Taehyung berjalan gelisah, mondar mandir seperti setrika di depan ruangan Ahreum. Kejadian 2 jam lalu masih teringat jelas di kepalanya, di mana sang adik tergeletak tidak berdaya dengan tubuh berlumuran darah.
Untungnya Jimin memiliki 1 Rumah Sakit lagi, selain yang ditempati Jihan. Jadi, tidak ada kemungkinan Jungkook akan mengetahui peristiwa ini. Dan saat ini, Ahreum ditangani sendiri oleh Namjoon dan Jimin.
Setelah itu, Jimin keluar dari ruang gawat darurat itu. Dan Taehyung segera menghampirinya.
“ Bagaimana keadaannya? ” Tanya Taehyung panik.
“ Maafkan aku Taehyung. Aku tidak bisa menyelamatkan janinnya, dia mengalami pendarahan hebat. Dan, dia mengalami keguguran. Jadi dia harus segera melakukan operasi untuk membersihkan darah di rahimnya. ” Taehyung melemas seketika.
Dia belum siap melihat Ahreum hancur, dia belum siap melihat adiknya bersedih. Taehyung menatap Jimin.
“ Bisa aku melihatnya? ” Kata Taehyung.
“ Masuklah. Kebetulan dia sudah siuman. ” Kata Jimin lalu Taehyung menyeruak masuk.
Hati Taehyung terkoyak seketika melihat Ahreum terbaring tidak berdaya, meski keadaannya melemah seperti itu tapi dia masih bisa tersenyum melihat kakak sepupunya. Taehyung segera duduk di sampingnya dan menggenggam tangannya.
“ Kau merasakan sesuatu? ” Tanya Taehyung.
“ Sshh... Tidak, aku baik-baik saja. ” Taehyung tau benar, kalau Ahreum pasti sedang merasakan sakit luar biasa, itu terlihat dari raut wajahnya.
“ Aku kakakmu, dan aku tau. Kau pasti sedang kesakitan. ” Taehyung mengelus punggung tangan adiknya itu.
“ Kau lihat ponselku? ” Tanya Ahreum.
“ Ini. ” Taehyung menyodorkan ponsel yang tadi dia ambil dari sakunya pada Ahreum.
Ahreum nampak mencari sesuatu, setelah mendapatkannya dia segera menempelkan benda persegi itu di telinganya. Ahreum nampak tersenyum meski air matanya menetes.
“ Yeobseyo? ”
“ Halo Jungkook— aah. ”
“ Kau di mana? ”
“ Maaf aku lupa memberitahumu. Aku mendapat job ke Paris. Temanku meminta aku mengurus pernikahannya di sana. Ini mendadak dan sekarang aku akan berangkat ke sana. Kuharap kau jaga Eunwoo selama aku pergi. Aku tidak akan lama, mungkin hanya 1 minggu. ”
“ Apa?! Semendadak ini?! Aku tidak izinkan! Pulang atau aku akan marah besar. ”
“ Kau terlambat. Aku sudah berangkat. Aku akan segera kembali Jungkook. Aku janji. ”
Setelah itu Ahreum mematikan sambungan dan menonaktifkan ponselnya. Bersama itu setetes air matanya mengalir.
“ Apa maksudmu dengan Paris? Temanmu menikah? Kenapa kau bohong? Alasanmu itu sungguh tidak masuk akal. ” Serbu Taehyung.
“ Aku tidak bisa memberitahunya oppa. Dia harus tetap bersama Jihan. Aku juga tau... Hiks... Janinku tidak bisa diselamatkan... Sebentar lagi aku akan dioperasi kan? Aku ingin kau menyetujui satu hal, oppa. ” Isak Ahreum.
“ Katakan. ” Taehyung menatap adiknya sendu.
“ Aku ingin mendonorkan satu ginjalku pada Jihan. Ginjal kami cocok. ” Sontak rahang Taehyung mengeras.
“ Tidak! Aku tidak akan mengizinkanmu! ” Tegas Taehyung.
“ Tolonglah oppa. Aku akan tetap hidup dengan satu ginjal. Sementara Jihan? Dia hanya tinggal menunggu waktu, kalau aku membiarkannya mati. Jihan tidak akan bisa melihat Eunwoo kecilnya tumbuh dewasa, melihat Eunwoonya tersenyum, dan... Tidak akan bisa merasakan cinta Jungkook. Aku tidak mau merenggut semua itu darinya, oppa. ” Ahreum menggenggam tangan Taehyung lembut.
“ Kenapa kau melakukan ini untuk orang yang sudah menyakitimu? ” Sarkas Taehyung.
“ Karena aku. Sudah jatuh terlalu dalam padanya. ”
🎀 The Truth Untold 🎀
Jungkook berlari keluar dari Rumah Sakit, berulang kali dia mencoba menghubungi ponsel Ahreum tapi tidak aktif, satu-satunya jalan, dia harus mencarinya di bandara. Meskipun itu terdengar gila. Tapi Jungkook merasa, ada yang tidak beres, tidak mungkin secara mendadak dia terbang ke Paris. Suaranya di telfon tadi, Ahreum seperti sedang menahan sakit. Suaranya bergetar dan Jungkook paham akan hal itu.
Dia mencoba mencari salah satu bandara yang hari ini memiliki jadwal penerbangan ke Paris, lewat sebuah aplikasi di ponselnya. Dan, gotcha! Bandara Incheon, satu-satunya bandara yang hari ini memiliki jadwal menuju ke Paris.
Dia segera masuk ke mobilnya, menancap gas menuju bandara dengan kecepatan tinggi. Dan dia masih terus berusaha menghubungi ponsel Ahreum, tapu hasil yang dia dapatkan tetaplah nihil.
Sampai panggilan masuk ke ponselny. Itu dari Jimin.
“ Ya hyung, weire? ”
“ Kau di mana? Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu. Ini soal Jihan, temui aku di Rumah Sakit sekarang juga. ”
“ T.. Tapi hyung— ”
Tut... Tut...
Sambungan diputus begitu saja oleh Jimin, Jungkook memukul stir mobilnya kesal.
“ Sial! ” Lalu dengan sekuat tenaga dia putar balik dan kembali ke Rumah Sakit.
🎀 The Truth Untold 🎀
Di sinilah Jimin sekarang, duduk sambil mengecek beberapa berkas di depannya. Pagi ini, operasi kiret Ahreum dilakukan di Rumah Sakitnya yang lain. Ahreum yang meminta agar keadaanya tidak diketahui orang lain kecuali Namjoon, Yoongi, Jimin, dan Taehyung.
Jimin juga tau, keadaan Jihan sudah mulai membaik, dia sudah sadarkan diri dari komanya. Hari ini dia tidak bisa menemani Ahreum karena dia harus terus memantau perkembangan Jihan. Jadi, Namjoon yang membantu proses operasi Ahreum hari ini.
Sesekali Jimin mengingat wajah Ahreum yang masih bisa tersenyum sebelum dia masuk ke ruang operasi padahal wajahnya sudah sangat pucat. Jimin tau benar, kalau dia sedang hancur karena janinnya tidak bisa diselamatkan. Tapi Ahreum adalah wanita kuat. Dia berhasil menutupi air matanya dengan topeng senyuman. Meskipun Jimin tau, kesedihannya tetap terpancar jelas lewat mata.
“ Kau mencariku, hyung? ” Jungkook masuk ke ruangannya dengan nafas terengah.
“ Duduklah. ” Jungkook segera mengambil posisi di depan Jimin dan menatap temannya bingung.
Jimin meletakkan sebuah kertas di depan Jungkook. Sementara lawan mainnya hanya mengernyit tidak mengerti.
“ Aku mendapatkan pendonor untuk Jihan. ” Tepat saat itu, senyuman Jungkook mengembang.
“ B... Benarkah? Siapa orangnya? ” Kata Jungkook semangat.
“ Ya, dia tidak mau identitasnya diketahui orang lain. Jadi aku tidak bisa memberitahumu, yang pasti dia adalah seorang wanita. Operasinya akan dilakukan 2 hari lagi. Kuharap kau bisa memberi semangat pada Jihan. ” Kata Jimin meredam emosinya.
“ Aku akan bicara padanya. Dan... Ucapkan terimakasihku pada wanita itu. Aku akan doakan agar dia selalu bahagia. Aku akan menemui Jihan sekarang. ” Jungkook segera berdiri dan pergi dari sana.
Jimin menatap pria itu, mengepalkan tangan sampai buku jarinya memutih.
“ Kau benar-benar bodoh, Jeon Jungkook! ”
To Be Continued~~
Maksa banget ya aku^^
Maksa banget biar Ahreum cepet donor 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
FanficPenuh kesepian, kebun ini mekar penuh duri. Dan aku tau, semua kehangatanmu benar. Aku ingin memegang tanganmu. Ini takdirku, jangan tersenyum padaku, terangi aku. Karena aku tidak bisa datang padamu. Tidak ada nama yang bisa kau hubungi. Kau tau, a...