyanya sendiri. Mengagumi pemandangan seorang wanita yang berwujud sketsa. Masih berupa sketsa saja sudah indah, apalagi jika sudah tersentuh oleh berbagai warna.

^^^-^^^

Tiinn.. Tiinn..

"Itu temen ayah sudah datang.." ucap Mr. Reyhan.

"Ayo samperin yah!" ajak Ny. Desi. Lantas wanita tua itu memanggil putrinya yang tak kunjung keluar dari kamar.

"FISHAH! CEPET TURUN SAYANG! TAMUNYA UDAH DATENG TUH.."

"IYA MA! 5 MENIT!"

Mr. Reyhan dan Ny. Desi keluar menuju teras rumah untuk menyambut tamu yang ternilai terhormat bagi mereka.

Tamu terhormat? You can see! Mobil yang mereka tumpangi saja mobil lamborghini. So? Pasti tamu itu keluarga terpandang bukan?

"Johan!"

"Reyhan! Bagaimana kabarmu, bung?"

Kedua pria paruh baya itu saling berpelukan.

"Ya.. Seperti yang kamu lihat hahaha.."

"Hahaha.. Istri barumu?" tanya Mr. Johan.

"Tentu saja. Hahaha. Perkenalkan dia Desi."

Ny. Desi mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Mr. Johan dan istrinya.

"Andini.."

"Desi.. Dari pada di luar, mending ngobrol di dalem aja yuk mbak.. Mas Johan.."

"Iya-iya hahaha."

Mereka berempat menuju ruang makan yang lengkap dengan berbagai hidangan menggiurkan. Dan kembali menyambung obroaln-obrolah yang sempat terputus tadi.

"Ngomong-ngomong mana anakmu? Nara?"

"Hmm.. Nara.." belum sempat Mr. Reyhan menjawab pertanyaan, beliau mengalihkan perhatiannya pada seorang gadis yang baru datang.

Tap.. Tap.. Tap..

"Hmm.. Ini putriku.. Rafishah.."

"Perkenalkan om.. saya Rafishah.. Rafishah tante.." ujar Rafishah bersalaman dengan sopan kepada Mr. Johan dan Ny. Andini.

Vinnara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang