MS : 34

5.8K 535 69
                                    


Happy reading 🍃🍃


Beberapa kemudian di mana rihee dicampakkan sekarang ia pergi ke perusahaan ayahnya. Ia ingin merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan baekhyun.

"Appa!!"

Tuan shin yang sedang berbicara dengan seseorang itu terhenti karena panggilan seseorang.

"Rihee..."

"Kita bicarakan nanti saja, sekarang kau boleh keluar" pintah tuan shin.

"Baik tuan"

Tuan shin merapikan mejanya kemudian rihee berjalan menghampiri tuan shin.

"Ada apa rihee? Kenapa wajahmu seperti itu?" tanya tuan shin dengan nada khawatir.

Seketika rihee meneteskan air matanya. "Appa...baekhyun jahat! Dia mencampakkan ku!"

Adunya pada tuan shin dan setiap mendengar aduan rihee itu adalah selalu baekhyun.

"Baekhyun lagi! Apa yang dia lakukan padamu?!"

"Mencampakkan ku appa"

"Aku ingin apa menghancurkan nya!! Aku ingin perusahaan nya bangkrut dan pada akhirnya otomatis akan kembali padaku dan meninggalkan calon istrinya yang miskin itu!!" dengus rihee.

"Dasar!! Berani-berani nya dia mencampakkan putriku"

"Awas saja! Aku akan memberi dia pelajaran karena berani mencampakkan putriku!"

Dengus tuan shin. Ia benar-benar tidak terima dengan apa yang baekhyun perbuat pada putri nya ini. Dan ia akan menjatuhkan baekhyun.

Tiba-tiba tuan shin teringat sesuatu dan itu dapat menjatuhkan baekhyun di depan umum.

"Appa tahu bagaimana menghancurkan baekhyun"

Rihee mendonggak menatap ayahnya yang sedang tersenyum sinis itu. Rihee langsung menghapus air matanya.

"Apa itu appa??"

"Kang's company"

"Donatur tersebar seluruh dunia. Appa akan menjatuhkan nya pas di mana kang's company itu di mulai" jelas tuan shin.

"Kapan itu appa?" tanyanya lagi.

"Lima bulan lagi. Walau masih lama, kita bisa memasang strategi untuk menjatuhkan baekhyun"

sontak bibir rihee terangkat,"Appa memang yang terbaik!"

🍂🍂🍂

Siang ini, heechul pergi ke perusahaan baekhyun, untuk menemui senna. Sudah lama ia tidak bertemu dengan sahabatnya ini. Semenjak pulang dari rumah keluarga byun,heechul di landa kesibukan yang padat.

"Hai!!" sapa heechul membuat baekhyun mendengus karena ia dan senna baru saja ingin berduaan.

Heechul menutup mulutnya dengan tangan nya ketika melihat senna bangun dari pangkuan baekhyun.

"Ya! Apa yang kalian lakukan hm?" tanya heechul dengan tatapan jahil pada senna dan baekhyun secara bergantian.

Wajah senna langsung merona sedangkan baekhyun biasa saja dengan wajah tak berdosa.

"Kami? Kami sedang membicarakan rapat nanti. Memangnya kenapa?" tanya baekhyun.

Heechul terkekeh mendengarnya. "Jika membicarakan rapat kenapa senna harus duduk di pangkuan mu?"

Senna memalingkan wajahnya, ia benar-benar tidak berani menatap heechul yang sedang menjahili mereka.

"Memangnya kenapa? Kau cemburu jika senna duduk di pangkuan ku?"

Heechul semakin terkekeh, "Aku tidak cemburu baekhyun-ah..aku malah senang jika kau dan senna menjalin sebuah hubungan. Karena aku sudah menganggap senna seperti adikku sendiri dan untuk apa aku cemburu? Kau bisa saja"

Baekhyun langsung tersenyum mendengar perkataan heechul.

"Sudah jangan bahas itu lagi. Bagaimana sekarang kita pergi makan siang? Kalian tahu? Aku jauh-jauh dari busan ke sini untuk mengajak kalian makan. Ayo!" seru heechul.

Baekhyun menutup pekerjaan nya dan senna melangkah duluan mengikuti heechul dari belakang.

Cukup lama mereka pergi makan siang. Hampir dua jam mereka di restaurant itu, untuk becanda tawa dan saling menukar cerita selama beberapa minggu ini tidak bertemu.

"Jadi,kapan kalian akan menikah?" tanya heechul langsung tanpa bertele-tele.

"Mungkin bulan depan? Kalau bisa di percepat" jawab baekhyun.

Heechul tertawa kecil, "Kau sungguh tidak sabaran.."

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak sabar untuk...yah seperti biasa setelah menikah--"

"Diam! Kalian kenapa menjadi membahas ini??!" potong senna. Padahal heechul belum selesai berbicara.

Lagi-lagi heechul hanya bisa terkekeh dan mengelengkan kepalanya melihat tingkah senna yang malu itu.

"Ayo pulang" ajak heechul dan baekhyun secara bersamaan. Sekarang giliran senna yang tertawa melihat mereka mengucapkan kalimat secara bersama.

🍂🍂🍂

"Baekhyun-sii, apa benar kau akan menikahku bulan depan?" tanya senna dengan wajah sedikit takut. Entah apa yang ia takutkan.

Baekhyun menangkup wajah senna dengan kedua tangannya yang hangat itu.

"Benar, aku akan menikahimu. Memangnya kenapa?? Apa ada sesuatu??" tanya baekhyun

Senna melingkarkan tangannya ke pinggang baekhyun kemudian mengelengkan kepala.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin bertanya saja"

Baekhyun sibuk menata rambut senna yang berantakan itu. Dan kembali menatap senna.

"Kau jangan takut, aku akan menikahimu dan kita akan hidup bahagia"

Baekhyun menarik tengkuk senna lalu mencium kening senna.

"Tidurlah. Oh ya, lusa kita ke seongdong-gu untuk memberitahu pada eomma dan appa kalau kita akan segera menikah. Mereka pasti senang"

Senna menganggukan kepalanya pelan "Hm. Selamat malam"

Senna melepas tangan nya dari pinggang baekhyun. Tapi baekhyun menarik kembali senna ke dalam dengkapannya.

"Hahh entah kenapa aku ingin memelukmu terus"

Senna memperat pelukan baekhyun.

"Milikmu terasa sekali di dada ku" bisik baekhyun pada telinga senna.

Sontak senna melepas pelukannya, "Dasar mesum!!"

Baekhyun tertawa geli, "Memang kenyataannya"

"Besok kau tidak bol---"

Senna belum menyelesaikan pembicaraan nya mulutnya sudah di bungkam oleh bibir baekhyun.

Senna mencoba mendorong tubuh baekhyun menjauh agar ciuman itu itu terlepas. Tapi, apa daya nya jika tenaga perempuan tidak sebanding dengan tenaga pria.

Sekarang senna hanya bisa pasrah dengam tingkah baekhyun yang selalu menciumi bibirnya itu. Hampir setiap jam baekhyun mencium bibirnya.

Kemudian baekhyun melepas ciumannya dan ia mengacak pelan rambut senna.

"Selamat malam sayang..."

"Mimpi indah...."



















TO BE CONTINUED

My Secretary [Baekhyun Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang