_16_

1.1K 110 11
                                    

“Menyebalkan! Kalian tau? Dia sangat menyebalkan!” kata Kagura kesal. Dia mengacak-ngacak rambutnya.

“Ya, aku tau. Karena aku ada disana. Dan dia memang sangat menyebalkan!” sambung Nobume setuju.

“Ada apa ini sebenarnya? Biarkan aku tau. Aku akan berjanji untuk berusaha kedepannya mendapatkan beasiswa seperti kalian. Jadi tolong ceritakan.” pinta Soyo sangat penasaran.

“Benarkah?” kata Kagura dan Nobume bersamaan. Mereka menatap Soyo dengan tatapan tajam dan berbinar. Seperti hewan yang menemukan mangsanya.

“Un, aku akan berusaha.” Soyo mengutuk dirinya dalam hati. Kenapa dia sangat mudah berjanji? Kagura yang jauh lebih pintar darinya saja mendapatkan peringkat kesepuluh. Nobume? Jangan tanya. Jarak kepintaran antara mereka adalah seperti langit dan bumi.

“Kami akan menceritakannya jika sudah sampai kantin EHS, Soyo-chan.” kata Kagura berjalan di depan Soyo dan Nobume.

“Bukankah tadi dia kesal? Kenapa mendadak jadi senang?” kata Nobume bingung. “Mungkin karena kamu berjanji akan berusaha mendapatkan beasiswa EHS.” Nobume menepuk pundak Soyo. Lalu dia berjalan menyusul Kagura dan meninggalkan Soyo di belakang.

“Nee.. bagaimana kalau kalian menceritakannya sekarang? Kantin EHS kan jauuh..” kata Soyo sedikit merengek. Dia berlari kecil mengejar kedua sahabatnya yang sudah berjalan di depannya.

Mereka bertiga sedang berjalan ke kantin EHS. Seperti halnya aula, EHS memiliki tiga kantin. Dua kantin sekolah (SMP dan SMA) dan kantin EHS (utama).

Berbeda dengan kantin sekolah yang terbuka hanya untuk siswa dan guru saja. Kantin EHS dibuka untuk umum. Baik siswa, orang tua/wali murid, guru, karyawan, dan tamu EHS bisa makan di kantin EHS.

Pada awalnya Kagura dan yang lainnya akan makan di kantin sekolah, tapi karena kantin sekolah penuh mereka ke kantin EHS. Jarak dari gedung kelas sampai kantin EHS sangat jauh, jadi siswa-siswa jarang yang mau makan di kantin EHS.

*×*×* Flashback *×*×*

Kagura, Nobume, dan delapan siswa lainnya berjalan menuju ruang direktur EHS, Hasegawa MA- Taizou yang berada di gedung utama EHS. Mereka berjalan sambil berbicara untuk mengakrabkan diri sampai mereka tidak sadar sudah berada di depan ruang direktur EHS yang berada di lantai tiga.

Mereka berpapasan dengan penerima beasiswa dari SMA. Tentu saja disana ada Okita Sougo. Manik merah Sougo dan manik biru Kagura bertemu. Bukannya saling sapa, mereka saling membuang muka.

Pintu ruang direktur dibuka. Di dalamnya direktur EHS sudah menunggu mereka. Singkat cerita mereka diberikan kwitansi dengan nominal sesuai dengan biaya sekolah selama satu semester. (*karena terlalu garing kalo diceritain jadi di skip. Bukannya mau menambah penderitaan MADAO)

Mereka -berdua puluh orang- keluar dari ruangan direktur. (*jadi bayangin ruangannya segede apa. Biarlah MADAO menikmati hidupnya sebelum ketemu Gintoki)

Karena arah gedung SMP dan SMA berlawanan, siswa SMP dan siswa SMA berjalan ke arah berlawanan. Sebelum mereka berjalan lebih jauh salah seorang perempuan penerima beasiswa dari SMP memanggil Sougo.

“Okita Sougo-senpai!” panggil perempuan itu. Dia menghampiri rombongan dari SMA untuk bertatapan dengan Sougo. “Perkenalkan. Namaku-”

“Aku tidak perlu mengetahui namamu. Itu tidak penting. Dan jangan panggil namaku lagi dengan suara cempreng-menyakitkan milikmu itu.” sela Sougo lalu berjalan meninggalkan perempuan yang merupakan teman sekelas Kagura dan Nobume.

“Tunggu..”

“KU BILANG TUNGGU, DO-S-YARO!!” Kagura melempari kepala Sougo dengan sepatu ruangannya. Dan lemparan itu tepat mengenai belakang kepala Sougo.

Yours & Mine [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang