Chapter 01

116K 2.5K 87
                                    

Hallo 😊😊 Cerbung ketiga yang di posting di wattpadku 😄
Semoga tidak mengecewakan 😀

H

appy reading 😊😄

Suara geram yang menggema mengganggu tidur nyenyak seorang pemuda di dalam kamar luas itu. Padahal seharusnya ia masih bisa tidur hingga pukul 8 hari ini.
"Kau benar-benar berisik, Key," ujar pemuda itu malas sambil mengeratkan selimut tebal kesayangannya.

Gadis yang disapa Key itu mengerucutkan bibirnya sebal. "Rangga, ini sudah jam 6. Kamu ingin terlambat?"
Rangga menutup telinganya dengan bantal. "Kelasku dimulai jam 9. Bangunkan aku 1 jam lagi," gumam Rangga dengan sangat malas karena masih mengantuk.

"Baiklah, aku akan pergi ke kampus sendiri kalau kamu tidak bangun sekarang juga." Nadanya mulai kesal dan dengan terpaksa Rangga membuka selimut juga bantalnya.
Pemuda itu mengembuskan napas kasar ke udara. "Kau puas?" tanyanya jengkel lalu mulai mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk.
Key menatap Rangga begitu dalam. Ia terdiam.

"Apa yang kamu lihat?" tanya Rangga pura-pura marah.
Key memainkan jemarinya dalam pangkuan. "Kenapa kamu marah sama aku? Aku cuma nggak mau kamu terlambat," ucapnya sambil menunduk.
Penyesalan langsung tampak di raut tampan Rangga. Ia seharusnya paham Key tidak bisa sedikit saja dimarahi. Ia terlalu kesal hingga mengekspresikan kekesalannya dengan pura-pura marah pada Key. "Key, maafkan aku. Aku masih sangat mengantuk." Rangga mengusap pipinya, mencoba membujuknya agar tidak balik marah.

"Aku turun duluan," ucap Key pelan.
Rangga segera menahan lengannya yang akan beranjak dari tempat tidur. "Key, aku minta maaf," ucapnya lagi semakin lembut karena ia yakin Key sedang ngambek.

Ya begini lah, Key selalu menghindar ketika sedang marah. Dan Rangga selalu tak berdaya di hadapannya. Siapa pun yang salah, pasti Rangga yang akan minta maaf. Entahlah, Rangga hanya tak ingin Key mendiaminya apalagi marah padanya. Rangga diam-diam sangat mencintai Key.

"Iya, aku maafkan," ucap Key dengan senyum yang sangat memabukkan bagi Rangga. Suaranya selalu lembut dan manja, pas dengan senyumnya yang sangat manis.

"Tunggu aku mandi, ya," pinta Rangga kemudian beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Key menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju lemari pakaian Rangga untuk menyiapkan pakaian pemuda itu.
Secepat mungkin Rangga menyelesaikan mandinya sebelum gadis manja itu ngambek lagi.

"Apa lama?" tanya Rangga saat keluar dari kamar mandi. Key menggeleng lalu memberikan pakaiannya.
Rangga segera memakai baju yang sudah  disiapkan pleh Key. Sebuah kemeja coklat muda dengan celana jeans hitam.
Setelah merapikan rambut sebentar, Rangga berjalan keluar bersama Key di sebelahnya.

"Pagi, Om, Tante." Dengan ceria, Key menyapa orang tua Rangga yang sudah duduk di ruang makan.
"Pagi juga, Sayang," balas ibu Rangga lalu mengusap pipi kanan Key.
Terlihat Rafe yang baru keluar dari kamarnya dan bergabung dengan mereka.

"Pagi, Kak Rafe." Key menyapa begitu manis pada kakak Rangga itu.
"Pagi, Key," balas Rafe dan itu membuat Rangga ingin muntah karena menurutnya itu terlalu manis. Sejujurnya ia cemburu.
"Kau hanya boleh tersenyum begitu padaku, Key," tegur Rangga tak suka.
"Kamu cemburu, Rangga?" Key malah bertanya dengan nadanya yang seperti menggoda Rangga.
"Tidak," jawab Rangga malas.

"Dari nadanya kamu seperti cemburu." Key kembali melanjutkan sarapannya.
Rangga hanya diam dan bertanya-tanya dalam hati kapan Key akan peka. Sudah sangat jelas jika Rangga mencintainya. Pelakuan Rangga padanya tak biasa, bukan seperti perhatian Rafe ke Key. Itu sangat berbeda. Tapi sayangnya Key menganggap perlakuannya sama seperti kasih seorang kakak pada adiknya.
Itu kenapa tentu saja ia cemburu saat Key tersenyum pada pria lain. Walau itu kakakknya sendiri.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang