Chapter 22

16.7K 535 34
                                    

happy reading😊
 

Key mengerjapkan matanya saat cahaya terang menerpa pandangannya.
Samar-samar ia melihat Bisma tersenyum duduk di sebelahnya.

"sudah istirahatnya?" Bisma mengusap lembut pipi perempuan itu.
Key mengedarkan pandangannya.
"kamu di rumah sakit sayang" ucap Bisma saat kening Key mengernyit.
"mau minum?"

Key menggeleng pelan dan memalingkan wajahnya dari Bisma.

"aku marah karena kamu tidak mau mendengar penjelasanku Key" ucap Bisma dengan nada pura-pura kesal.

Key kembali menatap Bisma datar. Sepertinya Key mulai ingat apa yang membuatnya ada disini.

"dengarkan aku baik-baik. kamu memang bukan orang yang kucari. kamu bukan sahabat kecilku. kamu bukan orang yang menerima donor mata kakakku. Tapi Key, kamu orang yang kucintai. Kamu orang yang kubutuhkan. Kamu adalah yang kumau. dan kamu...
Bisma menggantungkan ucapannya membuat Key menatapnya serius "tapi hanya kamu Ibu dari calon anakku" Bisma mengusap perut Key.

Key ikut menatap perutnya dan Bisma bergantian "ma-maksudmu, aku...

Bisma mengangguk lalu tersenyum lembut.

Key merubah posiainya menjadi duduk dengan cepat "Bisma bagaimana ini?! kenapa aku bisa hamil? kita belum menikah Bisma. lalu,
"hey hey, apa yang kamu takutkan? ini anak kita Key. kita akan segera menjadi orang tua"
Key menggeleng "tidak Bisma, aku hamil diluar nikah dan-
"aku akan menikahimu" potong Bisma.

Key menatap Bisma bingung. Bukankah Bisma tak percaya dengan janji suci dihadapan Tuhan?
"ka-kamu, serius?" tanya Key pelan.

"yakinkan aku tentang pernikahan. aku percaya padamu karena kamu juga percaya padaku. Bantu aku untuk menerima sepenuhnya bayi ini karena aku masih tak tahu apa-apa soal ini Key"

Key menggeleng pelan "kau punya Anisa" ujarnya miris.

Bisma berdiri dari kursi dan menatap Key dengan lekat "lihat aku" kedua tangan besarnya menangkup wajah sendu Key "Anisa hanya teman masa kecil-
"kau bilang kau membutuhkannya di sisimu"
"jangan gila Key! Aku tak berniat mengatakan hal itu. semua ini begitu tiba-tiba hingga aku tak bisa mengendalikan diriku. Semua yang ku katakan pada Anisa adalah ketidaksengajaan"
"kamu yakin?" tanya Key penuh keraguan.

Bisma mendekatkan wajahnya kemudian mengecup dalam bibir Key yang masih terlihat pucat. hanya sekali kecupan yang dalam lantas Bisma memberi jarak keduanya "aku bersumpah hanya akan mencintaimu"

Key tersenyum haru "kita akan membangun rumah tangga yang bahagia Bisma. aku janji" Key memeluk Bisma dengan perasaan bahagia tiada tara "tapi aku ingin kamu menjauhi kebiasaan burukmu"
"kebiasaan yang mana? aku sudah tidak membunuh. aku juga tidak bermain dengan wanita lain. aku meningggalkan minuman dan politik gelap. apa lagi?"

Key melepaskan pelukannya "kamu hampir menyentuh wanita lain bodoh!" cibir Key memukul pelan kepala Bisma.
"hey hey hey! tuduhanmu berlebihan nona. aku hanya ingin bersamamu asal kau tahu"

"benarkah? sebentar lagi aku akan menjadi gendut dan jelek. kamu pasti mencari wanita lain untuk berkencan. aish menyebalkan"
Bisma terkekeh "kamu akan gendut karena anakku sayang, mana mungkin aku mencari wanita lain. hm? dan aku yakin kamu akan semakin seksi nantinya"

"siapa yang akan tahu!"

"ya! kenapa tiba-tiba ketus heh?"

"ini karena anakmu. dia membuatku ingin selalu marah-marah terutama pada Ayahnya"
"alasan macam apa itu? benar-benar"

Key kembali memeluk Bisma "lalu bagaimana dengan Anisa? kamu menunggunya sangat lama. apa akan kamu lepas begitu saja?"
"dari awal, Anisa hanya sahabatku sayang. dan aku akan tetap memintanya merawat Ibuku. kamu keberatan?"
"tidak jika kamu bisa menjaga hatimu hanya untukku. Jangan melibatkan perasaanmu jika menatapnya. Aku akan terus mengawasimu"

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang