Ahreum duduk terdiam di sebuah meja yang sudah dia pesan khusus untuk makan malam spesial bersama suaminya. Senyumannya tidak pernah luntur dari bibir mungilnya, hatinya tengah berbunga-bunga karena ini adalah makan malam romantis pertamanya bersama Jungkook setelah berbulan-bulan dia menikah dengan Jungkook. Sesekali Ahreum mengelus perutnya pelan, kehamilannya kini memasuki 1 bulan, dan janinnya sudah tidak serewel dulu.
" Nyonya, Anda mau memesan sekarang? " Tanya seorang pelayan yang sudah menghampiri Ahreum untuk yang kedua kalinya.
" Belum. Suamiku belum datang, aku akan memanggilmu nanti. " Kata Ahreum sambil tersenyum.
Setelah pelayan itu pergi, Ahreum segera mengambil ponselnya. Tidak ada satu pesan ataupun panggilan dari Jungkook. Satu jam lalu Ahreum sudah mengirim berbagai pesan tapi tidak ada satupun yang dibalas. Bahkan dia juga tidak menjawab panggilan Ahreum.
To : Jeon 😑
Jungkook. Kau tidak lupa kan?
Aku menunggumu.
Cepat datang.
Ini sudah lewat satu jam.
Setelah urusanmu selesai, kemarilah. Aku menunggumu.
Jeon Jungkook.
Jungkook-aah.
Berkali-kali Ahreum mengirim pesan pada Jungkook tapi, dia tetap mendapat hasil yang sama. Tidak ada respon.
" Permisi Nyonya, tapi kami harus menutup restorannya. " Ahreum kaget bukan main, memangnya pukul berapa sekarang.
Ahreum segera mengambil ponselnya, dia berdua miris saat melihat angka yang tertera di sana. Pukul 11 malam, dia sudah menunggu selama 2 jam lebih dan Jungkook, tidak datang.
" Terimakasih atas pelayananmu. " Ahreum pergi dengan kecewa setelah meletakkan sejumlah uang di meja.
Tanpa terasa, setetes air mata keluar dari maniknya bersamaan dengan setetes air hujan yang turun membasahi bumi. Ahreum merasa, malam ini alam sedang menangis bersamanya. Mungkin bagi kalian ini masalah sepele, tapi tidak untuk Ahreum. Ini sangat menyakitkan, Jungkook sudah melanggar janjinya.
Ahreum membiarkan dinginnya air hujan membasahi setiap tubuhnya. Dia berjalan tidak tentu arah menyusuri jalan raya yang sepi itu. Bahkan Ahreum sudah lupa kalau dalam tubuhnya, tengah hidup satu sebuah nyawa. Dia terus berjalan tanpa tau akan pulang atau kemana. Yang jelas, Ahreum hanya ingin menghilangkan rasa kecewanya bersama derasnya hujan yang menimpa tubuhnya.
💠 The Truth Untold 💠
Pukul 12 malam, Ahreum baru sampai di rumah dengan tubuh basah kuyup dan bibir yang membiru. Dia tidak perduli dengan kepalanya yang terasa sakit juga tubuhnya yang terasa menggigil. Dia hanya perlu Jungkook.
" Nyonya? " Seorang wanita paruh baya segera menghampiri Ahreum dan merengkuhnya.
Ahreum sudah menganggap semua pelayan tua di sana sebagai Ibunya sendiri, jadi tidak heran kalau mereka menganggap Ahreum sebagai putrinya sendiri.
" Di mana Jungkook, ahjumma? " Tanya Ahreum dengan suara lirih.
" Tuan- "
Belum sempat pelayan itu menjelaskan pada Ahreum, Jungkook turun dari lantai 2 dengan pakaian yang sudah rapi. Dia terlihat sangat terkejut melihat penampilan Ahreum yang sangat berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
FanfictionPenuh kesepian, kebun ini mekar penuh duri. Dan aku tau, semua kehangatanmu benar. Aku ingin memegang tanganmu. Ini takdirku, jangan tersenyum padaku, terangi aku. Karena aku tidak bisa datang padamu. Tidak ada nama yang bisa kau hubungi. Kau tau, a...