Chapter 102

7.2K 436 135
                                    

300 komentar untuk bonus 1 chapter 😆😂

Happy reading😊

"Setelah terlambat 2 menit, apa kalian ingin membantahku juga?" tanya Bisma geram pada 2 dokter wanita di hadapannya.

Morgan dan Anne masuk ke kamar Bisma yang pintunya tidak tertutup sepenuhnya hingga Bisma menoleh sekilas.

"Tapi Tuan, Nyonya Key memang tidak butuh infus. Ia hanya demam karena kelelahan. Kami sudah menyuntikkan vitamin dan-"

Bisma berdecak tak suka hingga ucapan Dokter Fallen terhenti. "Jangan membantah, lakukan saja. Kondisi Key sangat lemah. Pasang infus sekarang!"

"Bisma," Anne memanggil pelan hingga Bisma menatapnya.
"Dokter mengatakan itu tidak perlu. Kurasa-"
"Kurasa aku tidak butuh pendapatmu di sini."

Anne mendengus sebal sedangkan Morgan malah terkekeh geli melihatnya.
Anne menatap Morgan dengan tajam karena berani mentertawakannya. Bukankah seharusnya Morgan membelanya?

"Tuan, saya yakin sebentar lagi Nyonya Key akan lebih baik setelah obatnya bekerja dan makan. Nyonya Key hanya butuh istirahat," ucap Dokter Intan- Ia adalah Dokter kandungan khusus untuk Key yang sudah Bisma perintahkan untuk memantau keadaan Key selama kehamilan. Sedangkan Dokter Fallen adalah dokter pribadi baru untuk keluarga kecilnya.

"Kalian lihat, Key sedang tidak bisa makan. Dia butuh infus," ucap Bisma keras kepala karena Bisma ingin Key dan bayinya mendapat asupan gizi dari cairan infus.
"Ya Tuhan Bisma Karisma. Jangan berlebihan. Key akan terkejut jika mendapati dirinya diinfus saat bangun nanti. Ayolah, Key tak separah itu. Jika dokter mengatakan tidak perlu ya jangan dilakukan," kesal Anne dengan lavender kuncupnya yang menatap Bisma dengan memicing tajam. "Key bisa makan nanti saat kita membangunkannya."

"Key sedang butuh istirahat. Badannya sangat panas dan kita tidak akan membangunkannya hanya untuk makan. Karena itu, pasang saja infusnya sekarang untuk mengganti asupan gizinya. Astaga, sudah berapa jam Key melewatkan jam sarapannya," geram Bisma sembari melihat jam dinding.

Anne menggelengkan kepalanya jengah, "Demi Tuhan kau bertingkah seperti pernah bersekolah kedokteran, Bisma. Kalau begitu periksa sendiri saja keadaan Key dan lakukan sesukamu. Untuk apa memanggil Dokter!?"

"Baiklah, Anne, kurasa aku memintamu datang kemari untuk membuatkan Key steak tuna. Kau lupa di mana letak dapurnya?" sindir Bisma tak suka.
Anne memutar bola matanya malas, "Untuk apa aku memasakkan Key steak tuna jika kamu saja tidak ingin Key memakannya," sahut Anne tak mau kalah.

"Kalian bisa pergi," ucap Morgan tiba-tiba pada kedua Dokter wanita itu.
"Ya!!-"
"Mereka sudah selesai, Bisma," tegur Morgan dengan datar.
"Kau tak berhak-"
"Jika kamu terus berisik, apa itu tidak mengganggu istirahat Key?"

Bisma akhirnya diam dan membiarkan 2 dokter itu keluar dari kamarnya.
Bisma mendesah berat kemudian duduk di sebelah Key. Ia menyentuh kening Key untuk memastikan keadaannya.
"Masih panas. Mereka bisa bekerja atau tidak sebenarnya!" umpat Bisma jengkel.

"Ya ampun," desah Anne frustasi. "Obatnya belum bekerja. Bersabarlah sebentar." Anne tahu Bisma tak ingin mendengar ocehannya. Terlihat dari ekspresi tak puas yang Bisma tunjukkan beserta rasa khawatirnya.

"Mungkin aku harus membawa Key ke Singapura"
"Kau gila jika melakukannya," sela Anne cepat. Ia benar-benar tak habis pikir pada jalan pikiran pria itu. "Tunggu saja 1 jam lagi, Key akan lebih baik," saran Anne.

"15 menit, jika tidak ada perubahan aku akan membawanya ke Singapura." keputusan Bisma sudah bulat dan tak bisa diganggu gugat.
Bisma merogoh saku celananya lalu menghubungi seseorang untuk menyiapkan helikopternya untuk ke Singapura.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang