MS : 64

3.3K 379 32
                                    










Happy reading 🍃🍃






Setelah sehun pergi dari perusahaan baekhyun. Senna bernafas lega karena sehun pergi tanpa berbuat apapun lagi.

Mungkin belum tapi nanti. Dan yang ada dipikiran senna sekarang adalah bagaimana melindungi keluarga kecilnya itu.

"ahk!..." jerit senna.

Sontak baekhyun langsung memandangi senna yang sedang meringis sambil memegangi perutnya itu.

"Senna!"

Baekhyun segera menghampiri senna yang sakit itu.

"Sayang kau kenapa?"

"Perutku sakit...baek-ah"

Baekhyun terkejut mendengarnya. Dengan cepat ia langsung menggendong senna.

"Tahan senna, kita ke rumah sakit"

"Buka pintu lift nya!" pintah baekhyun.

Semua kelihatan panik dengan senna yang meringis kesakitan itu. Sampai di lobby di luarnya sudah di siapkan mobil untuk baekyun.

"Tuan, biar saya yang menyetir" ujar seorang karyawan nya itu.

"Hm, cepatlah"

"Senna tahan.."

🍂🍂🍂

Sampai di rumah sakit senna langsung di tangani oleh dokter kandungan.

"Bagaimana dengan keadaan istri saya dokter??" tanya baekhyun

"Istri tuan baik-baik saja. Perutnya sakit karena dia banyak pikiran. Jadi, mohon tuan jaga istri Anda dengan baik. Suruh dia jangan banyak berpikir yang berat karena itu bahaya untuk kandungannya" jelas dokter.

Baekhyun menganggukkan kepalanya."Baik dokter. Terima kasih"

Baekhyun pun menghampiri senna yang berbaring di ranjang single bed itu. Baekhyun mengelus kepala senna dengan lembut.

"Apa perutmu masih sakit??"

"Sedikit" jawab senna.

Baekhyun memegangi perut senna, "Sayang....apa kau baik-baik saja?? Kau harus sehat-sehat di dalam sana"

Senna tersenyum tipis melihat baekhyun yang begitu menyayangi dia dan buah hati yang ada dalam kandungan nya itu.

"Senna..kata dokter kau tidak boleh banyak berpikir yang berat-berat. Memangnya apa yang kau pikirkan??" tanya baekhyun membuat senna diam seribu bahasa.

Senna mengerjapkan matanya dan mengalihkan pandangannya.

"Senna? Kenapa kau diam?? Apa ada sesuatu yang mengganggumu hmm??"

Senna menatap baekhyun, "Tidak. Tidak ada apa-apa baekhyun. Aku tidak memikirkan apapun. Aku hanya memikirkan mu dan anak kita"

Baekhyun mencubit pipi senna, "Yang benar saja. Kenapa aku rasa kau bohong hm?"

Senna menggenggam tangan baekhyun dengan erat, "Aku tidak bohong suamiku.."

Senna pun bangkit dari baringannya di bantu baekhyun.

"Aku boleh pulang bukan??" tanya senna.

"Tentu"

Tangan senna langsung melingkarkan ke pinggang baekhyun dan meletakan kepalanya ke dada baekhyun.

"Peluk aku"

Baekhyun terkekeh, ia langsung memeluk senna dengan erat.

Maafkan aku baek-ah...
Aku belum bisa menceritakan nya padamu..
Aku tidak mau kau dalam bahaya.. Cukup aku saja...

Cukup lama senna berpelukan. Akhirnya senna yang melepasnya.

"Ayo..pulang" ajak senna.

"Ayoo"

🍂🍂🍂


Mereka bukan pulang ke rumah. Melainkan kembali ke perusahaan. Sebenarnya baekhyun ingin membawa senna pulang untuk istrirahat tapi senna menolak. Ia merengek tetap kembali ke perusahaan.

"Senna, ingat apa kata dokter. Jangan terlalu banyak berpikiran yang berat. Kalau bisa cukup memikirkan ku saja"

Bugh

Senna memukul lengan baekhyun dengan sedikit kuat.

"Sakit senna-ya"

Senna tertawa melihat ekspresi baekhyun yang meringis kesakitan itu.

"Senna...kalau ada sesuatu yang mengganggu pada pikiranmu. Ku mohon ceritakanlah. Aku tidak mau kau seperti tadi. Kau tahu? Seperti tadi itu sangat bahaya pada kandunganmu. Aku tidak mau terjadi apa-apa pada kalian berdua"

Senna menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah karena membuat baekhyun khawatir.

"Maafkan aku...."

Baekhyun menepikan mobilnya itu. Kemudian menangkup wajah senna.

"Kau tidak perlu minta maaf dan menangis sayang...tidak apa-apa... Sttt..cup cup cup.."

Baekhyun membuka seatbelt nya lalu memeluk senna.

"Sstt...jangan menangis sayang..."

Baekhyun mengelus punggung senna dan menepuknya dengan pelan.

🍂🍂🍂

Sehun berdiri di balkon menatapi langit yang hitam. Tidak ada bulan maupun bintang yang menerangi bumi ini.

Sehun menghela nafas. Ia tengah memikirkan cara bagaimana agar senna bisa kembali kepadanya tanpa paksaan nya.

Dan ia juga memikirkan bagaimana caranya agar senna dan baekhyun bertengkar agar mereka bisa bercerai.

"Lihat saja senna-ya..cepat atau lambat kau akan kembali kepadaku dengan sendirinya"

🍂🍂🍂

Baekhyun sekarang tengah sibuk mencari nama untuk calon anaknya itu. Senna yang baru dari dapur dengan membawa nampan yang berisi teh hijau untuk baekhyun itu.

Ia melihat baekhyun menggaruk kepala. Senna pun mendekat.

"Byun ara? Byun jaeha? Byun chaerin? Byun chayoung? Byun eunha? Byun yoora? Byun kyora? Byun...aaishh...aku bingung"

"Kau sedang apa baek??"

"Aku sedang membuat nama untuk anak kita" balas baekhyun.

Senna tertawa kecil mendengarnya, "Memang nya kau sudah tahu jenis kelamin anak kita??"

Baekhyun mendonggak menatap senna, "Aku harap dan yakin kalau anak kita perempuan"

"Kenapa kau begitu yakin? Dan kenapa kau berharap anak kita perempuan??" tanya senna.

"Aku yakin saja. Aku berharap anak kita perempuan karena aku juga ingin mencintainya. Aku akan memberikan semua hatiku pada putri kita. Aku akan menyayanginya, seperti aku menyayangimu"









TO BE CONTINUED

My Secretary [Baekhyun Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang