"Ya Allah betapa baiknya engkau yang masih menyayangi hamba yang sangat berdosa ini, yang justru sengaja menjauh dari rahmat Mu"
"Betapa banyak dosa yang hamba lakukan, betapa besar luka yang hamba torehkan pada kedua orang tua hamba"
"Terima kasih ya Allah engkau masih memberi pengelihatan dan pendengaran akan jalan lurusMu, ya Allah bantu hamba dalam bertaubat ya Allah dan tolong terimalah taubat hamba. Serta ya Allah bantulah hamba meraih surgaMu, semoga hijrah hamba ini Engkau ridhoi. Aamiin"
Sudah beberapa jam yang lalu Abdurrahman terduduk sambil terus menangis dan mencurahkan segala penyesalannya pada sang Maha Pemaaf, Allah swt.
Sedangkan pak Ilham kini sudah di TPQ tepat disebelah masjid Ahmad ini, setelah sholat Ashar berjamaah dengan Abdurrahman ia harus mengajar mengaji di TPQ meninggalkan Abdurrahman yang telah sholat taubat dan bersimbah air mata di hadapan sang Khalik.
Kini Abdurrahman mengambil Qur'an, keajaiban Allah yang diturunkan pada Rasulullah melalui malaikat Jibril. Dia bergetar saat mengambilnya, terus dan terus menangis karena penyesalannya yang sengaja mengabaikan pedoman islam ini.
Abdurrahman membuka asal mushaf tersebut, dan ternyata surat yang terlihat saat ia membukanya adalah surat Al Mulk.
Pemuda itu menangis lebih keras lagi, mungkin jika ada orang di pelataran masjid sudah dipastikan akan mendengar jeritan pilu Abdurrahman. Dia bukannya tidak tau apa makna dibalik surat itu, meskipun dia satu setengah tahun lalu meninggalkan Qur'an tapi dia ingat betul apa arti dibalik surat ini.
Dengan perlahan dia meredam tangisannya, dan sedikit demi sedikit dia membaca ayat demi ayat sambil meresapi makna dibaliknya.
Dengan diawali dengan basmalah, Abdurrahman mulai mengaji.
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,"(QS.67:1)
Pada ayat pertama saja Abdurrahman sudah merasa tercubit, dia selama satu setengah tahun ini sudah melupakan bahwa dia bukan apa-apa tanpa Allah.
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS.67:2)
Lagi-lagi Abdurrahman menangis karena penyesalannya yang terlalu menyepelekan dunia, dia seakan-akan sudah lupa jika sesuatu yang hidup juga akan merasakan mati. Dan apakah dia sudah siap?
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah, sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang." (QS.67:3)
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ
"Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu, dengan tidak menemukan sesuatu cacat, dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (QS.67:4)

KAMU SEDANG MEMBACA
Abdurrahman X Atika Zaman Now
Spirituelles[Selesai] Ini bukan cerita cinta dalam diamnya Ali dan Fatimah, bukan pula cerita tentang Khadijah atau Aisyah dengan Rosulullah saw. Tapi ini cerita tentang kakak dari Aisyah yaitu Abdurrahman dengan istrinya, Atika. Ini bukan cerita masa lalu atau...