Sampai angka cantik tapi peringkat turun😂
Kelamaan yak?
Udah penasaran?
Ih kepo.
Ikutan dulu giveawaynya
Hari terakhir buat yang mau ikutan giveaway yak
Dan jangan lupa ikut order bukunya yak
Happy reading😘😘Happy reading 😍😍
Ponsel yang berdering di sebelahnya membuat Bisma melirik benda persegi itu sebentar lalu meraihnya. Tak lupa Bisma juga mengurangi kecepatan laju mobilnya. Ternyata ibu mertuanya.
Bisma kembali meletakkan ponselnya hingga panggilannya mati. Ia sedang dalam emosi yang buruk, ia tak ingin berkata kasar pada Dina jika nanti Dina memberikan ceramah memuakkan untuknya. Bisma hanya sedang butuh pelampiasan atau setidaknya pengalihan.
Tapi beberapa detik kemudian ponselnya kembali berdering. Bisma tak punya pilihan lain selain menerima panggilan itu.
"Hallo, Ma," sapa Bisma sesantai mungkin.
"Kamu di mana?"
Bisma terdiam sejenak. Bingung harus menjawab apa. "Ada apa?" Akhirnya Bisma langsung bertanya.
"Key terus menangis dan bayi kalian sangat rewel. Key tidak bisa tidur, Bisma. Apa yang harus mama lakukan?"
Bisma terdiam. Hatinya terasa sakit mendengar kabar bahwa Key masih menangis di rumah sedangkan Bisma saat ini bermaksud pergi ke club untuk menghindari Key dan menenangkan pikirannya. Beruntung Dina tak memakinya karena membuat putri tercinta Dina menangis jadi Bisma juga tak perlu balas memaki ibu mertuanya.
Bisma menghela napasnya perlahan. Ia tahu ada sedikit nada kebohongan dari suara mama mertuanya. "Berikan ponselnya pada Key, Ma," pinta Bisma masih mencoba tetap tenang.
Hening beberapa saat dan tadi Bisma juga sempat mendengar isakan samar dari Key sebelum ponselnya berpindah tangan.
Key menunggu Bisma yang bicara terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOPATH✔
RomanceKesalahpahaman membuatnya terjerat dalam hidup seorang pria sadis yang selalu haus akan darah. Segala cara sudah ia lakukan untuk pergi dari pria itu tapi apa daya, kuasa dan pesona pria itu malah membuatnya jatuh meski awalnya semua yang ia lakukan...