Chapter 129

5.3K 407 284
                                    

Ada yang nyariin saya di malam Minggu? 😂😂

Siap kretek-kretek?

Mau nangis-nangisan lagi?

Happy reading 😊

2 hari berlalu dan Morgan belum pulang juga. Pria itu menghindari istrinya.
Dan Anne tampak tak peduli. Ia tak bertanya pada anak buah Morgan atau pun pelayan yang berkeliaran di rumahnya ke mana suaminya pergi. Ia melakukan rutinitasnya seperti biasa.

Bangun pagi dan berangkat kuliah untuk memperbaiki nilainya juga sesekali keluar bersama temannya saat siang atau sore hari.
Ia pun seperti malas pulang ke rumah karena setiap ia masuk ke rumah itu, menuju kamarnya Anne terus teringat pertengkarannya dengan Morgan.

Bahkan Morgan tak punya niat meminta maaf padanya setelah melontarkan tuduhan menyakitkan juga menghukumnya. Anne tak habis pikir pada Morgan yang kekanakan seperti ini.

Perempuan itu menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. Ia segera menutup laptopnya dan memberesi kertas-kertas yang berserakan di atas ranjang kemudian menyimpannya dengan rapi.

Anne mencuci wajahnya sebentar lantas memutuskan untuk tidur agar segera menyelam ke alam mimpinya.
Ini adalah malam keempat ia tidur tanpa Morgan.

Ia selalu menghabiskan malamnya untuk mengerjakan tugas yang bahkan sama sekali tidak mendesak hingga lelah agar pikirannya teralihkan dari Morgan.

Belum genap 2 menit ia memejamkan matanya, Anne kembali membukanya kala ingatannya tentang Morgan kembali menghantuinya.

Kenapa sulit sekali bagi Morgan untuk meminta maaf duluan padanya?
Jelas-jelas memang Morgan lah yang salah di sini. Sikapnya pada Anne kemarin sudah sangat keterlaluan tapi pria itu malah pergi tanpa kabar seperti pecundang.

Anne menatap langit-langit kamarnya yang terlihat polos. Ingatannya terbelah lagi hingga ke masa 1 tahun yang lalu. Begitu banyak peristiwa yang telah ia lewati bersama Morgan.
Seharusnya Anne semakin mengenal Morgan dan lebih mudah memahaminya. Tapi Anne rasa Morgan masih sangat misterius baginya.
Mungkin juga masih banyak rahasia yang pria itu sembunyikan darinya.

Anne meraih ponselnya di atas nakas. Mungkin ia harus mengalah lagi dan memulai pembicaraan di antara mereka agar hubungannya dengan Morgan kembali membaik.

Suara operator yang mengatakan panggilanya tidak terjawab pun membuat Anne meremas dadanya sendiri.

Anne memiringkan tubuhnya, tak sadar air matanya menetes saat itu juga.
Anne segera menghapusnya dan bergumam, "Kenapa ada air mata?" ucapnya bingung, "Bukankah aku tak  peduli lagi padanya? Kenapa aku menangis?"

Wanita itu menendang selimutnya dengan kesal "Ah, terserahlah," ucapnya dengan kembali menarik selimutnya hingga menutupi kepala.

*

S

Sebelum lanjut baca tolong pendapatnya dulu kalau aku ganti cover ini. Bosen sama cover lama 😂

 Bosen sama cover lama 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang