5. Attention (1)

9.5K 488 50
                                    

Happy Reading ^-^

Brum brum brum

Rafishah menghentikan pergerakkannya yang memindahkan piring-piring kotor ke wastafel. Ia menyibakkan sedikit tirai yang ada di samping dapur untuk melihat siapa yang datang.

Nara? Kak Gerald? Gimana bisa mereka pulang bareng?

Menyeruak rasa sesak sekaligus penasaran dalam dadanya. Sebenernya apa sih yang membuat Nara istimewa sampai-sampai senior yang ia kagumi sekarang mengantarnya pulang. Dilihatnya sekali lagi pekarangan rumahnya. Namun, Gerald sudah tak lagi berdiri di sana. Sepertinya cowok itu sudah pergi.

Nara melenggang masuk ke dalam rumahnya. Perutnya sudah keroncongan dari tadi. Hari ini ia tidak membawa bekal. Koreksi, bukan hari ini tapi setiap hari. Memangnya siapa yang mau membawakannya bekal? Mama Desi? Cih perempuan itu serigala berbulu domba. Dia merasa bahwa kehadiran wanita berumur 40-an hanya semata-mata karena harta.

Logika saja, jika ayahnya sakit dan tak mampu lagi mencari nafkah, apa Ny. Desi masih mau menyandang status istri Reyhan Pratama? Sepertinya tidak. Hanya alm.bundanya yang bertahan dengan sikap angkuh dan kasar milik Mr. Reyhan ayahnya. Bundanya memang wanita miskin. Tapi ia memiliki hati yang tulus. Ia sungguh rindu bundanya.

Lamunan Nara terpecah, ketika kedua telinganya mendengan lontaran pertanyaan yang keluar dari mulut saudara tirinya.

"Lo pulang bareng kak Gerald? Kok.. bisa?" tanya Fishah sedikit ragu-ragu. Nara hanya mengendikkan bahunya sebagai jawaban. Lalu matanya menatap sendu pada meja makan yang makanannya sudah hilang sebagian. Sepertinya mereka sudah makan terlebih dahulu. Bukan sepertinya, tapi memang.

Lagi-lagi gue gak dianggep, batinnya.

Ia memutuskan naik ke lantai atas menuju kamarnya meninggalkan Fishah yang masih berdiri dengan tatapan penasaran. Kamarnya adalah surganya, dimana ia bisa mendapatkan kenyamanan tanpa harus berinteraksi dengan mahluk-mahluk sok suci di rumahnya.

^^^-^^^

Gerald termenung menatap langit-langit di kamarnya. Beribu pertanyaan muncul dalam benak cowok blesteran Jerman-Indo itu.

"Apa yang bikin Nara berubah sedrastis itu?"

"Apa bener Nara gak bisa ngenalin gue?"

"Atau dia pura-pura gak kenal?"

"Lo marah karena dulu gue pindah tanpa ngabarin lo?"

"Iya, gue tahu gue salah. Tapi itu semua bukan keinginan gue."

"Gue harus ngelurusin masalah ini," gumamnya mantap.

^^^-^^^

Hari ke-2 MOS di SMA Garuda

Semua peserta didik baru dan OSIS pembimbing sudah memasuki kelas masing-masing. Hari ini seluruh peserta didik baru diwajibkan menyuguhkan bakat masing-masing agar suasana MOS menyenangkan dan mengisi senggang waktu yang ada. Itu sudah tercatat dalam agenda kegiatan MOS SMA Garuda.

Gerald sebagai kakak pembimbing gugus Pattimura mengedarkan pandangannya mencari cewek yang tadi malam berhasil memenuhi pikirannya. Namun nihil, ia tidak menemukan keberadaan cewek itu. Lo telat lagi?

Cowok itu mendengar sedari tadi gumaman halus cewek-cewek yang notabenenya adik kelasnya itu memujanya. Cowok itu juga merasa kalau dari tadi ada yang curi-curi pandang terhadapnya. Siapa lagi kalau bukan Netta. Sebenarnya Netta menjadi kakak pembimbing di Gugus Dr. Soetomo, tapi cewek itu menolak dengan alasan, "gue kan sekretaris OSIS, pasti nanti Gerald butuhin gue.. "

Vinnara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang