MS : 65

3.3K 380 24
                                    




Happy reading 🍃🍃










Sehun sedang duduk di sebuah Bar. Ia sedang menunggu seseorang. Yaitu, baekhyun.

"Hey tuan Oh" sapa baekhyun sambil melipat kemejanya ke atas.

"Oh?! Tuan byun! Kau sudah sampai? Mari duduk"

Seru sehun sambil menepuk sebuah kursi yang berada di sampingnya itu. Baekhyun mengangguk lalu duduk di samping sehun.

"Ada apa tuan mengajak ku bertemu di sini??" tanya baekhyun.

Sehun menyodorkan segelas wine ke hadapan baekhyun.

"Panggil saja sehun"

Sehun menjeda bicara nya sejenak kemudian kembali bersuara,"Aku mengajakmu ke sini karena ada sesuatu yang ingin ku bicarakan"

"Tapi minum dulu wine nya" lanjutnya.

Baekhyun menurut, ia langsung meneguk wine yang diberikan sehun. Sehun menarik pinggiran bibirnya itu saat melihat baekhyun meneguk wine yang ia berikan.

"Apa yang ingin kau bicarakan??" tanya baekhyun

"Kenapa kau terlihat buru-buru baekhyun-sii? Bukankah ini sudah jam pulang?"

"Benar, tapi kau tahulah. Seorang istri yang sedang hamil tidak bisa di tinggal lama-lama" jawab baekhyun dengan sedikit menarik sudut bibirnya.

Seketika wajah sehun berubah menjadi sedikit terkejut.

"Hamil? Istri mu hamil??"

"Iya, istri ku,senna. Dia hamil. Sudah dua bulan" balas baekhyun dengan bangga.

Raut wajah sehun benar-benar berubah. Ia semakin kesal dengan apa yang dikatakan oleh baekhyun. Sehun menjadi termenung.
Baekhyun menyenggol pelan lengan sehun, "Sehun-sii, apa yang ingin Anda katakan??"

Sehun mengerjapkan beberapa kali katanya, "Eh..ya..aku ingin bilang jika--"

Ddrrtt....ddrt....

"Eh tunggu sebentar sehun-sii, senna menelponku"

Baekhyun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju luar Bar yang ramai ini. Diam-diam sehun mengikuti baekhyun dari belakang.

"Ada apa sayang?"

"Kau ingin makan buah anggur? Baiklah. Aku akan segera membelikan untukmu. Tunggu sebentar ya"

Baekhyun menutup ponselnya dan bergegas kembali ke dalam Bar. Saat melihat baekhyun kembali masuk, sehun bergegas kembali ke tempat duduknya.

Sampai di tempat mereka duduk, baekhyun menepuk pelan pundak sehun.

"Sehun-sii, sepertinya kita lain kali saja bicaranya. Sekarang istriku meminta ku membeli anggur untuknya. Jadi, maafkan aku. Kalau begitu, permisi"

Tanpa menunggu jawaban dari sehun. Baekhyun langsung beranjak dari Bar tersebut. Sehun mengepalkan tangannya. Padahal sedikit lagi ia akan membongkar masa lalu senna dengannya itu. Tapi, ia tidak terlalu kesal pada baekhyun. Karena wine yang baekhyun minum itu mengandung sesuatu.

"Kau akan mati..."

🍂🍂🍂


Senna duduk manis di ruang tamu. Menunggu baekhyun kembali membawa anggur. Entah kenapa ia bisa mengidam buah anggur. Padahal, ia tidak begitu suka dengan anggur.

"Kenapa lama sekali?" ujarnya pelan.

Sudah satu jam setelah senna menghubungi baekhyun untuk membeli anggur. Akan tetapi, sampai sekarang baekhyun belum juga sampai ke rumah.

"Apa aku telpon lagi??" tanya senna ragu.

"Tidak senna, tunggu sebentar lagi..."

"Kau harus sabar..."

Senna meletakan ponselnya ke meja dan ia bergegas ke dapur mengambil segelas air putih. Setelah mengambil air putih, senna kembali duduk di sofa.

Ddrrtt... Ddrrtt....

Senna langsung menyambar ponselnya itu. Bibirnya terangkat melihat layar ponsel yang menelponnya itu.

"Haloo baek.."

"Selamat malam nyonya. Apa ini benar keluarga dari tuan byun baekhyun?"

Senna mengernyit, "Maaf, ini siapa?? Kenapa ponsel suamiku ada di tangan Anda?"

"Kami dari pihak rumah sakit memberitahu jika suami Anda kecelakaan pas menyebrang tadi. Sekarang suami Anda berada di ruang ICU"

Seketika ponsel senna jatuh ke lantai. Ia menutup mulutnya dengan tangannya. Matanya mulai memerah sebentar lagi air matanya turun.

"Ba-baek-ah"

"Hiks...hiks...baek..."

"Apa yang terjadi padamu"

🍂🍂🍂


Sampai di rumah sakit, senna langsung mencari di mana kamar ICU baekhyun. Senna berangkat dengan heechul. Dan mertua nya akan menyusul ke rumah sakit.

"Suster, di mana kamar pasien bernama byun baekhyun yang baru saja kecelakaan itu??" tanya heechul.

"Di kamar anggrek lantai 2" jawab suster tersebut.

Heechul berterima kasih padanya kemudian membawa senna ke lantai 2.

"Sudah senna, baekhyun pasti tidak apa-apa. Tenang saja...kita Berdoa semoga baekhyun baik-baik saja. Dan kau harus yakin baekhyun tidak apa-apa karena baekhyun pria kuat"

Senna mengangguk. Heechul menangkup wajah senna. Kemudian menghapus air matanya.

"Sudah jangan menangis, ingat dirimu. Sekarang kau bukan hanya sendiri tapi dalam perutmu itu masih ada seseorang. Jangan lupakan itu..."

Senna baru teringat pada kandungannya.

Maafkan mommy nak...

Senna menghapus air matanya. Sampai di lantai 2. Mereka mencari kamar anggrek.

"Ayo senna.."

Ceklek

Saat pintu terbuka. Senna bergegas mendekat pada baekhyun yang terbaring lemas. Dan kelihatannya kecelakaan nya tidak begitu parah.

"Baek...hyun.. "

Senna menggenggam tangan baekhyun dan menempelkan ke pipi nya itu.

"Baekhyun-ah"

"Maafkan aku.."

Mendengar suara senna. Baekhyun perlahan membuka matanya.

"Senna.."

"Baekhyun-ah...maafkan aku hiks..hiks..."

Tangis senna lagi-lagi tak tertahan. Heechul melihatnya juga tidak tahan. Karena ia tahu bagaimana rasanya jika seseorang yang ia sayangi itu terluka.

Dan heechul pernah merasakan itu. Tapi, ia anggap itu sebagai awal mula ia jatuh cinta. Dan mengajarkan lain kali ia harus menjadi orang yang harus hati-hati untuk jatuh cinta lagi.

"Sstt.. Senna jangan menangis..aku tidak apa-apa..."

"Maafkan aku... Gara-gara aku kau menjadi seperti in--"

Baekhyun menempelkan jari telunjuk nya ke bibir senna.

"Sudah sayang...jangan menyalahkan dirimu..ini bukan salahmu...stt...ini salahku yang tidak hati-hati saat menyebrang"

"Oh ya, maaf sayang... Anggurnya jatuh di jalan"

Senna menggelengkan kepala, "Tidak ada apa-apa baek-ah...asal kau baik-baik saja. Anggur bisa di beli tapi nyawa mu tidak bisa di beli..."




















TO BE CONTINUED

My Secretary [Baekhyun Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang