7. Pengakuan & Penolakan

8.5K 461 42
                                    

Happy Reading^-^

^^-^^

Seperti yang sudah diinfokan tadi. Akan ada acara game di lapangan tengah. Disana juga ada pameran karya-karya buatan anak SMA Garuda. Mulai dari kerajinan hingga jajanan yang diperjual-belikan disana. Rata-rata jajanan itu dibuat oleh anak Tim Hijau. Sudah jelas dari namanya Tim Hijau, berarti jajanan itu terbebas dari 4P, pengawet, pemanis, penyedap, dan pewarna.

Suasana di lapangan tengah begitu ramai. Ada berbagai macam game yang diadakan disana. Seperti voli putra dan putri, lomba yel-yel antar gugus, lomba balap karung, dan sepak takraw. Nara sama sekali tidak berminat mengikuti permainan yang ada. Berasa lagi lomba 17 Agustus-an, batinnya.

Sekarang saatnya final voli putri. Gugus Pattimura melawan Gugus Cut Nyak Dien. Rafishah menjadi bagian tim voli putri Gugus Pattimura. Angka pada papan poin menunjukkan angka seri, 24-24. Tangan mungil Rafishah sudah memegang bola voli. Cewek itu memfokuskan pandangannya pada bola di tangannya. Sebab, tembakannya menentukan kemenangan Tim Pattimura.

Fishah melihat Gerald berdiri menyaksikan pertandingan voli. Cewek itu sudah kegeeran tingkat dewa. Apalagi sekarang Gerald menaruh pandangan padanya. Ralat, bukan padanya. Tapi untuk Nara yang jadi penonton di seberang lapangan. Ramai terdengar sorak-sorak dukungan untuk Fishah.

"FISHAH LO YANG TERBAIK!"

"GO FISHAH GO FISHAH GO!"

"WE ARE THE WINNER!" teriakan dukungan dari cewek-cewek Pattimura.

"FISHAH! KALO KAMU MENANG, AKANG ASEP JANJI BAKAL NYATAIN CINTA KE KAMU SEKARANG JUGA!" teriak Asep

"Huuuu!!" sorakan mengejek untuk Asep.

"Fishah mana mau sama lo! Yang ada lo ditolak sama dia," Vira berseru.

Dalam sekali tembakan Fishah berhasil mengalahkan lawan. Bola voli itu tak mampu dibendung oleh tim Cut Nyak Dien. Seluruh anak Gugus Pattimura bersorak. Tim Pattimura saling berpelukan karena kemenangan yang didapatnya. Fishah senang bukan main. Dia bangga karena kemenangannya dilihat langsung oleh Gerald.

Seluruh penonton yang mulanya fokus pada Tim Pattimura kini beralih fokus pada cowok blangkon berjalan ke tengah lapangan.

"Lha ngapain si Asep maju ke tengah?" tanya Rania menunjuk Asep.

"Jangan-jangan.. Asep serius buat nembak Fishah!" timpal Vira.

Asep membalik badan Fishah yang membelakanginya. Digenggamnya kedua tangan Fishah.

"Lo ngapain Sep?" heran Fishah.

"Fishah, aku hari ini buat pengakuan sama kamu. Dari awal aku liat kamu. Hatiku udah cenat-cenut. Kamu mau gak jadi pacar Kang Asep? Kang Asep janji bakal ngebahagiain kamu. "

Seluruh murid SMA Garuda yang melihat sendiri pengakuan cinta dari seorang Akang Asep malah memberikan sorakan. Jarang-jarang bisa liat Kang Asep nembak cewek secara live. Berasa liat sinetron.

"UDAH TERIMA AJA SHAH. TUH KANG ASEP WES TRESNO KARO KOWE! (Tuh Kang Asep udah cinta sama lo)" teriak Dika menirukan logat jawa Asep.

"Ciye ciyeee!!" sorak yang lainnya. "TERIMA! TERIMA! TERIMA!"

"Apa-apaan sih lo! Gue gak mau jadi pacar lo! Dan GUE. GAK. AKAN. MAU. JADI. CEWEK. LO!" tolak Fishah penuh penekanan dan berlalu pergi meninggalkan area lapangan. Cewek itu menuju kelas dengan langkah sejuta. Dadanya naik turun. Mukanya merah padam menahan malu.

Cewek itu malu luar biasa atas pengakuan cinta Asep untuknya. Terlebih lagi Gerald masih berdiri disana. Pasti Gerald melihat pengakuan cinta sialan itu.

Vinnara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang