Chapter 40

11.5K 461 28
                                    

happy reading😊😊

"Mbis" Key memanggil manja suaminya yang masih terlelap.
"Papa Bisma sayang."

Bisma masih terdiam walau sebenarnya ia mulai mendengar bisikan Key.
"Bisma nyebelin ih" Key memainkan kancing piyama Bisma.
Dagunya bertumpu di dada Bisma dan pandangannya menghadap ke wajah Bisma.
"Papa"
"hm"
"ayo bangun"
"ini masih sangat pagi sayang" gumam Bisma tanpa membuka sedikitpun matanya.

Key kembali menatap jam dinding.
Masih jam 4 memang, tapi ntah mengapa Key ingin sekali mengganggu suaminya agar cepat bangun.
Key sendiri dilema. Ia sangat ingin mengganggu Bisma, tapi hati kecilnya tak tega.
Ya ampun baby, kasian papamu. Key berbisik pada calon bayinya.

"Bisma" Key menggoda bibir Bisma dengan jari telunjuknya.
Bisma menangkap tangan Key dan menahannya di dadanya.

"Bisma kebo" Key berucap kesal.
"kamu lupa aku tidur jam berapa tadi malam?" Bisma membuka mata sayunya. Menatap Key serius. Bukan tatapan tajam atau jengkel. Tapi tatapan memohon agar Key mengerti jika ia memang masih butuh istirahat saat ini. Karena tadi malam Bisma tidur sangat larut karena Key minta dinyanyikan nina bobo, dan jika Bisma berhenti Key akan terbangun. Jadi Bisma masih bernyanyi sampai Key benar-benar pulas. Perlahan tatapan pria itu menjadi sangat lembut.

Membuat Key tak tega.
Tapi sisi lain dirinya malah ingin tetap mengganggu Bisma.
"ayo bangun" rengek Key.

"kenapa sih hm? baby lagi? ya ampun baby kita kenapa hobi sekali menjahili papanya?" Bisma membuka matanya lebih lebar lagi lalu mengusap kepala Key.
"bangun Bisma"
"iya iya aku udah bangun ini sayang"

"oh iya" Key bangun dari atas Bisma lalu meraih ponselnya di atas nakas.
"Bisma, coba lihat" Key menghadapkan layar ponselnya pada Bisma.
Bisma mengambil ponsel Key lalu duduk bersandar di headboard ranjang "kita belum tahu baby kita laki-laki atau perempuan sayang, jadi
"lihat baik-baik, warna sepatunya natural Bisma. mau dipakai laki-laki atau perempuan akan tetap lucu. ini, yang ini. aku mau" Key menunjuk beberapa model sepatu bayi dan kembali bersandar di dada Bisma.
"pilih semua yang kamu suka dan yang mungkin gak sia-sia nanti. oke ?" Bisma mengusap-usap kepala Key sambil sesekali mengecupnya.
"banyak yang aku suka, tapi aku bingung Bis"

"lebih baik gak usah dulu Key, nanti kalau di USG dan udah ketahuan laki-laki atau perempuan, pilih semua yang kamu mau"
Key mengangguk di dekapan Bisma.
"gak masalah kan?" tanya Bisma memastikan. Ia takut Key akan tersinggung.
"keputusan kepala keluarga itu pasti baik" Key mendongak menatap Bisma lalu mengerling.

Bisma mengacak rambut Key karena gemas. Tak peduli pada rambut Key yang sekarang jadi berantakan. Tapi menurut Bisma itu membuat istrinya terlihat sangat lucu.

"Bisma" Key menatap Bisma begitu dalam.
Bisma menaikkan sebelah alisnya tak mengerti "hm?"

Key mulai mendekatkan wajahnya pada Bisma.
Bisma masih diam, Ia membiarkan Key melakukan apa yang ia inginkan.
Key melihat Bisma tersenyum tipis, membuat jatungnya kembali berpacu dengan cepat.
Ini pertama kalinya Key memulai, jadi Bisma akan membiarkannya.
Pipi Key sudah sangat merah di mata Bisma. Ia sangat malu tapi wajahnya semakin dekat.

Key memejamkan matanya sedangkan Bisma tersenyum dan masih menatap wajah Key.

Bisma tak sabar, kenapa waktu berjalan sangat lambat saat ini?
Sedikit lagi.

drtt drrtt
"kyaaa!" Key langsung menenggelamkan wajahnya di dada Bisma saat usahanya terganggu oleh getaran ponsel Bisma.
Sedangkan Bisma sudah terbahak karena ini.

"berhenti tertawa" Key memukul bahu Bisma dan tak berani mengangkat wajahnya pada Bisma.
"lanjutkan sayang" Bisma terkekeh gemas tak peduli pada ponselnya yang masih meminta perhatian dari pemiliknya.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang