_51_

1.3K 97 6
                                    

Kagura merendamkan tubuhnya di bathtub. Dia memperhatikan sekujur tubuhnya penuh dengan kissmark Sougo. Setelah itu mereka kembali melakukannya hingga mereka benar-benar kelelahan. Sungguh malam yang panas dan juga panjang.

Kagura beranjak dari bathtub, mengeringkan tubuhnya, dan mengenakan pakaian yang kemarin dia pakai. Untung saja pakaian nya sudah kering. Kalau tidak, mungkin dia akan meminjam baju Sougo lagi.

Kagura memandangi wajahnya di cermin. Wajah dan matanya memerah karena aktivitas nya semalaman. Sambil menghela nafas dia mengeringkan rambutnya dengan handuk. Karena asyik dengan aktivitasnya, dia tidak sadar kalau Sougo sudah masuk ke dalam kamar mandi.

“Tung- kenapa kau masuk?!” bentak Kagura begitu menyadari keberadaan Sougo. Matanya membelalak ketika melihat laki-laki itu tidak memakai baju. “.... Ke- kenapa kau tidak pakai baju?!”

Kagura menutup setengah wajahnya dengan handuk jadi dia masih bisa melihat 'roti sobek’ milik Sougo. Melihat tubuh jantan Sougo membuatnya meneguk ludah karena mengingatnya kembali kejadian semalam. Saat dia menyentuh otot-otot itu dan...

“Hee...” Sougo mendekati Kagura dan memojokkan gadis itu di dinding kamar mandi. Melakukan kabedon yang disukai gadis-gadis remaja pada umumnya. “... Kau sudah melihat semuanya bahkan menyentuh p***sku. Kenapa kau bermasalah dengan aku yang memperlihatkan tubuh bagian atasku?”

Wajah Kagura memerah seketika. Kata-kata Sougo benar-benar mengingatkannya pada malam yang panjang dan panas itu.

Untuk menyembunyikan rasa malunya, Kagura meninju perut Sougo. Tinju keras yang mampu membuat Sougo berlutut memegangi perutnya.

“Be- berikutnya aku akan menendang p***smu jika kau masih mengingatkanku soal kejadian semalam!” ancam Kagura sambil berkacak pinggang. Dia lalu pergi keluar dari kamar mandi meninggalkan Sougo yang sedang memegangi perutnya yang sakit.

“Kalau kau melakukannya, aku tidak bisa memuaskanmu, bodoh!” gumam Sougo kesal.

Sambil menahan sakit, Sougo berdiri lalu menutup pintu kamar mandi. Dia melihat bayangannya di cermin. Di tubuh jantannya itu bisa dilihat terdapat bekas cakaran Kagura. Gadis itu selalu menancapkan kuku di tubuhnya setiap kali mencapai klimaksnya.

“Sepertinya aku harus mengikat tangannya saat kami akan melakukannya lagi.” Gumam Sougo dengan senyuman tersungging di bibirnya.

0o0o0o0

Menunggu Sougo yang sedang mandi, Kagura memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh tetangga Sougo. Kagura mendengus kesal mengingat tetangga itu seorang gadis cantik yang seumuran dengan Sougo. Dia tambah kesal karena masakan buatan gadis itu jauh lebih enak dari buatannya.

“Kenapa kau terlihat kesal?”

Kagura terkesiap mendengar suara Sougo yang sudah di belakangnya. Laki-laki itu lalu memeluknya dari belakang dan mencium tengkuknya.

“Hng- … Sadis! Aku sedang makan!” tegur Kagura. Dia menggigit bibir bawahnya menahan geli karena nafas dan bibir Sougo yang menyentuh kulitnya.

Sougo menyentuh kissmark yang dia tinggalkan di leher Kagura dengan jarinya. Nafas gadis itu tercekat saat Sougo mencium lembut kissmark nya.

“Sadis?” Panggil Kagura bingung karena setelah menciumnya, Sougo memendamkan wajahnya di pundak gadis itu.

“Haah- China, kenapa aku tidak bisa mengingat apa yang ingin aku ingat?”

“Hah?”

“Aku bisa mengingat semua yang kita lakukan semalam dengan jelas, tapi kenapa aku tidak bisa mengingatnya?”

Yours & Mine [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang