Chapter 95

7.8K 458 62
                                    

Anne merangkak ke arah Morgan dan memberanikan diri menciumnya.

Morgan sempat terkejut beberapa saat dan membuka matanya. Ia melihat Anne di atasnya sedang memejamkan matanya dan bibir mungilnya benar-benar menempel pada bibirnya. Bibir keduanya tak bergerak untuk beberapa waktu, tapi kemudian Morgan memiringkan kepalanya untuk membalas perlakuan Anne.

Morgan meraih tengkuk Anne agar ciuman mereka semakin dalam.

Anne mencoba mengimbangi Morgan meski dirinya sadar ia hanya seorang amatir.

"Anne," Morgan melepaskan tautan mereka dan membalik posisinya hingga kini ia yang menindih Anne karena Anne tiba-tiba membuka kancing kemejanya.

Mereka saling menatap dengan begitu dalam.

Morgan tak mengerti mengapa Anne melakukan hal itu tadi setelah menolaknya.

Kedua tangan Morgan masih menahan pergelangan tangan Anne agar gadis itu tak melakukan hal macam-macam. Morgan menunduk dan melihat 2 kancing kemejanya terbuka dan 1 tadi ulah istrinya, "Apa yang kau lakukan!?" ucapnya gusar. Jelas sekali Morgan menginginkan istrinya sekarang juga.

Mata Anne berkaca-kaca dan itu membuat Morgan merasa bersalah.

"Apa aku pernah menolakmu?" tanya Anne pelan.

Morgan tersenyum tipis. "Bukankah kamu dulu menolakku saat aku menyatakan ingin menikahimu? bahkan kamu bilang membenciku, Ann. Kenapa tiba-tiba menanyakannya?" jawab Morgan pura-pura bodoh. Morgan tahu bukan itu maksud Anne. Morgan hanya tak ingin menyakiti perasaan Anne jika mengatakan Anne memang menolaknya.

"Morgan," lirih gadis itu.

"Hm?"

"Maafkan aku."

"Bukan masalah. Yang penting sekarang aku sudah menikahimu."

Anne menggeleng, "Kamu tahu maksudku, kan? Bukan menolak dalam hal itu." Air mata Anne mengalir dari sudut matanya.

"Lupakan saja-"

"Tidak bisa. Ini salahku. Aku tidak bermaksud menolakmu. A-aku hanya... terkejut."

Morgan mencium kening Anne "Jangan memaksakan diri. Aku menikahimu untuk membuatmu bahagia, bukan membuatmu tidak nyaman."

"Ta-tapi ... kamu tidak bahagia."

"Tentu saja aku bahagia. Kenapa masih menanyakannya?" Morgan membersihkan air mata istrinya dengan lembut.

"Aku berpikir aku tak secantik wanita yang biasanya bersamamu. Setiap wanita yang datang padaku selalu cantik dan sexy. Berbeda jauh denganku yang sama sekali-"

Ucapan Anne terputus ketika Morgan membungkam bibirnya dengan cepat.

Anne membalas ciuman Morgan hingga Morgan melepaskan kedua tangan Anne yang sedari tadi ia tahan. Morgan menuntun tangan Anne agar mengalung di lehernya.

Mereka saling meluapkan perasaan masing-masing dalam ciuman ini.

Morgan meraih tengkuk Anne lalu melepaskan tautan mereka. Pria itu tersenyum kecil melihat istrinya merona "Kau tidak cantik? Benarkah kamu sama sekali tidak sexy, Anne?"

"Menurutmu?" tanya Anne balik.

"Kurasa dulunya juga begitu. Tapi Anne, kau tahu tadi malam apa yang kulakukan untuk menahan diri agar tidak menerjangmu di ranjang kita?" Punggung tangan Morgan yang bebas membelai wajah cantik Anne.

"A-apa?" Anne gugup karena ucapan Morgan terlalu frontal.

"Aku pergi ke kantor dan menyibukkan diri dengan pekerjaanku hingga larut dan berakhir dengan 3 botol alkohol karena aku terus terbayang olehmu. Aku tersiksa sekali tak bisa menyentuh istriku yang menggoda ini."

Anne menatap Morgan dengan perasaan bersalah. "Kenapa kamu menahannya? Ini hakmu Morgan."

"Aku pernah membaca pesanmu pada Key yang mengatakan kamu belum siap dan takut dengan hal itu. Percayalah, aku hanya ingin membuatmu nyaman di dekatku."

Anne terharu mendengarnya. Morgan bukan lagi pria egois yang dulunya sangat ia benci.

Pria ini penuh kasih sayang dan pengertian padanya.

Anne memeluk leher Morgan untuk meluapkan rasa bahagianya "Terima kasih." Wajahnya ia sembunyikan di dada bidang suaminya itu.

"Berterima kasihlah dengan cara yang benar."

Anne tersenyum dan menangkup wajah Morgan setelah merenggangkan pelukannya. Gadis itu dengan beraninya mengecup bibir Morgan.

"Aku tidak akan berhenti walau kau ingin berhenti nanti jika kau tidak menghentikanku sekarang juga."

"Lakukan. Aku milikmu." Tatapan Anne begitu manis dan yakin. Ia sepenuhny rela dimiiki oleh Morgan.

Morgan kembali mencium Anne dengan agresif, kali ini ia sama sekali tidak inginmenahan dirinya. "Kamu adalah satu-satunya yang bisa membuatku tergila-gila, Anne."


Selanjutnya ada di dreame dengan nama akun kiranoviani

PSYCHOPATH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang