Chapter 19

15.6K 603 29
                                    

Happy Reading  😊😊😊

Cklek
Key segera menatap Bisma yang ekspresinya langsung berubah saat tahu ada orang lain disini.
Bisma hanya menatapnya. Terlihat Bisma seperti menghindari tatapan Anisa.

"Aku sudah bilang tak ada yang boleh masuk ke sini tanpa izinku, Key."
Key menatap Bisma cukup kaget.
Bisma menyebut nama Key.
Berarti Bisma menyalahkannya? Kenapa Key yang disalahkan?
Padahal dulu saat ada pelayan baru yang mengantar makanan Key sampai ke kamar, Bisma langsung marah dan memecatnya dan sama sekali tak marah pada Key. Padahal Key sendiri yang memintanya.
Tapi ini... hati Key terasa tersayat saat menyadari apa yang Anisa ucapkan itu benar.
Bisma menatapnya tapi tidak dengan hatinya.

"Kau boleh pergi." Bisma berucap dingin pada Anisa.
Anisa pun keluar dari kamar itu.
Menyisakan Bisma yang masih menatap Key yang menunduk.
Key memilih menatap lantai daripada bertatapan dengan Bisma.

Bisma berjalan mendekat dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh Key. Kebiasaannya saat baru pulang adalah memeluk gadis yang ia cintai ini.
Tapi gadis itu langsung menepis kedua tangannya tak sudi.
Bisma cukup kaget dengan penolakan Key baru saja
"Key." Bisma memprotes dengan suara rendahnya yang terlihat ingin marah.

Key mendongak, menatap Bisma tepat di mata pria itu dengan kecewa.
"Jangan pernah menyentuhku!" ucap Key dengan nada marah yang ia tekan. Suaranya sedikit bergetar karena Key berusaha tidak menangis sekarang juga.

Bisma mencoba membaca situasi.
Memangnya Bisma salah apa sampai Key melarangnya mendekat?
Bisma kembali melangkah.

"Berhenti di sana!!" bentak Key muak. Matanya semakin panas, siap menumpahkan cairan bening yang sudah menumpuk di kelopak sipitnya.

"Ada apa? apa salahku?" tanya Bisma bingung.
"Aku membencimu pembohong!" pekiknya kesal, marah sekaligus kecewa. Bisma melukainya. Sungguh.

Chapter 19 ada di Dreame. Search aja kiranoviani

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang