Jogjakarta, 1997.
Seorang wanita sedang berbaring di sebelah putrinya, seperti biasa dia akan memberikan sedikit cerita pengantar tidur untuk putri bungsunya.
"Umi" panggil gadis kecil itu.
"Iya sayang"
"Apakah ada cerita tentang Atika?"
*****
Jogjakarta, 2015.
"Ada" jawab seorang perempuan berusia 23 itu.
"Pasti Nisa tanya cerita tentang Atika karena sama dengan nama Ustadzah ya?" lanjutnya.
"Iya Ustadzah" jawab gadis itu dengan wajah polosnya.
"Pertanyaan kamu sama persis dengan pertanyaan Ustadzah 18 tahun yang lalu"
"Tanya ke Ustadzahnya Ustadzah Atika ya?" timpal gadis yang lain dengan kerudung hijau.
"Bukan sayang, tapi Ustadzah tanya ke almarhumah Uminya Ustadzah" jawab Atika yang mulai menerawang ke arah langit, melalui jendela yang terbuka diruang itu. Lagi-lagi dia harus teringat kepada Uminya yang telah dipanggil Allah swt terlebih dahulu, wanita yang paling berjasa untuknya.
"Ustadzah kenapa menangis?" benar saja, ternyata saat melamun tak terasa air mata Atika lolos begitu saja.
Sontak tersadar, Atika dengan cepat menghapus air matanya, lalu tersenyum kembali seraya meyakinkan para santriwatinya.
"Ustadzah akan cerita mengenai Atika"
Semua gadis kecil diruang itu terlihat memperhatikan Atika dengan tenang.
"Atika yang akan Ustadzah ceritakan adalah sosok istri dari Abdurrahman bin Abu Bakar as Siddiq, anak dari Sayyidina Abu Bakar as Siddiq dan juga kakak dari Aisyah ra. Ada yang tau siapa Aisyah ra?"
Dengan serempak para santriwati menjawab "Istri Rosulullah saw Ustadzah"
"Masyaallah pinter ya santriwatinya Ustadzah" girang Atika mendengar jawaban mereka yang kompak.
"Yap! Bener semuanya" lanjutnya. Dan seketika para santriwatinya terlihat bersinar karena telah dipuji oleh Ustadzah mereka.
"Baiklah. Ustadzah teruskan ceritanya, sebelumnya ada yang tau mengenai Abdurrahman?"
"Saya Ustadzah. Yaitu salah satu sahabat nabi yang terakhir masuk islam Ustadzah" jawab salah seorang santriwati setelah mengacungkan tangan.
"Masyaallah, benar sekali Aufa" telihat senyum Atika mengembang.
"Benar sekali yang dikatakan Aufa, jangan dikira Abdurrahman akan sama dengan Bapaknya yaitu Abu bakar, orang nomor satu disamping Rosulullah saw. Karena mereka sangat bertolak belakang pada awalnya, Abu Bakar yang telah memeluk islam berbeda dengan Abdurrahman yang masih memegang teguh agama nenek moyangnya yaitu menyembah?" pancing Atika pada santriwatnya agar aktif mengasah pemahaman mereka.
Lagi-lagi dengan kompak mereka menjawab "Berhala"
"Benar sekali. Hingga pada perang badar, Abu Bakar dan Abdurrahman sama datangnya tapi dengan kubu yang berbeda. Abu Bakar dengan kaum muslimin sedangkan Abdurrahman dengan kaum musyrikin. Dan pada suatu tradisi, pada awal perang itu diadakan adu duel dari kedua kubu tersebut. Dengan jantan Abdurrahman maju kedepan mewakili kaum musyrikin, melihat hal tersebut Abu Bakar hendak maju ingin melawan anaknya sendiri tapi segera dicegah oleh Rosulullah saw agar tidak adu duel dengan anaknya sendiri"
"Begitulah saat zaman itu, seseorang yang telah meyakini suatu keyakinan yang dianggapnya benar, maka dengan seluruh hidupnya dia pasti berjuang mati-matian untuk keyakinannya tersebut" jelas Atika.
![](https://img.wattpad.com/cover/143275023-288-k362132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdurrahman X Atika Zaman Now
Spiritualité[Selesai] Ini bukan cerita cinta dalam diamnya Ali dan Fatimah, bukan pula cerita tentang Khadijah atau Aisyah dengan Rosulullah saw. Tapi ini cerita tentang kakak dari Aisyah yaitu Abdurrahman dengan istrinya, Atika. Ini bukan cerita masa lalu atau...