Chapter 71

9.2K 451 28
                                    

Terima kasih banyak untuk semua yang sudah order novel Hurt😊 Yang belum mencantumkan namanya masih bisa kok order sekarang 😉

happy reading😍

Key begitu antusias saat Bisma akan memberitahunya hadiah pernikahan apa yang dipilihnya untuk Morgan dan Anne.
"mana" ucap Key tak sabar ketika Bisma mencarinya di lemari ruang kerja Bisma.
Bisma tertawa kecil dan memberikan sebuah amplop pada Key.

"kubuka ya?"
Bisma mengangguk.
Key segera membukanya "wahh voucher bulan madu! aku juga mau!" seru Key semangat.
"vouchernya apa bulan madunya sayang?"

"Bisma astaga apa ini!? bahkan ini sangat dekat!" pekik Key tak percaya saat membaca tempat yang akan Morgan dan Khaza tuju "kukira ke Swiss atau ke Jepang. Jepang sedang bagus saat ini. Tapi apa ini? bahkan aku pun tidak mau jika kamu mengajakku bulan madu ke sana" Key meletakkan amplop itu ke atas meja setelah dirapikan lagi.

"sudah mending aku bisa membujuk Morgan untuk mau libur kerja 3 hari. Awalnya dia tidak ingin libur. Setelah menikah dia ingin langsung bekerja lagi"
Key tampak geram pada sahabat suaminya sekaligus orang yang telah ia anggap sebagai kakak itu "dia pikir menikah sesederhana itu!? apa dia tidak memikirkan perasaan Anne!? aishh sialan! aku ingin sekali mematahkan lehernya"

"Key"

"jangan halangi aku melakukannya karena dia sahabatmu. itu keterlaluan Bisma! bagaimana jika nanti Anne berpikir dia tak diinginkan? mati sudah kau Morgan Winata. Mereka pasti akan bertengkar sehari setelah menikah!"

Bisma terkekeh mendengar omelan istrinya yang tampak menggemaskan "mereka memang sudah sering bertengkar sayang" Bisma terlihat santai dengan menyandarkan punggungnya ke lemari dan tangan terlipat. Tidak begitu memusingkan kegusaran Key saat ini. Key hanya tidak terlalu paham Morgan. Dan Bisma sangat memahami itu karena Morgan memang sulit disentuh. Kecuali Bisma yang mencobanya. Itupun jika keadaan hati Morgan sedang baik.

Jangan berpikir karena Morgan dan Bisma sudah tahu satu sama lain, dan mengerti luar dalam masing-masing jadi mereka tak pernah bertengkar.
Mereka juga sering bertengkar ketika berbeda pendapat. Dasarnya keduanya adalah pria keras kepala.
Bisma dan Morgan jika sudah bertengkar akan sangat mengerikan. Mereka akan terus mendiami satu sama lain dan menghindar tanpa bosan sampai ada urusan yang harus mereka selesaikan bersama.

Anak buah dan karyawan adalah santapan empuk bagi mereka jika sedang bertengkar. Apalagi ketika ada musuh yang sedikit saja menyenggol mereka. Akan dengan senang hati mereka menjadikan kepala orang itu pajangan di ruang rahasia mereka.

Uniknya, tanpa kata maaf mereka akan terlihat seperti tak ada apa-apa lagi jika sudah saling dingin kepalanya.

"Bisma..." rengek Key agar Bisma membelanya "ah aku tidak tahu harus bagaimana menghadapi balok es berjalan itu" keluh Key mengembungkan pipinya sebal.

Bisma tertawa melihat raut frustrasi istrinya yang sangat dibuat-buat itu "kau terlalu mengkhawatirkan mereka, Barbie. kemarilah biar kupeluk agar kamu lebih tenang"
Key berjalan cepat ke arah Bisma yang memang tak jauh lalu menenggelamkan wajahnya di dada Bisma "aku sangat kesal"
"aku tahu" Bisma mengusap punggung Key dengan sayang "tapi mereka sudah punya kehidupan sendiri Key. kita tidak perlu ikut campur terlalu banyak dalam urusan mereka nanti"

"tapi aku sudah menganggap Anne seperti adikku sendiri"
"aku tahu. aku tahu Baby. Tapi mereka bukan anak kecil yang harus selalu kau nasihati setiap hari. Percayalah pada Morgan. Dia akan cepat belajar dan bisa menyenangkan Anne dengan caranya"
"bisakah kau memberi Morgan libur lebih lama. seminggu saja" Key mendongak, menatap Bisma dengan tatapan yang sangat memohon.

"jika Morgan mau, dia bisa libur satu bulan tanpa izinku Baby. Morgan yang tidak ingin"
"apa Morgan menikahi Anne hanya untuk mengurung Anne dalam ikatan pernikahan dan Anne tidak bisa mengenal pria lain?"
"Morgan mencintai Anne sayang, tidakkah kau juga bisa melihatnya?"

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang