Chapter 86

8.3K 509 123
                                    

Terima kasih buat semua yang kasih dukungan untuk video kemarin😆

Yang mau nyusul kasih dukungan cek bio ya😉

Gerakan kecil untuk mendukung para penderita kanker😊 Semoga bermanfaat bagi mereka, aamiin...

happy reading😍😍

Mobil Morgan berhenti di parkiran sebuah restoran dengan lambang brownies juga es krim di depannya yang cukup mewah dekat perkomplekan rumah Anne dulu.

Anne begitu bersemangat saat membuka pintu mobilnya. Ia segera keluar dan langsung menghampiri Morgan yang baru keluar dari mobilnya dengan santai "Morgan, ayo..." rengeknya dan menarik lengan Morgan dengan kedua tangannya.

Morgan tertawa kecil melihat kelakuan Anne yang seperti bocah TK itu. Seperti Anne tak pernah makan es krim saja.
Morgan menarik balik tangannya hingga membuat tubuh Anne membentur tubuhnya cukup keras.

Anne mendengus lalu mendongak. Omelannya yang tadi sudah ia siapkan untuk Morgan harus ia telan bulat-bulat karena melihat Morgan menunduk menatapnya.

Morgan menarik pinggang Anne yang sebenarnya tadi sudah sangat merapat padanya agar semakin tak berjarak "dressmu sangat tidak cocok dengan kelakuanmu, Anne" bisiknya di depan wajah Anne hingga Anne sangat gugup dibuatnya.

Kedua tangan Anne berada di dada Morgan untuk mempertahankan jaraknya dengan Morgan sebisanya. Kepala Anne juga mundur untuk menghindar dari Morgan yang menatapnya sangat intens.

Morgan menambahkan "Kau membuatku gemas karena selalu tidak berhasil anggun di hadapanku. Jangan keluar dari jati dirimu. Aku menyukai Anne. Menyukai semua yang ada pada dirinya. Jadi tak perlu menjadi seperti orang lain untuk membuatku tertarik. Tapi, make up mu malam ini sangat membuatmu berkali lipat lebih cantik dari biasanya" Morgan semakin mendekatkan wajahnya. Sangat senang melihat wajah Anne yang semakin merona saja dengan perlakuannya. Apalagi melihat Anne yang tidak bisa mundur lagi.

"Aku suka kau yang apa adanya. Tapi aku juga suka kamu yang berusaha lebih baik di depanku. Intinya, aku menyukai semua yang ada padamu"

Napas mereka bersahutan. Suara Morgan begitu berat. Ia menginginkan istrinya dengan hanya sedikit menggodanya di tempat umum. Morgan tak habis pikir dengan dirinya yang begitu tercandu oleh Anne. Tapi tidak, Morgan tidak akan melakukannya jika Anne tidak meminta. Morgan takut Anne belum siap.

Morgan sangat ingat saat 4 hari setelah mereka menikah, Key dan Anne saling berkirim pesan.
Morgan membacanya. Anne bahkan mengatakan pada Key jika dirinya takut melakukannya dengan Morgan.
Tak ingin tahu apa yang Anne takutkan, Morgan menghargai perasaan Anne.

Dirinya yang memaksa Anne menikah dengannya secepat ini jadi wajar saja jika Anne belum siap untuk hal-hal seperti itu.
Tatapan Anne menjadi sayu. Morgan benar-benar menginginkannya.

"Anne"
"hm?"
"kau sedang menggodaku?"
"apa?" ucap Anne tak mengerti.

"jangan menatapku begitu"
"ba-bagaimana?"
"seolah kau menginginkanku"
Anne mengerjap "maksud-mu?"

Morgan tersenyum, mencium pipi istrinya sekilas lalu sedikit merenggangkan jarak keduanya dengan memundurkan kepalanya tapi tak sepenuhnya melepaskan pinggang Anne "ayo masuk" ucapan Morgan menyadarkan Anne dari keterpakuannya.

Gadis itu mendorong tubuh Morgan pelan agar ia bisa sedikit menyembunyikan rona merah di wajahnya dan berdiri dengan tegak.

Morgan tahu sekali Anne sedang gugup karena perlakuannya tadi "ayo" Ia merengkuh bahu Anne dan membawanya masuk ke restoran itu.

Mau 1 chapter lagi??
Tembusin 200 komentar 😂
*
*
*
Bisma masuk ke kamarnya dengan beberapa kantung makanan yang tadi ia beli di luar. Key menginginkan spaghetti untuk makan malam mereka hari ini.

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang