Chapter 38-private

14K 503 24
                                    

Chapter 37 ada di dreame ya gengs, cari aja kiranoviani

happy reading😚😚

Sesampainya di kantor, Bisma juga menggendong Key menuju ruangannya.
Wanita itu benar-benar tak bisa berjalan dengan baik.
Bisma bahkan tak peduli pada tatapan heran karyawannya.
Yang penting ia tetap bisa mengawasi Key 24 jam di sisinya.

Rika segera membukakan pintu ruangannya saat melihat Bisma menggendong Key.
"selamat pagi Pak"

Bisma mengangguk singkat kemudian membawa Key masuk.

"Key" Bisma mengusap pelan pipi istrinya setelah dibaringkan di sofa panjang di dalam ruangannya.
"kamu sebenarnya kenapa? tidak biasanya begini"

"hanya mengantuk Bisma" jawab Key lalu meringkuk ke sandaran sofa.

Bisma menaikkan suhu ruangan agar Key tak kedinginan "kamu membuatku khawatir sayang" Bisma memandangi wajah lelah istrinya. tapi lelah karena apa Bisma tak tahu "apa kamu tidur dengan baik tadi malam?"

Key mengangguk kecil.

"kita ke rumah sakit ya?"
Key membuka matanya, menatap Bisma dengan samar.
"tadi malam aku tidak tidur"
"huh? kenapa? kenapa kamu tidak membangunkanku?" tanya Bisma heran sekaligus bersalah karena merasa tak menjaga Key dengan baik.

"baby kita yang mau. udah kamu kerja sana, aku mau tidur lagi"
"sabar ya, baby kita selalu ingin yang aneh-aneh" ucap Bisma sekali lagi merasa bersalah.

Key tersenyum kecil "harusnya kamu yang lebih sabar Bisma, aku kalau minta yang aneh-aneh yang direpotin siapa? kamu kan. kalau aku lagi ngambek gak jelas, mood naik turun, yang susah kamu juga kan. maaf ya?" Key mengusap lengan Bisma.

Pria itu menggeleng tegas "aku gak pernah merasa direpotin sama kamu. kamu ngambek juga gak masalah kalau itu buat kamu lega, asal jangan lama-lama. Apapun demi kamu dan baby kita"
"terimakasih"

Bisma mengecup kening Key lalu menyelimutinya dengan jas putih milik Key yang sengaja Bisma bawa tadi "tidur yang nyenyak ya"
*
*
*
Suara pintu yang dibuka dari luar membuat Bisma mendongak.
Hanya dua orang yang berani melakukan ini di ruangannya.
Key dan Morgan.

Dan yang pasti itu Morgan karena Key sedang tertidur dengan nyenyak.

"aku kemarin menandatangani ini" Morgan tanpa basa-basi meletakkan berkas di hadapan Bisma dan langsung duduk.
Bisma memeriksa berkas dari Morgan sebentar lalu meletakkannya kembali "jadi mereka benar-benar menginginkan investasi dengan obligasi tidak terdaftar?"

Morgan mengangguk singkat "jangan khawatir. kupastikan mereka takkan menjebak kita"
"Obligasi tak terdaftar terlalu beresiko dan mencurigakan"
Morgan menyeringai "serahkan padaku, aku sudah menyiapkan cadangannya. kita bisa menggunakan cara instan jika mereka berbuat curang"

Bisma pun mengangguk paham.
"kamu ada acara nanti siang?" tanya Bisma.

Morgan melihat jam tangannya "sekretarisku cuti hamil mulai hari ini. hah sialan jadwalku berantakan. kenapa?"

"bisa menggantikan ku menemui Rangga?"

"Rangga? oh mantan kekasih Key?"
Bisma mengangguk singkat.
"dari Sian group?" Morgan bertanya lagi.
"iya"

"ada apa denganmu? kamu takut istrimu kembali padanya?" Morgan bertanya dengan nada meledek.
"brengsek. tidak, Key-
"wahhh kau sudah berani berselingkuh ya!" Morgan memekik bersemangat saat melihat ada rambut yang tergerai di sofa ruangan Bisma.

takk
"adaww" Morgan memegangi kepalanya yang baru saja terhantam bolpoin milik Bisma.
"pelankan suaramu! itu Key, bodoh" ucap Bisma kesal.

"benarkah?" Morgan berdiri dan melongokkan kepalanya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya walau belum bisa melihat wajah Key "ku kira kamu sudah mulai normal lagi sampai bermain dengan wanita lain di ruanganmu"

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang