50. I Hold You

6.1K 743 42
                                    

Pagi ini, adalah pagi pertama Ahreum menjalani harinya seorang diri. Kembali seperti saat dia belum bertemu dengan Jungkook, hari ini, dia berniat membuka usaha barunya. Ya, butik, apa lagi? Dia memang menjual butiknya yang ada di Seoul, dan kini dia membuka lagi di DaeJeon.

Daniel? Haah... Kemarin Ahreum memang sempat bertemu kan, dan Ahreum langsung berlari masuk saat tau kalau pria itu adalah Daniel, Ayah Eunwoo. Tapi kalau dipikir lagi,bukankah semua itu bukan urusan Ahreum? Jadi, dia tidak perlu mementingkan hal itu.

Yang terpenting sekarang adalah kehidupan barunya dan... Kesehatannya bukan? 3 hari ini dia tidak melakukan cuci darah dan efeknya cukup besar. Tubuhnya jadi sangat mudah lelah. Dia tidak bisa melakukan banyak hal, belum lagi rasa mual yang terus menggerayai perutnya. Itu membuatnya lelah! Kalau boleh jujur, Ahreum ingin mengakhiri hidupnya, detik ini juga.

Tok.... Tok... Tok...

Ahreum tercekat, mendengar ketukan pintu itu di apartemen barunya. Siapa? Seingatnya tidak ada yang mengetahui keberadaannya kan? Ahreum segera berdiri.

“ Sebentar! ” Serunya dari dalam.

Dia mengulum sebuah senyuman saat memdekati pintu, menyiapkan senyuman terbaik untuk calon tamunya. Perlahan, Ahreum membuka pintu apartemennya. Dan tubuhnya melemas seketika saat melihat orang yang datang.

“ J... Jimin?! ” Gagap Ahreum.

Dia segera tersadar, mundur selangkah dan menutup pintunya. Tapi Jimin berhasil menahannya dan menerobos masuk.

“ Apa yang kau lakukan di sini? Pergi! ” Kata Ahreum sambil berdiri membelakangi Jimin.

“ Harusnya kutanyakan hal itu padamu. Sedang apa kau di sini? Tempatmu bukan di sini. Tapi, diantara aku dan Taehyung. Kau lupa keadaanmu? Kau sedang sakit! ” Kata Jimin tegas.

“ BERHENTI MENGATAKAN KALAU AKU SAKIT!! Hiks... Aku baik-baik saja!! Aku tidak pernah sakit!! Apapun!! Aku tidak pernah merasakan sakit!! ” Isak Ahreum.

Jimin berjalan perlahan, mengambil jarak sedekat mungkin dengan Ahreum lalu memeluknya dari belakang. Ahreum terdiam, kenapa Jimin selalu bisa menopangnya saat dia jatuh? Sikap Jimin hanya akan menyakiti Ahreum. Meletakkan sebuah rasa iba di hati Ahreum.

“ Jangan pernah pergi dariku... Bukankah aku sudah pernah bilang, aku tidak akan membiarkanmu jatuh.. Jadi, saat kau butuh tempat untuk menopang tubuhmu... Kau hanya perlu datang padaku... Kau hanya perlu aku, bukan orang lain. ” Air mata Ahreum makin deras, dia berbalik, membiarkan kedua tangan kekar Jimin melingkari pinggangnya.

Tangannya bergerak membelai rahang tegas Jimin. Memperhatikan setiap lekuk wajah sempurna itu.

“ Tapi kau terluka... Hiks... Kau sakit, tepat di sini. ” Ahreum menyentuh bagian dada Jimin. Jimin tersenyum, meraih tangan lembut Ahreum dan mengecupnya.

“ Aku baik-baik saja. ” Hanya itu yang bisa Jimin katakan.

Meskipun kita semua tau, Jimin memang selalu terluka tapi di hadapan Ahreum, dia bersikap seolah dia baik-baik saja. Benar-benar pria kuat. Jimin semakin menenggelamkan tubuh Ahreum dalan renhkuhannya. Ahreum memang sudah menjadi candu tersendiri untuk Jimin.

Puluhan kali dia berpikir untuk lari dari Ahreum. Tapi, kakinya seperti sedang ditahan oleh rantai yang sangat kuat. Hati kecilnya juga terus memberi sugesti pada Jimin, untuk tidak meninggalkan wanita malang itu.

Ahreum membiarkan kepalanya bersandar nyaman di dada bidang Jimin, mencengkram erat kerah kemeja Jimin sebelum matanya tertutup secara tiba-tiba. Jimin segera mempererat pegangannya, dia menyadari tubuh Ahreum yang mulai merosot jatuh. Dia menatap wajah Ahreum, matanya tertutup dengan bibir pucat pasi, dan nafas tidak beraturan. Jimin segera duduk di lantai dan memangku tubuh lemah tidak berdaya itu.

Dia merogoh saku celananya, meraih ponsel dan menghubungi seseorang. Hatinya bersorak lega, saat seorang di sebrang sana merespon panggilannya.

“ Taehyung, aku menemukan Ahreum. ”

“ ....... ”

“ Ya, aku akan mengirim alamatnya. ”

“ ........ ”

“ Sesuatu terjadi padanya, ajak Namjoon bersamamu. ”

“ ....... ”

“ Baiklah. ”

Setelah panggilan terputus, Jimin segera membopong tubuh itu, menaiki anak tangga yang tidak terlalu banyak. Matanya tidak pernah luput barang sedikitpun dari wajah Ahreum.

“ Kau harus bertahan, lebih lama. Untukku. ”

🐷 The Truth Untold 🐷

Beberapa hari ini, Jungkook kelabakan. Dia sudah menurunkan semua anak buahnya ke lapangan, untuk mencari Ahreum tapi tidak satupun dari mereka yang berhasil menemukan Ahreum, sampai detik ini.

Beberapa hari ini pula, Eunwoo rewel, dia terus menangis dan mencari Ahreum. Kadang, Jungkook juga merasa kasihan saat melihat putranya menangis dan merengek memanggil nama Ahreum.

Jadi, Jungkook memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit, untuk menjenguk Jihan. Meningat 3 hari ini dia tidak menemani Jihan di Rumah Sakit, pasalnya dia terlalu fokus pada Ahreum.

Jungkook duduk di kursi yang berada di samping ranjang Jihan. Dia menyandarkan punggung lelahnya dan menatap Jihan yang terbaring lemah. Dia menghela nafas panjang.

“ Aku melakukan kesalahan. Aku melakukan kesalahan dengan mencintaimu terlalu jauh. Dan aku melepaskan orang yang mencintaiku. Bodoh memang, tapi inilah aku. Aku sudah jatuh terlalu dalam padamu. Mungkin, suatu saat nanti aku akan pergi. Saat kau yang memintaku. ” Pikiran Jungkook saat ini benar-benar kacau.

Jungkook berdiri, keluar dari ruangan dan berpapasan dengan seorang suster yang akan memeriksa keadaan Jihan. Jungkook mendaratkan tubuhnya di kursi ruang tunggu. Jungkook mendesah pelan, sebelum memejamkan matanya erat. Dan berujar putus asa.

“ Kemana aku harus mencarimu? ”

🐷 The Truth Untold 🐷

Suara ketukan bolpoin dan meja, Daniel tengah duduk di sofa ruang tamu apartemennya dengan membolak-balik sebuah foto di tangannya. Beberapa hari ini dia menyimpan foto itu, setelah menemukan selembar foto yang terjatuh dari saku Ahreum. Foto seorang bocah yang Daniel tau adalah putranya, Eunwoo.

Ayolah, Daniel ini adalah orang penting. Selama ini dia terus memantau perkembangan anaknya lewat salah satu kaki tangannya. Dan, saat bertemu dengan Ahreum kemarin, dia merasa kalau wajah wanita itu sangat familiar. Sekarang, dia ingat kalau Ahreum adalah istri kedua Jungkook.

Daniel segera berdiri, berniat menghampiri Ahreum. Entahlah, sebut saja Daniel ingin tau. Dia masih penasaran dengan kehidupan Jihan dan Eunwoo. Bagaimanapun, Daniel tetap menyayangi Eunwoo, putranya.

“ Aku harus mengambil milikku kembali. ”








To Be Continued~~

Hai... Ken update siang bolong nih, aku tuh seneng sama respon kalian. Sekali lagi maaf Ken ga bisa bales comment kalian satu-satu ya 😢

Ntar sebisanya Ken bakal bales kok

Thanks... Muach 💋

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang