MS : 66

2.9K 342 38
                                    




Happy reading 🍃🍃




Baekhyun tengah fokus pada laptopnya yang berada di atas meja ruang tamu itu. Ia tengah membuat proposal.

Senna berjalan menghampiri dimana baekhyun duduk dengan membawa secangkir teh untuk baekhyun.

"Baekhyun-ah"

"Hm?"

"Apa kau sudah makan??" tanya senna yang mendaratkan bokongnya ke samping baekhyun dan meletakan teh ke meja itu.

"Aku sudah makan"

"Aku membuatkan teh untukmu. Minumlah"

Baekhyun mengangguk pelan, "Terima kasih sayang"

Senna menyandarkan kepalanya ke bahu baekhyun dan matanya tertuju pada laptop yang baekhyun kerjakan.

"Apa masih banyak??"

"Sedikit lagi"

"Apa tidak bisa di lanjutkan besok saja? Kau baru saja keluar dari rumah sakit"

"Iya sayang, sedikit lagi"

Senna kembali ke posisi tegak. "Kalau begitu aku tunggu di kamar. Jangan lama-lama"

Baekhyun mengecup kening senna lalu senna bangkit berjalan ke kamar.

Sampai di kamar. Senna membersihkan dirinya setelah itu berbaring di ranjang menunggu baekhyun.

Ia menarik selimut hingga sebatas dada dan senna mulai menguap. Perlahan ia memejamkan matanya.

Drtt...ddrrtt...

Ponsel senna yang terletak di atas nakas bergetar. Senna membuka matanya dan tangannya mengapai ponselnya.

Ia menempelkan ponsel tersebut pada telinganya. "Halo..."

"Halo Jung senna.."

Senna tertegun mendengar suara dari sebrang telpon.

"Kenapa diam senna-ya"

"Apa kau tidak tahu siapa aku??"

"Untuk apa kau menelpon lagi bajingan!!"

"Sudah ku bilang. Jauhilah aku dan baekhyun!!" ketus senna.

"Tenang. Jangan marah senna-ah...aku hanya ingin beritahu sesuatu padamu"

"Aku tidak mau denger apapun darimu. Ja--"

"Di balik kecelakaan baekhyun adalah aku...bagaimana perasaanmu??"

Senna terdiam seribu bahasa. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Sekarang, ia hanya tidak menyangka jika kecelakaan baekhyun disebabkan oleh sehun.

"Kau benar-benar bajingan!!"

"Aku bajingan karena dirimu. Ku ingatkan lagi senna-ya..jika kau tidak ingin melihat baekhyun terluka. Maka jauhi dia. Kalau bisa ceraikan dia"

Tutt..

Sehun memutuskan telponnya sepihak. Senna mematung. Tubuhnya bergetar dengan ancaman sehun.

Apa yang harus ku lakukan??

Ceklek

"Sayang, kau belum tidur??" tanya baekhyun membuat senna membuyarkan lamunan nya.

Baekhyun berganti pakaian setelah beranjak ke ranjang. Tangan baekhyun menelusuri perut senna.

"Selamat malam anak kecil daddy..."

Senna tersenyum kikuk pada baekhyun. Baekhyun mendonggakkan kepalanya menatap senna.

"Kau kenapa? Kenapa wajahmu seperti orang gelisah??"

Senna menggeleng pelan. "Tidak apa-apa"
Kemudian senna membaringkan tubuhnya dan baekhyun langsung mendengkapnya.

"Tidurlah"

🍂🍂🍂

Piiangg...

Suara piring jatuh dari dapur. Senna tidak sengaja memecahkan piring karena tangannya licin. Lalu ia memungut serpihan piring itu.

Baekhyun yang mendengar suara piring pecah ia bergegas ke dapur.

"Senna apa yang terjadi?"

"Aaww..." ringis senna terkena serpihan piring.

Baekhyun langsung meriah tangan senna dan memasukan ke mulutnya.

"Ayo biar aku obati"

Baekhyun membawa senna duduk di kursi meja makan. Kemudian, baekhyun membawa kotak p3k untuk mengobati luka senna.

"Lain kali, jika ada piring ataupun gelas pecah jangan memungutnya panggil aku saja...aku tidak mau kau terluka"

Senna menatap baekhyun dengan seduh. Kemudian baekhyun pun menatap senna masih menangis.

"Sudah jangan menangis"

Aku juga tidak mau kau terluka karena diriku...

"Sudah. Kita sarapan di luar saja. Setelah itu kita ke kantor" ujar baekhyun.

Senna mengangguk pelan. Baekhyun merangkul bahu senna keluar menuju mobil mereka.

Dalam perjalanan senna duduk diam dan pandangannya lurus saja. Baekhyun merasa ada sesuatu yang tengah senna pikirkan. Dan tidak biasanya senna diam seperti ini.

"Sayang..." panggil baekhyun dengan hangat.

Senna langsung mengalihkan padangannya ke baekhyun.

"Kau kenapa?"

"Aku?" tanya senna sambil menunjuk dirinya sendiri 

"Aku tidak apa-apa" selanya.

"Kalau tidak apa-apa kenapa kau melamun?? Tidak biasanya kau melamun"

Senna mengeleng,"Aku tidak memikirkan apa-apa baek. Aku benar-benar tidak apa-apa"

Baekhyun mengangguk. Dalam hati baekhyun ia tetap merasa jika ada apa-apa yang terjadi pada senna. Hanya saja, senna tidak berani membicarakannya.

Sampai di kantor, baekhyun menyuruh senna masuk ke ruangannya duluan. Sedangkan ia menuju ruang keuangannya.

Senna baru saja meletakan tas slempang nya ke meja kerja. Ponselnya yang berada dalam tas pun berbunyi.

Senna pun merogoh tasnya. "Siapa yang mengirim pesan?"

Senna membuka pesan itu.

From : xxxxxxxx

Aku memberimu waktu 1 bulan untuk berpisah dengan baekhyun.

Jika kalian belum berpisah maka aku akan memisahkan kalian dengan cara yang tidak wajar..

Bisa saja baekhyun mati di tanganku....












TO BE CONTINUED

My Secretary [Baekhyun Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang