Chapter 79

8.1K 452 67
                                    

Selamat pagi 😊

Jangan lupa berdoa untuk mengawali hari😄

Yang masih suka pura-pura bahagia semoga segera lupa kalo sedang pura-pura😂 eaaaa...

WARNING!!
ADEGAN PEMBUNUHAN TANPA SENSOR! YANG LAGI MAKAN JANGAN BACA DULU!

happy reading😍

"Bisma"
"hm?"
"ada yang ingin kubicarakan"

"katakan baby"
"kuharap perasaanmu sedang tidak buruk"
"ada apa sayang? aku akan mendengarkanmu"
"kamu harus menikah lagi"

Bisma melepaskan pelukan Key lalu menatap wanita tercintanya dengan tajam "Apa maksudmu?" tanyanya lembut dan menangkup wajah Key.

"Aku tidak bisa hamil lagi"
Kedua tangan Bisma di wajah Key terjatuh begitu saja. Dirinya benar-benar terkejut dengan ucapan Key.

Dokter yang memeriksa Key saat itu mengatakan hanya sulit, bukan tak bisa.

Key melihat jelas keterkejutan Bisma yang tak disembunyikan pria itu.
Key terus menatapnya, menunggu tanggapan Bisma.

"Sayang, kamu bicara apa, hm?" tanya Bisma masih tenang setelah berhasil menguasai dirinya.
"Aku tadi ke rumah sakit, dan dokter mengatakan kondisi rahimku buruk" Key menjeda, melihat raut Bisma yang begitu khawatir "aku tidak bisa memberimu keturunan" Key menggigit bibir bawahnya, menahan tangis yang hampir pecah.

Bisma belum mengatakan apa pun, ia hanya masuk ke dalam mata Key yang sudah dilapisi kaca yang semakin banyak.

"Kau bisa menikah lagi"

Bisma masih diam.
"Dengan wanita baik-baik yang harus kau nikahi. Bukan teman satu malammu. Aku ingin bukan anak di luar nikah"

Bisma tetap diam.
"Apa kamu mengerti maksudku?"
"Tidak" Bisma menggelengkan kepalanya pelan "Aku sama sekali tidak mengerti"

"Bisma"
"Hm?"
"Kau butuh keturunan"
"Kenapa harus? ketika aku merasa sangat bahagia bersama wanita yang kini menjadi istriku, aku tak butuh apa pun lagi"

"Bisma, jangan munafik!" ucap Key sedikit tinggi. Tak habis pikir pada suaminya.

Bisma masih mengusap pipi Key dengan sayang "Baby, dengarkan aku"
"Kamu yang harus mendengarkanku!"
"Apa? Hm? Katakan"

"Kamu bukan orang sembarangan Bisma. Siapa yang akan meneruskan semua yang telah kau bangun selama ini jika bukan-
"Anak Morgan, kamu tidak berpikir ke sana?"
"Tidak, kau akan membutuhkannya. Aku mengizinkanmu menikah lagi"

"Aku tidak akan menduakanmu" ucap Bisma kalem.
"Kalau begitu, ceraikan aku"

"Tidak akan"
"Jadi pilihlah salah satu" Key berucap tegas "Menikah lagi dan menceraikanku. Atau menikah lagi dan aku tetap di sisimu atau kau tak ingin menikah lagi dan aku minta cerai?"

"Kau tahu aku tidak akan pernah memilih salah satunya Key" Bisma berdiri dan ingin segera meninggalkan kamar agar obrolan ini terhenti.
"aku akan menggugatmu!"

Bisma berhenti melangkah dan tanpa berbalik berucap tegas "Maka kau akan segera menemukan mayatku, Keyra"
"Bisma"

"Ini bukan ancaman. Lakukan saja jika kamu ingin membuktikannya"
"kau Akan menyesal jika hanya bersamaku Bisma"

Bisma membuka pintu dan tetap berjalan keluar tanpa menjawab lagi.
*
*
*
Selangkah keluar dari kamarnya, Bisma mengepalkan kedua tangannya dengan erat hingga ujung jarinya memucat.

Pria itu berjalan menuju ruang kerjanya untuk mencari pelampiasan.
Bisma sangat menekan emosinya tadi. Bisma tak ingin terpancing oleh Key hingga ia bisa bersikap kasar pada istrinya. Bisma menekan emosinya hingga ke dasar sampai kini ia ingin membenturkan kepalanya sendiri ke dinding.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang