43. Between Us

6.3K 780 51
                                        

Jungkook menuruni anak tangga setelah menidurkan Ahreum di kamar Eunwoo. Jungkook mengerti, Ahreum pasti lelah, Ahreum tertidur di gendongan Jungkook saat dalam perjalanan tadi. Senyuman Jungkook terus mengembang di bibirnya, dia lupa kapan terakhir kali mereka menghabiskan waktu berdua seperti hari ini.

“ Dari mana kau? ” Jihan berdiri di depan Jungkook dengan pandangan dinginnya.

“ Bekerja. ” Jawabnya singkat.

“ Kau bohong, tadi siang aku ke kantormu dan sekertarismu bilang kau pergi dengan wanita itu. ” Jungkook mendesah pelan lalu menatap Jihan lelah.

“ Aku memang pergi dengan Ahreum, kenapa? Dia istriku. ” Jawab Jungkook seadanya.

“ Tapi aku juga istrimu! ”

“ Hanya di atas kertas. Nyatanya kau tidak pernah menjalankan tugasmu sebagai seorang istri. ” Mata Jihan berkaca-kaca, dia menatap Jungkook sayu.

“ Aku kehilangan kau, kau bukan Jungkook milikku yang dulu. Dia telah merebutmu dariku! ” Marah Jihan. Jungkook menatap Jihan datar dan dingin.

“ Kau tidak pernah kehilangan aku barang sedikitpun, Jihan. Karena selama ini, dari awal, aku yang kehilangan kau. Karena kau masih hidup dalam bayangan Daniel. ” Skak! Setelah berhasil membuat Jihan bungkam, Jungkook melangkah pergi menuju kamarnya.

Jihan menatap punggung lebar yang kian menajuh itu lalu dengan sengaja menendang sebuah meja kaca hingga pecah.

“ Sialan! ” Umpatnya. Dan sekarang, anggap saja keadaan mulai berbalik.

🎃 The Truth Untold 🎃

Matahari mulai merangsek naik, tapi mata Ahreum seolah malas terbuka barang sedikitpun. Dia berdecak saat merasakan sesuatu menimpa perutnya, karena Ahreum rasa tangan mungil Eunwoo tidak seberat itu. Ahreum membuka matanya perlahan, dia menatap Eunwoo yang tidur menyamping, menghadapnya sambil mengulum jempol mungilnya, Ahreum tersenyum. Tapi tunggu! Kalau satu tangan Eunwoo sedang dikulum dan tangan lainnya berada di dada Ahreum. Lalu? Tangan yang melingkar di pinggangnya milik siapa? Ahreum membuka matanya lebar lalu membalik badan secara spontan hingga menabrak sebuah dada.

Hatinya berteriak kegirangan saat melihat Jungkook tengah tertidur di sampingnya sambil memeluknya. Wajahnya saat tertidur kelihatan sangat damai, dia memeluk tubuh itu pelan lalu menangis. Dia terharu, akhirnya setelah sekian lama, dia bisa tidur bersama Jungkook, lagi.

Jungkook tersenyum meski matanya masih terpejam. Dia menarik Ahreum agar semakin masuk dalam rengkuhannya.

“ Kenapa menangis? Kukira kau senang. ” Kata Jungkook serak, dengan suara khas bangun tidur.

Hiks... Aku menangis bahagia, kelinci bodoh! ” Jungkook terkekeh mendengar penuturan istrinya itu.

“ Aku merindukan panggilan itu, sayang. ” Jungkook mengecup kening itu pelan.

“ Kenapa kau tidur di sini? Lalu Jihan? ” Heran Ahreum.

“ Jangan bahas orang lain saat kau bersamaku. Aku tidak suka. " Rajuknya lalu kembali memejamkan mata.

Eungh... Eomma.. ” Eunwoo melenguh dan langsung memasang posisi duduk meski matanya masih tertutup.

Baik Ahreum dan Jungkook segera melihat ke arah bocah kecil mereka. Dengan rambut berantakan dan mata terpejam, Eunwoo merangkak ke antara Ibu dan Ayahnya. Berbaring terlentang di tengah-tengah Ibu dan Ayahnya lalu tertidur lagi. Ahreum yang gemas segera merengkuh tubuh kecil itu, dan Jungkook memeluk tubuh kedua orang yang dicintainya itu. Mereka bertiga saling memeluk dan menyalurkan kehangatan antara satu sama lain.

“ Sebentar lagi sayang, Appa janji kau akan segera mendapatkan adik perempuan. ” Jungkook mengerling pada Ahreum yang tengah menatapnya horor.

“ Siapa bilang aku mau hamil? ” Kata Ahreum sambil memainkan rambut Eunwoo.

“ Jadi kau tidak mau? Mudah saja, aku punya cara lain. ” Jungkook tersenyum manis sambil menatap Ahreum serius.

“ Apa? ” Heran Ahreum. Jungkook maju, mengambil jarak lebih dekat dengan wajah Ahreum.

I’ m gonna rape you.

YAAAKKK!! Dari mana kau dapatkan kata-kata kotor itu?! ” Pekik Ahreum yang secar reflek menyentil bibir nakal Jungkook.

AKK!! ” Ayah satu anak itu memekik lalu tertawa keras.

“ Aku suka ekspresimu. Mirip anjing peliharaan Yoongi hyung. ” Ledeknya.

“ Terimakasih. Kau puas? Sekarang bersiaplah. Kau harus pergi ke kantor kan? ” Jungkook menghela nafas panjang lalu mencuri kecupan di bibir Ahreum dan berjalan keluar.

“ Kuharap sisa waktuku cukup untuk membuatmu membenciku, Jeon. ”

🎃 The Truth Untold 🎃

Sarapan dimulai dengan tenang, Ahreum dengan telaten menyuapi Eunwoo yang terus mengoceh dan memainkan sendok plastiknya. Sementara Jungkook dan Jihan juga makan dengan tenang, tidak ada satupun yang berniat membuka pembicaraan. Benar-benar flat.

“ Oh iya Jungkook, aku lupa bilang. Hari ini aku harus bekerja, ada seorang customer yang meminta bajunya kutangani. Jadi, hari ini aku akan pulang malam. ” Kata Ahreum. Percaya atau tidak kalau Ahreum sedang berbohong! Hari ini adalah jadwalnya untuk cuci darah.

Jungkook tersenyum dan mengangguk.

“ Aku akan menjemputmu di butik, nanti. ”

“ Tapi kau harus mengantarku check up. ” Sahut Jihan.

“ Tidak apa. Kau bisa menemaninya. Aku akan meminta supir untuk menjemputku. ” Ahreum menggenggam satu tangan Jungkook. Dan Jihan? She’ s burning!!

“ Aku berangkat! ” Ahreum tau benar, Jungkook sedang marah jadi responnya seperti itu.

Untuk saat ini, Jihan mundur selangkah. Dia tau Jungkook seperti apa. Dia tidak ingin dipermalukan di depan Ahreum jika secara tiba-tiba Jungkook membongkar aibnya. Jadi, dia cukup diam untuk saat ini.


“ Jungkook!! Tunggu dulu! ”  Ahreum mengejar Jungkook yang sudah berjalan keluar menuju halaman rumah.

Jungkook berhenti dan berbalik menatap Ahreum.

“ Apa? ” Kata Jungkook malas.

“ Jangan marah. Kau tau kan, Jihan butuh kontrol rutin agar luka operasinya cepat pulih? Kau harus selalu bersamanya. Dia membutuhkanmu. ” Ahreum menatap mata itu dalam.

“ Lalu kau? Apa kau tidak membutuhkanku? Apa aku tidak membutuhkanmu? Jawab aku! Kenapa kau selalu mengesampingkan kebahagiaanmu? ” Ujar Jungkook tegas.

Ahreum maju selangkah, lebih dekat dengan Jungkook lalu mendongak untuk menatap mata itu langsung.

“ Tentu aku membutuhkanmu. ” Ahreum sedikit berjinjit, mengalungkan kedua lengannya di leher Jungkook.

Mendekatkan wajahnya dan mengulum lembut bibir manis suaminya. Menyalurkan banyak cinta di sela ciuman lembut itu.

Dan kalian tau? Tidak jauh dari gerbang rumah itu. Mobil mewah nan mahal tengah terparkir dengan kaca tertutup. Dan kalian pasti tau, siapa yang kembali terluka pagi ini.

Park Jimin.









To Be Continued~~

Gimana? Ngena gak? Ngefeel gak? Jawab dong...

Luv you guys 💋

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang