Chapter 105

7.5K 436 156
                                    

Ciye yang tembus 300😆
Semangat bet dah

Puas2in dulu ini nanti duo Bisma Morgan kaya manisan. Besok2 mau dibuat kaya asinan😂

Happy reading😄

Morgan ada perjalanan bisnis ke Bandung selama 3 hari tapi Anne tak ingin ditinggal jadi Morgan dengan senang hati mengajaknya sekalian liburan.
Pria itu juga mau mengurus absensi Anne yang mungkin akan tidak masuk 5 hari ini setelah Anne merengek tak bisa mengabaikan kuliahnya begitu saja.

Anne memang sangat mengutamakan pendidikan jadi ia memang tak ingin membolos. Tapi karena akhir-akhir ini ia tak ingin jauh dari Morgan, maka Anne merengek untuk ikut ke Bandung.

"Masih lama?" tanya Anne saat mobil yang tadi menjemput mereka di bandara tak kunjung berhenti di tempat tujuan.
Morgan menoleh pada istrinya yang tampak bosan lantas menyimpan tabnya, "15 menit lagi kita sampai jika tidak mampir makan siang dulu."
"Ya sudah, makan di rumah saja."

Morgan menggeleng, "Jika melihat dapur, kau akan lupa segalanya, Anne. Jadi kita cari makan siang dulu agar saat sampai nanti kamu bisa langsung istirahat."
"Aku sudah sangat lelah, Morgan. Kita langsung pulang saja dan aku janji tidak akan melirik dapur."
"Dan melewatkan jam makan siangmu?"

Anne mendesah kesal, "Di sana ada pelayan?"
"Tentu saja."
"Ya sudah-"
"Kau tidak akan berdiam diri saat nanti mereka berkutat di dapur, Anne. Kau pikir aku tak tahu kebiasaan sialanmu itu!?"

Anne mengerucutkan bibirnya, "Mataku lengket sekali. Aku ingin segera tidur di kasur yang empuk tahu!"
"Tidak, sebelum kau makan. Lagi pula tadi pagi kamu hanya makan sandwich."
"Kamu tahu akhir-akhir ini selera makanku menurun."

"Maka dari itu aku harus memaksamu tetap makan dengan teratur. Mungkin kau hamil."

"Aku baru selesai datang bulan 3 hari lalu."
"Kau sudah mengatakannya kemarin."
"Jadi jangan bertingkah seolah kau sangat berharap aku hamil, Morgan."
"Pada kenyataannya aku memang sangat berharap, bodoh!"

"Kapan kamu akan berhenti memanggilku bodoh?"
"Berhenti di restoran itu, Pak," ucap Morgan pada sopirnya selama di Bandung.
"Baik, Tuan."

"Menyebalkan," gumam Anne tak terima.
Morgan hanya tersenyum menanggapinya.
*
*
*
Ikut kemanapun Bisma pergi sepertinya sudah menjadi kegiatan rutin Key. Bahkan satu bulan ini Key seperti tak begitu peduli pada kuliah privatenya yang terbengkalai. Dan soal itu Bisma juga tidak mempermasalahkannya.
Karena tidak membuat Key berpikir banyak adalah tugas Bisma. Bisma tak ingin Key terbebani oleh pelajarannya dan bisa membahayakan bayi mereka.

"Bisma," Key memanggil suaminya dari sofa dan Bisma langsung mendongak untuk menatapnya.
"Ada apa, Sayang?"
"Bantu aku berdiri."
"Mau apa?" tanya Bisma sembari bangkit dari kursinya dan menghampiri Key.

"Aku ingin jus avokad," Key mengulurkan tangannya tapi Bisma belum membantunya berdiri.
"Aku akan menghubungi OB."
"Aku ingin membeli sendiri. Bantu aku berdiri."

Bisma pun meraih kedua lengan Key dengan sayang lalu membantunya berdiri, "Uhhh, babies sekarang semakin berat, hm?"
Key mengangguk setuju, "Dan mereka membuatku sangat sulit bangkit dari duduk." Key tertawa kecil.

"Sabar ya, sebentar lagi."
"Aku senang mengandung mereka, Bisma. Jangan khawatir."
"Baguslah."

"Ah ya, jus avokadku."
"Suruh Rika saja, kamu bisa kelelahan jika terus berjalan."
"Kelelahan apanya? Aku dari tadi hanya duduk di sini tahu."
"Baiklah baiklah, kurasa babies kita sudah tak sabar jika melihat rautmu sudah seperti ini."

Key tersenyum puas mendengarnya, "Kamu juga ikut?" tanya Key saat Bisma masih merengkuh pinggang Key yang akan berjalan keluar ruang kerjanya.
"Tentu saja. Kenapa?"
"Pekerjaanmu?"
"Kamu prioritas utamaku, Sayang."
"Aku bisa sendiri, Bisma."
"Kamu ikut kemanapun aku pergi, jadi aku juga harus ikut kemanapun kamu pergi."
Key menggeleng tak habis pikir lalu melanjutkan langkahnya.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang