Happy Reading!
^^^-^^^
Peduli adalah pertolongan pertama pada kecelakaan
^^^-^^^
Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku
Dirimu..
Lantunan musik penyanyi lokal mengalun merdu dari speaker-speaker yang terpasang di sudut ruangan. Seperti biasa, rata-rata yang mengunjungi adalah para remaja. Ada yang berpasangan, ada yang datang membawa kawanan, dan ada yang sendiri. Seperti cowok yang satu ini, selalu datang sendiri, Geraldo Joffano.
Posisinya duduk di zona aman alias tak begitu terjangkau pandangan, yaitu di pojok. Anehnya, meski ia di pojok tetap saja ada yang melirik. Namun, itu bukan masalah serius. Sikapnya yang selalu acuh tak acuh, membuatnya tak pernah merasa terbebani. Lagi pula tak ada untungnya untuk membalas lirikan itu.
"White coffee 1 mas?" antar seorang pelayan wanita.
Gerald mendongak, "Iya."
Pelayan tersebut meletakkan segelas white coffee pesanan Gerald. "Ada pesanan lagi mas?" tanya pelayan tersebut. Lantas Gerald menggeleng.
Bukannya segera pergi, pelayan tersebut malah tetap berdiri di depan Gerald. Agaknya si pelayan mencari kesempatan dalam kesempitan, modus.
"Gak ada," jelas Gerald dingin.
Si pelayan langsung terkesiap, "I-iya mas. Ma-maaf."
Gerald berdehem sebagai jawaban dan pelayan itu segera pergi.
"Check check. Malam semuaaa..." sapa MC kafe.
"Malam.." sapa balik pengunjung.
Lengkungan samar terpatri di bibir tipis Gerald. Sebentar lagi, Nara akan tampil.
"Kali ini, kita akan kembali dihibur oleh The Voice Band. Tepuk tangannya mana nih?"
Plok! Plok! Plok!
Gerald mengerutkan dahinya mendengar kalimat yang dilontarkan oleh MC gendut itu. Beberapa kali, ia melirik arlojinya. Benar sekarang pukul 18.00, ini waktunya Nara tampil. Tak hanya itu, ia juga mengecek ponselnya. Benar juga! Ini hari kamis. Sangat aneh bila Nara tak tampil hari ini. Nara's Band hanya off saat hari minggu.
Gerald beranjak dari duduknya melangkah cepat melewati cewek-cewek yang sedari tadi terus meliriknya. Gerald bukanlah tipe cowok yang betah berlama-lama dengan rasa penasaran. Kakinya terus melangkah memasuki lorong di samping toilet.
Matanya menangkap tiga cowok yang ia ketahui sebagai teman band Nara keluar dari basecamp. Dan salah satu di antaranya adalah cowok yang ia mata-matai tempo lalu, Rendra. Segera Gerald mendekati ketiga cowok itu.
"Sorry," cegah Gerald.
"Iya?" tanya Bima.
"Vokalisnya mana?" tanya Gerald.
Rendra menyipitkan matanya, "Lo siapa?"
Alih-alih menjawab pertanyaan Rendra, Gerald malah menanyakan pertanyaan serupa, "Nara mana?"
"Gue nanya lo-"
"Ooohhh. Lo fansnya Nara ya?" serobot Andre. Gerald berdehem sebagai jawaban.
"Jadi gini bro. Sorry banget nih, Nara's Band gak bisa perform hari ini. Karena Nara gak dateng dan- BRO! EH GUE BELUM SELESAI JELASIN! WOI! YUHUU!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinnara (COMPLETED)
Ficção AdolescenteHighest Rank #1 Manu Martin *** Vinnara Renova siswi kelas X SMA Garuda. Cewek penyandang gelar 'junior kurang ajar'. Ia semakin terkenal ketika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar. Tak ayal, h...