chapter 56

10.2K 513 46
                                    

Vote dulu sebelum baca😚
🌟🌟🌟

happy reading😊

Keadaan Morgan mengkhawatirkan.
Ia hanya bermalas-malas di rumah, tak peduli pada Bisma yang mengoceh panjang lebar padanya sepanjang hari.
Beberapa bungkus rokok telah terbuang di sana.
Morgan tak minum kali ini, Ia hanya merokok. Botol-botol di mejanya pun Ia abaikan.
Tak tertarik sama sekali.

Ponselnya kembali berdering.
Kalau bukan nama Bisma yang tertera, mungkin Ia sudah mencari penelephone itu dan mencincangnya.

"ya" jawab Morgan malas.
"kau meningggalkan banyak sekali tugas bodoh. ke kantor sekarang!!" bentak Bisma.
"siapa kau berani mengaturku, huh!?" Morgan tahu, bukan ini yang akan Bisma katakan "kau bukan tipe orang yang suka berbasa-basi tuan Karisma" desis Morgan.

"Anne akan ke London hari ini"
Morgan menegang di tempatnya, tangannya terkepal kuat di atas pahanya. Napasnya sedikit tertahan dengan ponsel yang Ia jauhkan sebentar.
"aku tak peduli" jawab Morgan mencoba santai.
"kau peduli Morgan. cukup membuat dirimu menjadi seorang pengecut. Perbaiki semuanya sebelum benar-benar terlambat"

"tutup mulutmu brengsek! aku akan ke kantor sekarang"
"pesawat ke London take off pukul 11"
"aku tidak peduli!"
Morgan menutup telephone dengan kesal. Ia melirik jam dinding, pukul 9.

"aku tidak peduli" gumam Morgan meyakinkan dirinya sendiri.
*
*
*
"bagaimana?" tanya Key pada suaminya yang baru saja menghubungi Morgan.
"dia sangat keras kepala" Bisma menyandarkan pinggangnya di meja kerjanya, sedangkan Key berdiri di depannya.

Key menggigit kukunya gemas "Anne benar-benar tidak akan memaafkan Morgan?"
"ntahlah. Morgan bukan orang yang mudah merendahkan diri. gengsinya sangat tinggi. Ia tidak akan mengucapkan kata maaf sepertinya"

"temanmu itu benar-benar egois! untuk kebahagiaannya sendiri pun tidak mau sedikit mengalah. dasar" gerutu Key sebal.

Bisma tersenyum kecil lalu mengusap kepala Key "mereka seperti sedang bermain kucing dan tikus. em, apa Anne sudah di bandara?"
"belum, dia tadi bilang akan ke makam Ayah dan Ibunya juga Nana dulu. Bisma, apa kita tidak perlu ke makam keluarga Anne? dia sangat malang, masih muda tapi sudah tidak punya keluarga"
"tidak sekarang Key, pekerjaanku sedang sangat banyak. Morgan tidak masuk beberapa hari ini"

"Bisma, izinkan aku pergi menemui Anne sekarang ya?" Key menggenggam lengan Bisma. Memohon.
"untuk apa?"
"aku akan bilang pada Anne kalau Morgan mencintainya. Aku akan berusaha membuat dia tidak pergi"

"Key" Bisma menarik pelan kedua bahu istrinya agar lebih dekat lalu menangkup wajah Key "Anne tidak punya siapa-siapa di sini sayang" Bisma menegakkan tubuhnya "apa yang harus dia lakukan di sini setelah kamu melarangnya pergi? meminta Morgan menerimanya? atau kamu akan memaksa Anne bersama Morgan walau Morgan tak ingin? Keyra, aku tahu kamu ingin yang terbaik untuk keduanya kan"

Key mengangguk "lalu apa yang harus kita-
"bukan kita sayang, hanya Morgan dan Anne yang bisa merubah ini sendiri. Jangan terlalu memikirkannya, kasian kamu dan baby kita"

"oh ya, besok jadwalku check up, Bisma"
"wahhh kali ini aku harus tau dia laki-laki atau perempuan ya" mereka mulai seru dengan obrolan lain.
"tidak Bisma. aku ingin itu menjadi kejutan saat dia sudah lahir nanti"
"aku penasaran sayang" Bisma merengek lalu menunduk untuk mencium perut Key.

"begini saja, kamu ingin laki-laki atau perempuan?"
"aku ingin perempuan"
"sedangkan aku ingin laki-laki. Jadi, nanti saat dia lahir, kalau perempuan kamu bisa minta apapun dari aku. Tapi sebaliknya, kalau dia laki-laki kamu harus menuruti permintaanku"
"ide bagus. deal"
"deal" Key mengulurkan jari kelingkingnya.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang