41. Mrs. Hong

6K 754 42
                                    

Eomma~~ ” Eunwoo berjalan pelan sambil berpegangan pada kursi meja makan. Menghampiri Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan.

“ Sudah bangun? Woah... Anak Eomma sudah tampan. ” Kagum Ahreum melihat si kecil sudah belepotan bedak dengan senyuman lebar.

Ahreum segera menggendong Eunwoo, menciumnya dengan lembut dan memeluknya.

“ Biar saya yang lanjutkan, Nyonya. ” Kata seorang pelayan.

“ Terimakasih, ahjumma. ” Kata Ahreum lalu duduk di meja makan sambil memangku Eunwoo.

Dia menunggu Jungkook, Ahreum sudah menyiapkan sarapan kesukaan Jungkook. Dia harap, Jungkook akan menyukainya. Karena, dia rindu saat Jungkook memuji masakannya.

Eomma salanghae... ” Eunwoo memeluk Ibunya, menjatuhkan kepalanya pada dada Ahreum.

“ Anak Eomma genit ya? ” Goda Ahreum lalu memeluknya gemas.

Senyuman dan gelak tawa mereka menghiasi seisi rumah. Membuat para pelayan yang lewatpun ikut tersenyum senang. Yang bisa mengembalikan senyuman Ahreum hanyalah Eunwoo.

Tapi senyuman Ahreum memudar seketika saat melihat Jungkook yang tengah memapah Jihan turun. Yang Ahreum lihat, keadaan Jihan sepertinya baik-baik saja. Tidak seperti yang dikatakan Namjoon kemarin.

Kemarin, Namjoon bilang Jihan mengalami stres dan kelelahan. Tapi pagi ini, senyumannya sudah kembali. Rasa sesak memenuhi dada Ahreum, melihat Jungkooknya penuh senyuman pada Jihan. Harusnya senyuman itu miliknya, bukan Jihan.

“ Selamat pagi, anak Eomma. ” Sapa Jihan pada Eunwoo.

Si kecil itu segera memeluk Ahreum erat, lebih erat lagi dan menyembunyika wajahnya di dada sang Ibu. Ahreum mengelus punggung kecil itu sambil berbisik kalau, Eunwoo tidak perlu takut karena Ahreum bersamanya.

“ Aku berangkat. ” Kata Jungkook yang berhasil membuat Ahreum kaget bukan main.

“ Kau tidak sarapan dulu, aku memasakan— ”

“ Kami sudah sarapan baru saja, di kamar. Aku membuat sup sebelum dia bangun lalu aku membawanya ke kamar kami. Kau keberatan? ” Serbu Jihan.

Ahreum kembali tersenyum. Dia bahkan selalu tersenyum untuk menutupi air matanya kan? Dia benar-benar kuat.

Ah.. Tidak. ” Ahreum menunduk, mencium puncak kepala Eunwoo dalam untuk menutupi air matanya.

“ Aku berangkat. " Pamit Jungkook pada Jihan lalu memberi kecupan singkat di keningnya. Saat Jungkook hendak melangkah menghampiri Ahreum yang duduk, Jihan menariknya dengan cepat.

Membuat sang empu berbalik lalu dengan tidak tau malunya Jihan mencium bibir Jungkook lama. Sontak Ahreum memalingkan wajah dan mengepalkan tangannya. Air matanya hampir menetes jika saja Ahreum tidak berdehem untuk menetralisirkan perasaannya.

Selang beberapa detik, Jihan melepaskan Jungkook dan pria itu kelihatan sangat bersalah, sangat terlihat dari wajahnya. Sementara Jihan? Tentu saja dia tersenyum miring.

Jungkook segera mendekati Ahreum, membungkuk untuk mendekati wajah Ahreum. Berniat untuk memberi kecupan di keningnya. Tapi Ahreum segera menahan dada Jungkook dengan satu tangan.

Hiks... Pergilah. Kumohon. ” Isakan itu berhasil keluar.

Dia menghidari Jungkook, karena Jungkook sudah seperti pil pahit. Manis kelihatannya, tapi saat kau menelannya rassnya akan lebih pahit dari obat apapun. Jungkook mengerti perasaan Ahreum, dia segera menegakkan tubuhnya dan melangkah pergi.

Dan begitu dia pergi, kini tinggal Ahreum dan Jihan, Ahreum menyeka air matanya pelan lalu berdiri dan menggendong Eunwoo. Percuma saja dia masak sebanyak ini kalau akhirnya juga akan dibuang kan? Mereka benar-benar tidak punya hati.

“ Kau lihat? ” Ahreum berhenti melangkah saat Jihan membuka suara.

“ Aku berhasil mengambil Jungkook kembali. Anggap saja kita impas, kau mendapatkan Eunwoo dan aku mendapatkan Jungkook. ” Ahreum menghiraukannya dan segera membawa Eunwoo pergi. Sementara Jihan memandang punggung itu sambil tersenyum menang.

💃 The Truth Untold 💃

Siang ini, setelah Eunwoo tidur siang, Ahreum tetap duduk di atas ranjang dan memeluk kedua lututnya. Harusnya, hari ini adalah jadwal Ahreum untuk cuci darah pertamanya, tapi dia terlalu malas untuk keluar. Dia lebih senang menghabiskan waktu dengan Eunwoo kecilnya.

Sesekali, helaan nafas terdengar dari bibir manis itu. Sebelum ponselnya berhasil merebut seluruh atensi wanita itu. Ya, sudah pasti Jimin menghubunginya.

“ Ada apa? ” Kata Ahreum malas.

Hebat sekali kau, Nyonya Choi. Hari ini jadwalmu untuk cuci darah kan? Lalu kenapa kau belum ada di Rumah Sakit? Jangan bilang kau sakit? Kau baik-baik saja? ”

“ Aku baik-baik saja, aku hanya malas keluar. Aku lelah. ”

Kalau begitu aku akan menjemputmu. ”

“ T... Tidak perlu, Eunwoo sangat rewel hari ini. Aku bisa cuci darah besok. ”

Lalu Ahreum segera mengakhiri panggilan itu, mendengar suara Jimin saja sudah mampu membuat air mata Ahreum menetes. Tidak bisa dipungkiri kalau Ahreum sangat membutuhkan pria itu. Ahreum menarik nafas dalam untuk menetralisir perasaannya.

Ting... Tong...

Ahreum segera bangkit, dia takut kalau suara itu berasal dari Jimin. Dia tidak boleh melihat Ahreum dalam keadaan seperti ini, Ahreum segera menyeka air matanya dan mempersiapkan senyuman manisnya.

“ Siapa ahjumma? ” Tanya Ahreum pada seorang pelayan saat dia keluar dari kamar Eunwoo.

“ Nyonya Hong. Ibu Nyonya Jihan. ” Beritahu Ahreum apa yang harus dia lakukan?

Rasanya dia ingin melompat keluar jendela dari lantai 2, kalau Jihan saja memiliki sifat seperti itu, bagaimana dengan Ibunya?

Ahreum membuang nafas pelan lalu segera turun untuk memyambut Ibu Jihan. Bagaimanapun Ahreum harus menghormatinya kan? Dengan hati yang terus berdoa, dia mempersiapkan senyuman terbaik yang dia punya.

Kedua obsidiannya menatap wanita paruh baya yang seumuran dengan Ibunya, dia tengah memasuki kediaman mewah itu dengan seberkas senyuman. Cantik, wanita itu sangat cantik.

“ Mau apa kau ke sini? ” Ahreum kaget bukan main melihat respin yang diberikan Jihan.

Dia menyaksikan semua itu dari lantai dua. Kakinya memaksa berhenti dan dirinya ingin melihat perlakuan apa yang akan dilakukan oleh Jihan pada Ibunya. Sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang anak bukan?

Eomma merindukanmu, sayang. ” Ucap wanita itu dengan suara bergetar.

“ Kau bukan Ibuku! Ingat itu! ” Kata Jihan lalu masuk ke kamarnya.

Benar-benar wanita jahat! Ahreum segera turun dan menghampiri wanita paruh baya yang sedang menagis itu. Ahreum merengkuh wanita yang bersimpuh di lantai itu. Dia jadi ingat pada Ibunya di Daegu, mata kembar mereka bertemu sebelum Ahreum melempar sebuah senyuman.

“ Siapa kau? ” Tanya Nyonya Hong.

“ Aku. Jeon Ahreum, istri Jungkoook. ”

“ A... APA?! ”













To Be Continued~~

Hai hai... I have new collaboration work. Bisa cek akun pisangbangtan judul worknya. War Of ‘El’. Castnya Jeykey sama Tae loh. Need you, vomment guys^^ 💜

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang