“ Hoeekkk... Hoeekkk... ” Ahreum yang tadinya tengah terlelap dalam tidurnya kini berlari menuju kamar mandi.
Dia tidak pernah menyangka kalau akan mengalami mual-mual tengah malam seperti ini. Ahreum memuntahkan semua isi perutnya, dia mendesis saat merasakan nyeri pada bagian punggungnya.
“ Hoeekk... ” Tepat saat suara itu, Jungkook segera bangun dari tidurnya dan berlari terbirit-birit menuju kamar mandi untuk melihat keadaan isrtinya.
Dia segera berdiri di belakang Ahreum, memijat tengkuknya pelan dengan mata memerah seperti serigala. Ahreum bersumpah rasanya sangat tidak enak, dia bahkan hampir menangis. Karena rasa sakit di punggungnya dan rasa mual yang terus menguasai perutnya.
“ Seingatku saat Jihan mengandung Eunwoo. Dia tidak pernah mengalami mual tengah malam. ” Ucap Jungkook.
“ Hiks... Hiks... ” Suara isakan terdengar dari bibir Ahreum. Jungkook segera memandangnya cemas.
“ Kenapa? ” Tanyanya lembut.
“ Hiks... Aku lelah... Punggungku sakit... Mual... Semuanya bercampur jadi satu... Hiks... ” Jungkook bisa memaklumi kenapa Ahreum menangis.
Itu karena, Ahreum baru pertama hamil jadi dia belum terbiasa merasakan sensasi aneh di tubuhnya. Jungkook tersenyum lalu merangkul Ahreum.
“ Ayo, aku akan membantumu berbaring. ” Jungkook membantu Ahreum untuk kembali ke ranjang. Dia mendudukkan Ahreum di tepi ranjang lalu meraih salep pereda rasa sakit di nakas.
Dia membantu Ahreum mengoleskan salep itu ke punggungnya. Sesekali dia menguap karena rasa kantuk yang mulai menguasainya.
“ Jungkook, aku lelah. ” Kata Ahreum saat dirasa tubuhnya semakin melemas.
Jungkook membantu Ahreum berbaring, lalu dia ikut berbaring dan meletakkan tangannya di perut Ahreum. Mengelusnya perlahan sambil tersenyum.
“ Anak baik, jangan membuat ulah lagi. Tidur dengan nyenyak, Appa akan memelukmu sampai kau bangun besok. ” Ucap Jungkook yang berhasil membuat Ahreum tersenyum dalam tidurnya.
🌌 The Truth Untold 🌌
Malam ini, Jungkook mengajak Ahreum pergi ke pesta temannya. Salah satu teman Jungkook, Kim Namjoon sedang merayakan kehamilan istrinya, dengan mengadakan sebuah prom party di sebuah gedung.
Ahreum sudah siap dengan balutan gaun panjang berwarna merah darah, dengan bagian perut yang tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar karena Ahreum tidak ingin menyakiti janinnya. Serta bagian pundak yang terbuka. Dia mematut dirinya di depan cermin, tersenyum sebelum mengelus perutnya.
“ Tumbuhlah dengan baik di dalam sana. ” Ahreum tidak menyangka kalau Tuhan sudah menitipkan sebuah jiwa dalam tubuhnya.
“ Kau sudah siap? ” Suara lembut itu berhasil menyapu gendang telinga Ahreum.
Dia menatap pantulan Jungkook dari cermin, dengan balutan tuxedo hitam dia terlihat sangat tampan dan— daddyable. Ahreum mengangguk dan tapi senyumannya luntur saat Jungkook memasang wajah datar dan seriusnya.
“ Kau tidak suka? ” Tanya Ahreum ragu.
“ Tidak. ” Jawabnya datar, Ahreum menekuk wajahnya seketika.
Percuma saja dia menghabiskan waktu selama 1 jam untuk memoles wajah cantiknya kalau akhirnya Jungkook tidak suka. Tanpa berbicara, Ahreum segera melepas aksesoris yang ada di telinga dan lehernya dengan bersungut-sungut.
“ Kalau begitu tidak perlu mengajakku. Pergi saja sendiri. ” Ahreum terdiam seketika saat sebuah tangan melingkar di perutnya bersamaan dengan dagu yang bersandar di pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Hayran KurguPenuh kesepian, kebun ini mekar penuh duri. Dan aku tau, semua kehangatanmu benar. Aku ingin memegang tanganmu. Ini takdirku, jangan tersenyum padaku, terangi aku. Karena aku tidak bisa datang padamu. Tidak ada nama yang bisa kau hubungi. Kau tau, a...