Chapter 124

6K 351 118
                                    

Siap bermain teka-teki di chapter 124?

Ini panjang banget loh, semoga suka 😍
Buat semangat di hari Senin 😆

Happy reading 😍

Waktu menunjukkan pukul 7 pagi saat Key kembali ke kamarnya untuk melihat Bisma. Tampaknya ayah dari 2 orang anak itu masih kelelahan karena kemarin seharian mencari Morgan hingga belum terjaga meski matahari sudah tinggi.
Key baru saja menjemur Sean juga Duan bersama beberapa baby sitternya lalu memandikan 2 putra kesayangannya itu.

"Bisma." Key duduk di sebelah suaminya lantas mengusap pipi Bisma dengan sayang.
Bisma menggeliat dan merubah posisinya menjadi memunggungi Key.

Key meletakkan dagunya di atas lengan Bisma. "Ingin sarapan apa? Aku akan memasakkannya untukmu," tanya Key dengan lembut.

Bisma bergumam samar. "Jam berapa, Sayang?"
"Sudah jam 7."

Bisma menguap lalu membuka matanya dan menoleh ke samping untuk melihat Key. Bisma dengan senang hati membalas senyum yang Key lemparkan padanya. "Babies sudah mandi?"

"Hanya kamu yang belum mandi, Papa." Key mengangkat tubuhnya dari Bisma, membiarkan pria itu duduk di hadapannya.

"Biarkan pelayan yang memasak, kamu bisa kelelahan dan itu tidak baik untuk ASI babies." Bisma menyisir poni Key ke samping dengan jemarinya.

Key menganggukkan kepalanya. "Apa yang terjadi pada Morgan?"

Bisma terkekeh mendengar pertanyaan istrinya. "Kamu membangunkanku karena penasaran, Cantik?"
Key tersenyum lebar. "Aneh saja karena kalian harus mencari Morgan. Jelas-jelas dia pria dewasa yang bisa melindungi dirinya sendiri."

"Aku tak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Aku menemukan Morgan sudah sepenuhnya dalam pengaruh alkohol."

"Apa ini juga?" tanya Key sembari mengusap sudut bibir Bisma yang membiru. Semalam Key sudah menanyakannya tapi Bisma hanya menyuruhnya segera tidur dan besok Bisma akan menceritakan semuanya.

"Dia hanya memukulku sekali, Key." Bisma menangkap nada khawatir dari istrinya dan ia mencoba menenangkannya.

"Tetap saja, bagaimana bisa dia memukulmu begini?" ujar Key tak terima.

"Jangan khawatir, aku sudah membalasnya 3 kali." Bisma tertawa kecil mengingat pertengkarannya dengan Morgan yang tak sepenuhnya sadar kemarin.
Key masih menatapnya khawatir.

"Sayangku ...." Bisma menangkup wajah Key dengan lembut. "Aku baik-baik saja. Ini bukan luka yang harus kau khawatirkan. Lagi pula Morgan tidak sengaja saat melakukannya."

"Tetap saja—"
"Keyra, Morgan sedang dalam masalah berat. Aku tidak tahu apa yang ia lakukan pada Anne tapi Morgan terus ketakutan jika Anne akan meninggalkannya."

"Kenapa Anne akan meninggalkannya?"

"Mungkin Morgan melakukan kesalahan menurutnya tapi aku sudah bertanya pada Anne, ia bilang tidak punya niat untuk meninggalkan Morgan. Morgan terus mengulangi kata-kata 'Anne meninggalkanku' dengan nada kesakitan. Saat aku mengajaknya pulang, ia malah berteriak padaku tidak ingin melihat Anne meninggalkannya."

"Itu aneh. Kemarin bahkan Anne sangat mengkhawatirkan Morgan." komentar Key.

"Itu dia. Aku sampai berdebat hebat dengan Morgan. Aku membawa paksa Morgan dan menyuruh Edgar menjemputnya. Aku tidak mengantarnya sampai rumah, kurasa hanya Anne yang bisa menenangkannya."

"Apa Anne akan baik-baik saja?
"Keyra, Morgan mencintainya. Kenapa Anne harus tidak baik-baik saja bersamanya?"

"Lihat! Morgan saja bisa memukulmu. Bagaimana jika ia melakukan sesuatu pada Anne dengan tidak sadar? Kenapa kamu tidak mengantarnya sampai rumah?"

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang