Halloooo!!
Maaf baru update, sebenernya saya mau update udah lama..
Tapi laptopnya sakit :") Baru sembuh kemaren ^-^
Ini sengaja saya panjangin, tapi jangan bosan bacanya h3h3
Happy Reading!
^^^-^^^
Di malam yang dingin seperti ini cocok untuk bersantai sembari membaca buku, menonton acara tv kesukaan atau menikmati merdunya alunan lagu kekinian. Akan tetapi, tak semua orang menyenangi hal-hal lumrah seperti itu, termasuk Nara salah satunya. Ia malah melakukan hal yang cukup tabu, duduk di tepi kolam renang dengan kaki yang ia celupkan ke dalam air. Dingin emang, tapi enak.
Bukan untuk bermain air di sana, melainkan sibuk mengutak-atik ponselnya. Waduh! Kalau ponselnya jatuh gimana?Bahaya dong. Nara sibuk membuka Line Chat lalu menutupnya dan terus melakukan kegiatan monoton itu berulang-ulang.
Tak lebih dari 10 menit, suara lidah berdecak mengalun dari bibirnya kurang lebih 4 kali. PR dari sang kekasih simpel memang, tapi jawabannya yang susah. Sampai sekarang, Nara masih belum mengetahui dari mana Gerald mendapatkan ID Line-nya.
Nara menukikkan alisnya. "Sebenernya dia dapet dari mana sih? Jangan-jangan... dia ngebobol sosmed gue lagi?" tebaknya seraya garuk-garuk kepala.
"Non..."
Merasa terpanggil, Nara menoleh, melihat Bi Wati berdiri di belakangnya seraya membawa serbet.
"Kenapa bi?"
"Non ndak makan? Ituu.. semuanya sudah makan."
Nara mengangguk pelan lantas berdiri, "Iya bi. Ayo."
Bi Wati tersenyum hangat, "Enje Non (Iya Non)."
Nara berjalan ke ruang makan dengan Bi Wati sebagai ekornya. Mata indahnya berbinar, melihat tongseng kikil sapi tersaji di sana.
"Lihat Noonn.. Bibi masak tongseng kikil sapi. Katanya Non pengeenn.." kata Bi Wati menyodorkan mangkok berisi tongseng kikil sapi.
Nara terkekeh, "Iya bi. Pedes kan bi?"
Bi Wati mengangkat jempol, "Pasti cah ayuu. Bibi cuci piring dulu yo?"
Nara mengangguk singkat tak mau buka suara, terlalu sibuk menyendok nasi ke piringnya lengkap dengan lauk yang ia idam-idamkan sejak kemaren. Cewek itu menikmati hidangan seorang-seorang saat semua anggota keluarganya telah bersantai menikmati kekenyangan.
Ia tak pernah diajak untuk makan bersama. Kalau pun ia merelakan diri untuk bergabung bersama Ayah, Mama dan Fishah, kemungkinan yang ada, ia malah tak dianggap. Jadi ia memilih makan sendiri setelah semua penghuni rumah makan, sendiri bukanlah masalah besar. Asal bisa menempatkan diri bersama keasikan lainnya, rasa kesepian tak mungkin ada.
"Non.."
"Apa bi?" sahut Nara dengan mulut penuh dengan makanan.
"Mau bibi bikinkan Es Jeruk?" tawar Bi Wati menunjukkan sebola jeruk segar.
Nara mengangguk semangat. "Mau bi!"
Bi Wati kembali ke dapur membuatkan Es Jeruk untuk Nara lalu kembali ke ruang makan memberikan Es Jeruk kepada Nara.
"Ini Non," lapor Bi Wati menaruh segelas es jeruk.
Nara segera menyeruput es jeruk itu cepat-cepat.
Sluurrpp!
"Eeeehh pelan-pelan. Nanti tersedak lhoo.." tutur Bi Wati.
Nara meniupi bibirnya sendiri yang memerah. "Pedess banget bi,"kata Nara menyeruput lagi Es Jeruknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinnara (COMPLETED)
Teen FictionHighest Rank #1 Manu Martin *** Vinnara Renova siswi kelas X SMA Garuda. Cewek penyandang gelar 'junior kurang ajar'. Ia semakin terkenal ketika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar. Tak ayal, h...