61. Pain

7K 747 47
                                        

Pagi ini, semua anggota keluarga berkumpul untuk menjenguk Ahreum. Jungkook kembali mendaratkan tubuhnya di kursi sebelah Ahreum. Mata Ahreum terbuka saat melihat Jungkook duduk di sampingnya sambil menggendong putrinya.

Ahreum tersenyum melihat bayinya tertidur nyaman di gendongan Ayahnya.

“ Biarkan aku memeluknya, Jeon. ” Kata Ahreum lemah.

Jungkook bangkit lalu menidurkan bayinya dengan posisi telungkup di atas dada Ahreum. Perlahan, sebuah senyuman terbit di bibir mungil Rey.

“ Lihat, putrimu tersenyum. ” Jungkook mengelus pipi gembul bayi perempuannya.

Ahreum mengelus punggung kecil itu, dan tersenyum senang. Perasaan senang menyelimuti hati Ahreum, bahagia rasanya saat dia bisa memeluk putrinya, menggenggam jemari mungil itu.

Jungkook tersenyum serasa senyuman Ahreum yang makin mengembang sampai mereka bisa mendengar kegaduhan di luar.

“ Ada apa? ” Heran Ahreum.

“ Entahlah, sayang. ” Kata Jungkook.

“ Lihatlah. ” Pinta Ahreum yang langsung dituruti oleh Jungkook.

💢The Truth Untold 💢

Jihan melangkah pasti menyusuri koridor Rumah Sakit. Pertengkarannya dengan Jungkook tempo hari mampu membuatnya merenung dan akhirnya sadar. Bahwa dia tidak seharusnya menggenggam Jungkook erat agar dia bisa mengepakkan sayapnya pada Ahreum.

Dari jauh, dia sudah bisa melihat keberadaan keluarga besar Jungkook. Kedua orang tuanya, Ibu Ahreum, Taehyung, dan Jimin. Jihan berjalan lebih dekat dengan membawa sebuah buket bunga mawar putih untuk Ahreum.

“ Selamat siang semua. ”  Sapa Jihan.

Nyonya Somi menoleh dan langsung menatapnya tidak suka. Nyonya Somi berdiri tepat di depan Jihan dan menatapnya penuh kebencian.

“ Mau apa kau ke sini? ” Sarkas wanita 50 tahun itu.

“ Melihat Ahreum, Eomma. ” Jawab Jihan.

Nyonya Somi tersenyum miring, merampas buket bunga itu lalu membuangnya ke lantai dan menginjak-injaknya. Semua anggota keluarga yang ada di sana hanya bisa memandang Nyonya Somi dalam diam sementara Nyonya Sooyoung hanya bisa menatap kosong, dia terlalu terpukul dengan keadaan putrinya.

“ Itu kan yang kau lakukan pada menantuku?! Bagaimana rasanya?! ” Bentak Nyonya Somi.

E... Eomma... ” Lirih Jihan yang mulai meneteskan air matanya.

“ Jangan pernah memanggilku dengan sebutan itu!! Aku bukan Ibumu dan tidak akan pernah!! Karena kau Ahreum terbaring di dalam sana!! Karena kau juga keadaannya kritis!! ” Amarah Nyonya Somi mulai membuncah.

Hiks... M... Mianhae...

“ Hanya itu?! HANYA ITU YANG BISA KAU UCAPKAN?! APA DENGAN KATA MAAFMU PUTRIKU BISA SELAMAT?! HARUSNYA YANG TERBARING KRITIS DI DALAM BUKAN AHREUM!! TAPI KAU!! KALAU PERLU... SAAT ITU KAU TIDAK PERNAH DITEMUKAN! ” Teriak Nyonya Somi sambil menangis.

“ Lebih baik kau pergi! ” Kata Tuan Wonwoo yang sekarang merangkul pundak istrinya.

Jihan berlari pergi, dia tidak pernah menyangka kalau kejahatannya pada Ahreum sangat keterlaluan.

“ Jihan!! ” Jihan tau itu suara Jungkook, dia menengok ke belakang, Jungkook baru saja keluar dari ruangan Ahreum dan segera mengejarnya.

Tapi Jihan tidak perduli, dia malu pada Ahreum. Nyonya Somi benar, harusnya saat itu Jihan tidak ditemukan, harusnya saat ini yang terbaring kritis Jihan bukan Ahreum. Ahreum terlalu baik untuk disakiti.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang