12. Damn!

7.3K 880 15
                                        

Keadaan Ahreum sudah lebih baik hari ini. Semalam dia memdapat sebuah mimpi aneh. Secara tiba-tiba saja, mendiang Ayahnya mengatakan hal yang berhasil membuat Ahreum terkejut.

Jangan pernah tinggalkan suamimu apapun yang terjadi. Jaga Eunwoo baik-baik, tinggalkan Jin dan fokuslah pada keluargamu.

Awalnya Ahreum mengira itu adalah bunga tidur tapi perkataan mendiang Ayahnya benar. Saat ini, Ahreum bukanlah seorang bujangan lagi. Dia adalah seorang istri sekaligus seorang Ibu. Sudah sepantasnya dia melepaskan Jin untuk kehidupan yang lebih baik.

“ Melamun lagi? ” Ahreum sedikit berjingkit kaget saat suara lembut itu menyapu gendang telinganya.

“ Kau sudah siap? Berikan dasimu. ” Kata Ahreum sambil tersenyum.

Dan seperti biasa, Ahreum mulai memakaikan dasi pada Jungkook. Otaknya terus memutar wajah Jin dan Jungkook secara bergantian membuat kepalanya mendadak pening. Dia berpegangan erat pada kerah kemeja Jungkook, meremasnya agar tubuhnya tidak jatuh. Jungkook yang menyadari hal itu, reflek memeluk pinggang Ahreum, menjaganya agar tidak jatuh.

“ Kau baik-baik saja? ” Tanya Jungkook cemas.

“ Hanya sedikit pusing. Tapi aku baik-baik saja. ” Ahreum tersenyum manis lalu merapikan kembali dasi Jungkook.

“ Selesai. Pergilah. ” Kata Ahreum penuh senyuman.

“ Jaga dirimu. ” Perkataan Jungkook sebelum pergi, mampu membuat Ahreum meleleh. Dia tersenyum menatap punggung lebar yang kian menjauh itu.

🌵 The Truth Untold 🌵


Udara dingin berhasil menerpa wajah cantik Ahreum. Dia mengeratkan mantelnya dan membuang nafas kasar. Malam ini, dia harus mengakhiri hubungannya dengan Jin. Dia menatap langit malam, pemandangan kota Seoul terlihat jelas dari atas sini. Ahreum sudah memanggil Jin ke atap perusahaan. Entah kenapa, Ahreum menyukai tempat ini. Begitu tenang dan damai.

Appa, aku akan mengakhirinya. ” Ahreum tersenyum menatap langit sampai dia merasakan sepasang tangan melingkar di perutnya.

“ Aku merindukanmu. ” Ahreum kenal suara itu.

Dia mengernyit saat mencium bau alkohol yang sangat menyengat. Jin pasti sedang mabuk. Ahreum melepaskan pelukan itu lalu menatap Jin.

“ Kau mabuk? ” Tanya Ahreum yang sudah tau kalau jawabannya adalah ‘ iya ’.

“ Hanya sedikit. Katakan, ada hal penting apa? ” Ahreum menarik nafas panjang.

“ Aku ingin mengakhiri semua ini. ” Saat itu juga pandangan Jin berubah nyalang.

“ Tidak! ”

ARGH!! ” Ahreum memekik saat Jin mencengkram kuat kedua pundaknya.

“ Kau tidak bisa lakukan ini padaku! ” Jin menghempaskan tubuh ramping itu ke permukaan tanah.

“ Kau lebih memilih pria itu?! Hah?! Kalau begitu kau harus menjadi milikku seutuhnya! ” Mendengar itu, Ahreum segera merangsek mundur, menjauh dari Jin.

Ini bukan Jin yang Ahreum kenal, bukan Jin yang lembut, baik hati, dan hangat. Ini adalah Jin yang lain, Jin berhasil meraih kedua pundak Ahreum lalu menghempaskannya lagi ke dinding. Hingga berhasil membuat kepala Ahreum berdenyut nyeri.

Hiks... Kumohon jangan.. ” Isak Ahreum.

“ Kau akan menyesal telah mempermainkanku! ” Jin tersenyum miring lalu menarik paksa mantel Ahreum.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang