Happy Reading!
^^^_^^^
Nara menaruh bolpoinnya ke tengah lipatan buku. Asal kalian tahu Nara masih belum terbiasa dengan belajar. Baru satu setengah jam belajar pantatnya sudah panas, bak belajar semalaman saja.
Nara menatap lamat-lamat cowok tampan berkaos hitam di depannya yang fokus membaca buku. Sekali lagi Nara jatuh cinta dibuatnya. Hidung mancung, kulih putih dan rahang tegas , semakin menguatkan aura cowok itu sebagai most wanted SMA Garuda.
Nara menunduk gemas sembari terkikik dalam hati. Duh ganteng banget cowok gue, batinnya.
"Kenapa Ra?" tanya Gerald fokus baca buku.
Nara spontan tergagap. "Eh enggak! Enggak papa kok hehe," Cewek itu masih saja senyum-senyum sendiri melirik pacarnya.
Ternyata untuk memulai hubungan dengan seseorang tidaklah semengerikan itu. Berkat Gerald, Nara mengerti bagaimana rasanya dicintai dan mencintai begitu dalam.
Ia paham sekarang mengapa takdir terus menggiringnya agar selalu di samping Gerald. Karena kenyataannya, ia sendiri tidak bisa jauh dari Gerald. Oh sumpah demi apapun tolong maafkanlah Vinnara yang bucin ini.
"Stop liatin aku terus Nara. Besok UAS terakhir kamu kan? Kamu belajar yang bener, " kata Gerald fokus membaca buku.
Sekarang saatnya murid kelas X dan XI UAS. Sementara kelas XII sudah libur tinggal menunggu hasil UNAS. Oleh sebab itu untuk mencegah kemageran Nara di atas tempat tidur, Gerald ambil alih jadi guru les sementara Nara. Cowok itu mengajak Nara belajar bareng di rumah Nara.
"Kapan selesainya sih? Belajar terus?" tanya Nara lirih takut Gerald marah, Gerald konsisten dengan waktu akan sangat serius jika sedang belajar.
"Kamu lapar?" tanya Gerald ingat Nara menolak tawarannya untuk mampir ke warung makan ketika pulang sekolah tadi, memilih membeli Corn Dog.
Nara mengangguk semangat. Sedetik kemudian mengubah raut wajahnya menjadi cemberut. "Tapi kan masih jamnya belajar..."
Gerald menutup bukunya lalu memasukkan buku ke dalam tas. "Sudah selesai kok. Kamu?"
Nara berdiri cepat mengangkut bukunya ke dalam tas. "Sudah dong! Aku gak suka belajar lama-lama. Takut ketiduran," jawab Nara seenaknya.
"Ya udah ayo kita makan di luar," tawar Gerald tersenyum mengulurkan tangan.
"Kuy kuy! Let's go!" sahut Nara semangat menyambut uluran tangan Gerald.
"EH EH EH MAU KEMANA MAS-MAS MBAK-MBAK? ADUH MESRA BANGET. GAK PERLU MEPET-MEPET KALIAN BUKAN PINDANG DALAM KERANJANG."
Nara dan Gerald sontak berhenti dan menoleh ke sumber suara. Ada Fishah berkacak pinggang di tangga.
"Mau kemana?" kepo Fishah berjalan menghampiri keduanya.
"Kemana-mana hatiku senang," jawab Nara sekenanya lalu menarik paksa Gerald bersamanya. "Ayo kak."
"ISH! RA! RA! GUE TITIP MARTABAK SAMA TERANG BULAN KEJU YAAAA?!"
Nara mengendikkan bahu acuh. Tidak menoleh juga tidak mengiyakan—tetap mengamit Gerald sampai ke motornya.
"NARAAAA! IH YAAMPUN! GUE KANCINGIN LO YA?!"
"GAK MAU TAU POKOKNYA NITIP MARTABAK SAMA TERANG BULAN! TITIK!"
Hingga terdengar bunyi gubrak pintu dibanting barulah Nara menoleh seraya tertawa miring.
"Hahaha dianya marah," kata Nara pada Gerald dengan mata berbinar jenaka.
"Udah baikan masih gak akur," ucap Gerald memakai helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinnara (COMPLETED)
Teen FictionHighest Rank #1 Manu Martin *** Vinnara Renova siswi kelas X SMA Garuda. Cewek penyandang gelar 'junior kurang ajar'. Ia semakin terkenal ketika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar. Tak ayal, h...