1 minggu berlalu semenjak kepulangan Ahreum dari Rumah Sakit. 1 minggu ini, Jungkook juga terus menemaninya di apartemen, Ahreum melarang Jungkook memberitahu Jihan tentang semua kebenaran yang mereka ketahui. 1 minggu ini pula, Jimin menghilang tanpa kabar sskalipun Ahreum menelfonnya pria itu akan menjawab kalau dia sedang sibuk.
“ Melamun lagi? Lau apa gunanya televisi kalau kau tidak melihatnya dan malah fokus ke tempat lain? ” Suara itu muncul bersama sepasang lengan yang melingkar di lehernya disusul kecupan di tengkuk Ahreum.
“ Ck! Kenapa kau selalu menggodaku?! ” Sungut Ahreum.
“ Karena istriku ini menggemaskan. ” Jungkook melompati sandaran sofa dan menidurkan tubuhnya di sofa dengan kepala yang mendarat mulus di paha Ahreum, dia memiringkan tubuhnya sehingga berhadapan dengan perut buncit Ahreum.
“ Hai sayang, tumbuh dengan baik di dalam sana. Dan cepatlah keluar agar Ayah bisa lihat seperti apa wajahmu, mirip Ayah atau Ibu? Hm? ” Jungkook mengelus perut itu pelan. Sementara Ahreum hanya tersenyum lembut.
“ Sepertinya dia akan mirip denganku. ” Simpul Ahreum.
“ Dia harus mirip denganku. ” Sungut Jungkook.
“ Kenapa? ” Heran Ahreum.
“ Ya, karena aku yang membuatnya kan? Dia itu dari cairanku. ” Ahreum melotot dan langsung menyentil bibir nakal itu.
“ Kenapa kau vulgar sekali?! ” Kata Ahreum sambil melotot.
“ AKKKKK!!! SAKIT~~ ” Rengek Jungkook sambil memegangi bibirnya.
“ Kurasa bibirku berdarah, dia pasti lecet. ” Protes Jungkook sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.
“ Benarkah? Tapi aku menyentilnya pelan. ” Heran Ahreum.
“ Kalau begitu lihat saja lebih dekat, dia pasti lecet. ” Rajuk Jungkook.
Ahreum sedikit membungkuk, mendekatkan wajahnya pada bibir Jungkook, mencoba melihat lebih dekat bibir yang— katanya lecet akibat sentilan pelan itu.
Dalam hati, Jungkook tersenyum senang. Sebelum secara tiba-tiba dia menarik tengkuk Ahreum, membuat bibir Ahreum menempel sempurna pada bibir sexy miliknya. Untuk sesaat, Ahreum hanya mengerjap saat Jungkook memberikan sedikit lumatan di bibirnya. Kelinci bodoh itu nampak sangat menikmati bibir Ahreum, terbukti karena dia melumat bibir Ahreum sambil memejamkan mata. Dasar mesum!
Selama beberapa detik, Ahreum hanya bisa menerima lumatan itu sebelum Jungkook melepaskannya dan tersenyum lebar hingga gigi kelincinya terlihat jelas.
“ Kau puas? ” Kata Ahreum datar.
Jungkook mengangguk antusias sambil tersenyum bodoh.
“ Sangat. Terlebih rasanya bibirmu semakin manis. ” Ucap Jungkook.
“ Sayang, kuharap kau tidak jadi anak mesum seperti Ayahmu ya? ” Kata Ahreum sambil mengelus perutnya.
“ Tapi kau suka aku yang mesum kan? ” Goda Jungkook sambil menaik-turunkan alisnya. Sontak Ahreum langsung membekap bibir Jungkook dengan kedua tangannya.
“ Berhenti bicara atau aku akan menguncir bibir nakal ini. ” Kata Ahreum yang berhasil membuat Jungkook terkekeh pelan.
Drrrttt... Drrrttt...
Ponsel Jungkook bergetar, membuat atensi suami istri itu tersita otomatis. Jungkook berdecak pelan dan meraih ponselnya, membuang nafas lalu meletakkan benda persegi itu pada meja lagi.
“ Siapa? Kenapa tidak kau angkat? ” Tanya Ahreum.
“ Jihan. Tidak penting. ” Jawabnya datar. Memang, selama 1 minggu ini Jungkook sama sekali tidak pulang, dia berada di samping Ahreum 24 jam.
“ Jangan begitu, dia juga istrimu kan? Bukankah kau sangat menyayangi Eunwoo? Dan aku yakin jika dibandingkan denganku. Kau pasti lebih mencintainya kan? Aku kenal kau Jungkook, kau sudah jatuh terlalu dalam sampai kau tidak bisa melihatku. Jangan membohongi hatimu. Pergilah saat kau ingin pergi, aku tidak akan melarangmu. ” Ahreum berdiri dan berjalan pelan menuju kamarnya.
Semua yang dia katakan adalah kebohongan. Dalam hati kecilnya, dia sangat ingin Jungkook terus berada di sampingnya, memeluknya, merengkuhnya, menciumnya, sepanjang malam. Tapi dia tidak boleh egois. Jihan juga membutuhkan Jungkook, terlebih lagi dia sedang merawat Eunwoo sendirian, pasti sangat melelahkan.
Langkah kaki Ahreum terhenti saat Jungkook secara tiba-tiba menahannya dengan memeluknya dari belakang.
“ Kenapa kau selalu memintaku kembali padanya? Apa kau tidak membutuhkanku? ” Ucap Jungkook.
Ahreum berbalik lalu menatap mata Jungkook sayu. Dia menelusuri setiap lekuk wajah pria itu dengan jemarinya.
“ Kenapa kau tidak paham? Sebentar lagi, aku akan meninggalkanmu, cepat atau lambat. Kau hanya akan menyiksaku saat kau melepasku dengan air mata. Jadi, sebisa mungkin menjauhlah dariku selama aku masih memiliki waktu. ” Sebutir air mata berhasil lolos. Jungkook segera menyekanya lalu mengecup kening Ahreum lembut.
“ Kalau begitu, kita buat kenangan sebanyak mungkin agar saat kau pergi aku tetap bisa merasakanmu. ” Pinta Jungkook terkesan putus asa.
✋ The Truth Untold ✋
Ahreum berjalan pelan menelusuri jalan raya, kemarin Jungkook pulang ke rumahnya dan meninggalkan Ahreum sendirian. Sekarang, wanita hamil itu tengah berjalan dengan dua kantong belanjaan, dia lupa kalau stok bahan makanannya habis. Nanti malam, Jungkook mengajak Ahreum makan malam di sebuah restoran mewah. Jungkook bilang, dia sudah memesan meja di sana dan Ahreum akan dijemput oleh supir Jungkook nanti.
Ahreum terus berjalan sampai dia kembali merasakan rasa sakit yang belakangan ini memang terus menghampirinya. Ahreum ambruk, jatuh terduduk di atas aspal dengan belanjaan yang berserakan. Dia memegangi rongga perutnya dan meringis kesakitan. Penyakitnya kambuh.
Dia mencoba menemukan ponselnya di saku tapi, sepertinya benda penting itu tertinggal. Ahreum berhasil menarik perhatian seluruh pejalan kaki. Mereka mulai mengerumuni Ahreum dan saling memandang satu sama lain, bingung harus bersikap bagaimana.
Ahreum tidak sanggup lagi, dia ingat beberapa minggu ini dia memang tidak melakukan cuci darah karena Jimin menghilang secara tiba-tiba. Ahreum menatap sekeliling dengan pandangan buram.
Kepalanya sudah hampir menghempas aspal kalau seseorang tidak lebih dulu menahan berat tubuhnya. Ahreum kenal aroma itu. Jimin.
“ Apa kalian hanya bisa melihat saja?! ” Marah Jimin kemudian mengangkat tubuh Ahreum.
Ahreum tidak sanggup berkata-kata lagi, dia menyandarkan kepalanya pada dada Jimin kemudian berujar.
“ Jangan pergi. ”
To Be Continued~~
Anyone miss Jimin? He' s back...
Gagal bikin KookReum deh, ga papa deh lagi comfort sama JiminAda yang bosen? Atau enek sama work ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/146525169-288-k432878.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
FanficPenuh kesepian, kebun ini mekar penuh duri. Dan aku tau, semua kehangatanmu benar. Aku ingin memegang tanganmu. Ini takdirku, jangan tersenyum padaku, terangi aku. Karena aku tidak bisa datang padamu. Tidak ada nama yang bisa kau hubungi. Kau tau, a...