Chapter 4

26.3K 900 10
                                    

happy reading 😊 

Hari ini Key memaksa Rangga bangun pagi walau tak ada jadwal kuliah.
Seperti biasa, Rangga selalu malas-malasan jika tak ada jam kuliah.

"Rangga... bangun!" Key menarik selimut Rangga yang semalam membungkusnya dengan sangat hangat.
Rangga dengan malas membuka matanya perlahan lalu menatap Key.

"Good morning," sapa Key lalu mencium pipi kiri Rangga.
Rangga tersenyum lalu duduk di hadapan Key.
"Hari ini aku kosong, Key." Rangga mencubit pipi Key pelan.
"Ayo jogging," pinta Key sambil memeluk lengan Rangga yang hangat.

"Kamu hari ini ada kuliah, kan?" Rangga mengusap rambut Key yang pagi itu Key biarkan tergerai indah.
Rangga menghirup dalam wangi shampo yang Key gunakan.
"Aku gak mau kuliah tanpa kamu," jawab Key dengan nada manja.
"Kamu ini kenapa, semakin hari semakin aneh. Apa setiap rabu Kamu gak akan berangkat?" Hari ini adalah hari Rabu dan Rangga tak ada jadwal kuliah.
Key malah mengangguk membenarkan.

"Key... ya sudah aku akan ke kampus hari ini. Aku akan menunggumu sampai selesai. Tidak hanya mengantar." Rangga melepaskan pelukannya, sedangkan Key memanyunkan bibirnya.

"Ayolah," bujuk Rangga lagi.
"Ikat aku."
"Apa?!"
"Jadikan aku kekasihmu."
"Key..."
"Atau ayo menikah saja!"

Rangga terdiam, benar-benar bungkam. Ia hanya menatap mata rusa menyala milik Key.
Tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Key atau apa yang diinginkan gadis itu.
Mata itu memancarkan sebuah kecemasan yang mendalam.

Rangga menatapnya sendu lalu menangkup wajah Key. "Ada apa? Katakan padaku." Tatapan Rangga berubah sangat lembut dan mencoba masuk lebih dalam lagi ke mata Key.
Ibu jarinya menari perlahan mengusap sisi wajah Key agar gadis itu lebih tenang.
"Oh, jangan. Kumohon." Rangga segera menghapus butiran air mata yang jatuh dari kelopak mata indah itu. Air mata Key adalah kelemahan Rangga.

"A-aku... takut." Key berhambur ke dalam pelukan Rangga.
Tangisnya pecah. Isakannya sangat jelas terdengar oleh Rangga.
Dan itu sangat menyakitkan bagi Rangga.

"Ssttt, Key, tenanglah. Siapa yang membuatmu takut?"
"Jadikan hiks aku milikmu." Isak Key serius.
"Pernikahan bukan hal mudah, Key."
"Tapi aku akan mudah menjalaninya bersamamu. Aku akan berubah lebih dewasa lagi. Aku akan selalu menuruti ucapanmu. Aku janji." Key memohon. "Aku tidak akan cepat marah atau mengamuk lagi. Rangga, ayo menikah."

Rangga sudah tak menanggapinya. Key sedang dalam keadaan yang tidak stabil, jadi lebih baik Rangga tak menanggapi apa pun yang dirancaukan gadis itu.
*
*
Setelah hampir setengah jam menangis, Key lelah dan ingin tidur saja hari ini.
Rangga mengangkat tubuh Key lalu membaringkan tubuh mungil itu di sebelahnya.
Wajah gadis itu terlihat pucat. Rangga memikirkan apa yang dirancaukan Key tadi.
Ia tak mengerti. Key merasa takut dan ingin Rangga mengikatnya. Bahkan Key juga menyebut pernikahan.

Apa Rangga sedang dekat dengan wanita lain hingga Key takut kehilangannya?
Tidak. Rangga mengingat-ingat siapa saja wanita yang pernah dekat dengannya. Via, sahabat Key. Naya pacar Rafael dan.... tidak ada lagi. Jadi siapa?
Ia sangat menjaga diri agar tak membuat Key cemburu. Karena sekalinya cemburu, Key bisa menghancurkan seluruh isi kamarnya.

Rangga memutar memorinya ke hari sebelumnya. Apa ia pernah ngobrol dekat dengan gadis lain di kampus? Atau mengerjakan tugas bersama di perpustakaan hingga Key melihatnya? Tidak! Bahkan waktu luangnya hanya ia habiskan bersama Key. Lalu apa maksud Key?

Jemari Rangga masih mengusap kepala Key dengan sayang agar gadis itu semakin nyaman dalam tidurnya.

Atau ada yang menembak Key? Rangga menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin kalau Key menjadi seperti ini hanya karena seorang laki-laki menembaknya. Key bahkan sudah belasan kali menolak laki-laki yang suka padanya dengan alasan ia sudah jadi milik Rangga.
Jadi?
*
*
"Kamu sedikit pendiam sekarang," komentar Via saat jam kuliah pagi baru saja usai.
"Kurasa begitu," jawab Key cuek.
"Menyebalkan," gerutu Via yang sudah selesai memberesi bukunya ke dalam tas.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang