_32_

989 102 29
                                    

“Maksudnya Kagura-chan jatuh cinta pada Okita-san.”

Kagura mengacak-acak rambutnya. Kata-kata Soyo tadi siang masih terngiang di telinganya. Wajahnya saat ini sangat merah sampai ke telinganya.

“Aku.. jatuh cinta pada sadis?”

Kagura menjatuhkan tubuhnya di kasur. Mengambil bantal untuk menutup wajahnya yang sangat merah. Dia menghentak-hentakan kakinya di kasur sambil teriak.

PING!

Kagura terbangun dari posisi tidurnya hendak mengambil ponselnya yang ada di meja belajar.

Saat dia mau mengambil ponselnya, tangannya cukup bergetar. Karena saat ini jam belajarnya Kagura dan biasanya akan ada pesan masuk dari Sougo untuk mengganggunya. Kagura sangat gugup karena berpikir notifikasi tadi itu adalah pesan dari Sougo. Tunggu..

Kagura langsung mengambil ponselnya dan menyalakan layar ponselnya. Dia mengutuk dirinya sendiri karena gugup memikirkan pesan masuk dari Sougo. Kalau dia gugup seperti itu, bukankah artinya dia setuju dengan perkataan Soyo. Setuju kalau dia sudah jatuh cinta pada Sougo.

Nobume: “Maaf kan aku karena aku sudah mengirim balasan yang dingin. Aku sedang tidak ada di rumah, jadi kalian tidak bisa datang menjengukku.”

Kagura menghela nafas lega karena pesan itu adalah dari Nobume.

Tadi siang, Nobume membalas singkat pesan dari Soyo. Hanya ‘Tidak usah datang. Aku tidak apa-apa’.

Sebenarnya tadi Soyo sedikit khawatir dengan balasan dari Nobume itu. Khawatir Nobume berpikir dirinya sudah mengganggu. Tapi setelah mendapatkan pesan seperti ini, pasti Soyo akan merasa sedikit lega.

Kagura: “Kamu sedang pergi? Tidak apa-apa. Tidak usah dipikirkan.”

Nobume: “Ya, aku sedang ada urusan di prefektur Gunma. Begitukah? Syukurlah. Kalau begitu selamat beristirahat, ya.”

Membaca pesan balasan dari Nobume, membuat Kagura bingung. Apa yang Nobume lakukan di prefektur Gunma?

Ketika Kagura mau menaruh kembali ponselnya di meja, ponselnya berdering. Dan begitu dia melihat nomor yang meneleponnya, Kagura melempar ponselnya ke kasur karena kaget.

Sougo meneleponnya lagi. Meneleponnya tanpa mengirim pesan terlebih dahulu.

Kagura hanya menatap ponselnya yang terus berdering. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Setiap kali dia ingin mengangkat teleponnya, perkataan Soyo tadi siang membuatnya jadi salah tingkah.

Ponselnya sudah berhenti berdering. Kagura menghela nafas lega. Tapi tidak lama kemudian bel rumahnya berbunyi.

TING TONG!

Kagura segera keluar dari kamarnya menuju pintu rumah. Gintoki sedang tidak ada di rumah karena sedang bermabuk-mabukan dengan temannya. Oleh karena itu tidak ada siapa pun di rumah dan tidak ada yang akan menyapa orang yang sudah menekan bel rumahnya.

“Ya?” jawab Kagura lewat intercom.

“Ini aku China, aku mengantar danna yang sedang mabuk.”

Sougo. Orang yang datang ke rumahnya dan menekan bel itu adalah Okita Sougo. Ya, siapa lagi yang memanggilnya seperti itu kecuali Sougo. Dan dari suaranya pun..

Kagura menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan saat ini.

TING TONG!

“Oi China! Apa kau tidak tau ayah angkat mu ini sangat berat?! Cepat buka pintunya!” kata Sougo kesal karena tidak juga dibukakan pintu oleh Kagura.

Yours & Mine [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang