Chapter 27

13.7K 561 38
                                    

happy reading😊😊
 

Bisma menatap ponselnya gusar.
20 menit yang lalu rapat dimulai dan Key belum ada di sana. Key bilang akan segera menyusulnya.
Ia mulai khawatir.

Bisma meraih ponselnya dan mengetikkan beberapa kata disana untuk dikirimkan pada istrinya.
*
*
*
drrtt
Key mendongak lalu melihat ponselnya yang bergetar.

'sayang, kau baik-baik saja?'
*
*
*
'aku akan menunggu di ruanganmu saja'

Bisma mendesah pelan mendapat balasan dari Key.

'oke, pesan minuman jika kau bosan'

Lama menunggu, tak ada balasan dari istrinya. Bisma kembali mengirimi Key pesan.

'kenapa tidak membalas'

Bisma semakin tak fokus pada rapat hari ini. Ocehan manager keuangan pun ia abaikan.

'Key'

Lalu akhirnya 1 pesan balasan masuk dari Key.

'selesaikan rapatmu Bisma. aku masih di sini'

'ada apa sayang'

Bisma menemukan sesuatu di setiap balasan Key.

'aku pulang sekarang ya, tiba-tiba bosan'

brakkk
Bisma menggebrak meja dengan ponselnya hingga semua peserta rapat menatapnya kaget.

Bisma menegakkan tubuhnya lalu menatap tajam manager keuangan.
"jadi apa kesimpulannya?" tanya Bisma terlihat kesal.

"ee... pemasukan bulan ini meningkat 2% karena pembangunan hotel Mutora pak, dan-"
"selesaikan tanpa saya" ucap Bisma pada sekretarisnya lalu berdiri dan pergi dari ruang rapat begitu saja.
*
*
*
Gadis manis ini terlihat sangat murung akhir-akhir ini.
Tawa bahagia yang dulu setiap hari ia alami bersama kedua orang tuanya dengan sekejap mata lenyap begitu saja karena makhluk yang bernama Morgan Winata.

Di depan matanya, tanpa perasaan Morgan membunuh kedua orang tuanya.

"Ayah, Ibu hks" ia terisak pilu sambil menatap langit dari jendela kamarnya.
Ia bahkan berpikir lebih baik mati bersama kedua orang tuanya saja daripada disiksa Morgan disini.
Bukan di siksa secara fisik, tapi batinnya. Ia kesal pada Morgan yang terus bertanya tentang gelang dan gelang sedangkan ia tak mengerti penjelasan apa yang Morgan inginkan sebenarnya.

Ia seharusnya menikmati masa liburannya di negara kelahirannya ini karena ia berkuliah di London.
Tapi kejadian buruk ini malah menimpa keluarganya.
Ia bertekad takkan memaafkan Morgan. Takkan pernah!
*
*
*
Key kembali ke toilet untuk membasuh wajahnya, setelah itu ia segera keluar.

Pergi melangkah ke lift yang akan mengantarnya ke lantai satu.
Seseorang menangkap tangannya dan membuat Key harus membalik tubuhnya.

"Bisma, sudah selesai?" tanya Key kemudian tersenyum.

Bisma mengusap pipi Key yang lembab karena air. Tapi Bisma melihat air lain disana. Bekas Air mata.
"ada apa?" tanya Bisma masih mengusap wajah Key.

"aku tiba-tiba bosan dan ingin pulang"
"bosan tidak akan membuatmu sampai menangis"

"Bisma, siapa yang menangis? aku cepat bosan akhir-akhir ini, mungkin karena baby kita" Key terkekeh kecil setelah mengucapkannnya.
"ayo pulang" ajak Bisma lalu menarik Key masuk ke lift yang baru saja terbuka.

"tapi bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanya Key heran.
"aku tidak bisa bekerja dengan keadaan yang buruk"
"Bis
"tetap menyimpannya jika aku tidak boleh tahu"
"Bisma, aku tidak berbohong"
"aku tidak mengatakan kamu berbohong. kamu yang mengatakannya"
"maksudku aku tidak menyembunyikan apapun"
"dan sekarang kamu sedang berbohong Key"

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang