_30_

989 87 11
                                    

“Jadi, apa saja yang kau lakukan di love hotel bersama Nobume-san?” Kamui mulai mengintrogasi Sougo. Tidak lupa dengan senyum intimidasi di wajahnya.

“Kau pikir apa lagi yang akan dilakukan seorang laki-laki dan perempuan di love hotel?” Sougo membalas pertanyaan Kamui dengan pertanyaan.

Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah cafè dan duduk menunggu pesanan mereka datang. Seperti biasa, pemandangan dua laki-laki tampan yang sedang duduk bersama membuat wanita-wanita disekitarnya melirik ke arah mereka. Wanita-wanita itu memandangi wajah tampan mereka tanpa mengetahui apa yang sedang dibicarakan.

“Jadi kau benar-benar melakukannya? Wuah! Selamat! Kau sudah kehilangan status C-Boy(Cherry Boy) mu!”

“Lalu kapan kau akan menghilangkan status ‘DT’ mu? Kau mau menjadi perjaka tua seperti Hijibaka-san?” tanya Sougo sarkas.

Kamui yang sering mengikuti Sougo kemanapun dia pergi --kecuali ketika dia sedang bersekolah--, membuat mereka saling mengetahui status mereka masing-masing. Status ‘C-Boy’, ‘DT’, atau ‘Perjaka’.

Sebenarnya alasan kenapa mereka masih berstatus seperti itu adalah karena mereka terlalu sibuk sampai tidak bisa memikirkan percintaan. Mereka pikir percintaan juga dapat mengganggu pekerjaan mereka.

“Hmm? Entahlah.. apa kau punya kenalan yang bisa membantu menghilangkan status ‘DT’ ku?” kali ini Kamui yang membalas pertanyaan Sougo dengan sebuah pertanyaan.

“Lakukan saja dengan tuan putri itu.”

‘Tuan putri’ yang dimaksud Sougo adalah Soyo. Sougo mulai menjuluki Soyo seperti itu sejak mengetahui Soyo ternyata adalah putri dari salah seorang pengusaha kaya raya di Jepang. Tapi bagi Sougo itu tidak mengejutkannya, mengingat bagaimana sopan nya Soyo padanya. Sangat berbeda dengan dua gadis yang selalu bersamanya itu.

“Jika aku melakukannya, imouto-chan dan Nobume-san akan menghabisiku.” jawab Kamui tersenyum. Senyum Kamui membuat wanita-wanita yang sedang memperhatikannya teriak.

Mendengar teriakan dari wanita-wanita itu membuat Sougo dan Kamui menoleh ke arah mereka. Sougo melemparkan pandangannya ke arah lain sedangkan Kamui tersenyum ke mereka. Membuat wanita-wanita itu teriak heboh.

“Kalau begitu lakukan dengan salah satu diantara mereka.” kata Sougo sambil bertopang dagu.

“Aku tidak tertarik dengan wanita jalang dan murahan seperti mereka.” jawab Kamui tersenyum sambil melambaikan tangannya pada wanita-wanita yang sedang melihat ke arahnya.

Perkataan Kamui berbanding terbalik dengan wajah yang ditunjukkannya dengan saat ini. Jujur saja Kamui yang bisa mengatakan hal itu sambil tersenyum membuatnya terlihat sama sadisnya dengan Sougo. Tapi sadis dengan cara yang halus(?)

“Jadi..” Kamui tersenyum ke arah Sougo lalu bertopang dagu. “Informasi apa yang kau dapat dari Nobume-san?”

0o0o0o0

TOK! TOK!

“Masuk!” Hijikata mempersilahkan orang yang tadi mengetuk pintunya untuk masuk ke dalam ruangannya. Dan begitu pintu itu dibuka, muncullah sesosok anpanman.

“Pe- permisi Hijikata-san, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.” kata Zakiyama.

“Ooh.. Yamazaki. Siapa? Jika itu si bola bulu bilang saja aku tidak a-”

“Oi, oi.. siapa yang kau bilang ‘bola bulu’, Hijikata-kun..” kata Gintoki sambil menerobos masuk ke dalam ruangan Hijikata.

“Cih! Jangan seenaknya masuk ke ruanganku, kuso tenpa!”

Yours & Mine [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang