_58_

1K 88 7
                                    

“Sepertinya kau sudah tau cukup banyak. Mungkinkah karena teroris ini?” Sasaki melirik Katsura lalu tersenyum.

Senyuman miring terlihat di wajah Katsura. Dengan wajah yang penuh percaya diri, dia mengangkat kepalanya sambil berkacak pinggang. “Heh heh heh… Sudah Kuduga. Ada sesuatu yang terjadi di kepolisian Jepang. Kalau begitu aku bisa memanfaatkanya untuk menghancurkan kepolisian Jepang!”

“Hah?”

“Dari apa yang kalian bicarakan, Komisaris Kepolisian ini sepertinya sudah melakukan sesuatu yang jahat.” Kata Katsura sambil menunjuk ke arah Sasaki. “Aku bisa memanfaatkan perbuatannya itu untuk menghancurkan kepolisian.”

“Bagaimana caranya kau menghancurkannya disaat kepalamu sedang ditodong pistol oleh Komisaris Kepolisian itu?” tanya Sougo menyadarkan posisi Katsura saat ini.

“Ah! Kau benar!” jawab Katsura. “Ta- tapi orang-orang ku akan datang menyelamatkanku dan aku jadi bisa menghancurkan kepolisian, kan?”

“Sebelum orang mu itu datang, aku bisa membunuhmu sekarang. Dengan begitu kau tidak bisa menghancurkan kami.” Jawab Sasaki lalu menghela nafas panjang. “Apa yang dilakukan Shinsengumi sampai tidak bisa menangkap orang sepertinya?”

Sougo hanya bisa memasang wajah datar atas pertanyaan Sasaki. Dia sendiri tidak tau kenapa Shinsengumi tidak pernah berhasil menangkap Katsura. Mereka pikir pimpinan Jouishishi itu sangat pintar dan cerdas makanya sangat susah ditangkap. Tapi begitu bertemu dengannya secara langsung, ternyata Katsura Kotaro adalah orang yang aneh dan sedikit bodoh. Tidak. Mungkin aslinya memang bodoh.

“Cukup basa-basinya.” Kata Nobume tiba-tiba. Dia membuka pintu kontainer lalu mendorong masuk dua pria. “Naraku sudah menyadarinya.”

“Menyadari?” tanya Sougo.

“Ternyata kalian memang sudah mengkhianati kami!” kata salah satu pria itu dengan intonasi suara yang cukup tinggi.

“Bukankah kalian yang pertama kali mengkhianatiku?” tanya Sasaki. Pistol yang sebelumnya ditodongkan ke Sougo dan Katsura kini beralih ke kepala dua pria itu. “Bukan hanya kami, Tendoshu pun berhenti bekerja sama dengan kalian.”

Kedua pria itu membulatkan matanya terkejut mendengar pernyataan Sasaki. Tapi beberapa saat kemudian mereka tertawa terbahak-bahak.

“AHAHAHAHA!! TENDOSHU BERHENTI BEKERJA SAMA DENGAN KAMI?! JANGAN BERCANDA!”

“KAU PIKIR KAMI AKAN PERCAYA?!”

Sasaki menghela nafas mendengar tertawaan kedua pria itu. “Memang itu terdengar mustahil. Tapi beberapa dari kami benar-benar tidak suka dengan cara Naraku. Dan dengan percobaan pembunuhan yang kalian lakukan pada keluargaku, kami curiga kalian akan mengkhianati kami.”

Sasaki melirik sekilas Sougo lalu kembali menatap rendah kedua pria itu.

“Lagipula kami setia dengan dewa kami.” Lanjut Sasaki dengan senyum miring terlihat di wajahnya. Beberapa saat kemudian, Sasaki menarik pelatuk pistol dan membolongi kepala dua pria itu.

“Dan aku juga berhutang pada mereka.”

“Ayo! Kita harus pergi dari sini.” Nobume mengulurkan tangannya untuk membantu Sougo berdiri.

Sougo masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Yang dikatakan dan dilakukan Sasaki, apakah itu artinya Sasaki ada di pihaknya?

Sougo mendengus lalu menerima uluran tangan Nobume. Jika tidak mengerti, tanyakan saja pada yang berkaitan. “Selagi kita pergi dari sini, bisakah kalian jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?”

Yours & Mine [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang