Alfani POV
Saat ini aku, mama dan Gara sedang menuju entah kemana. Aku hanya ikut dengan kedua anak ibu yang super kompak penuh tanda tanya ini.
Bayangkan saja pas acara resepsi. Mama tampil menawan dan sangat berwibawa sementara tadi aku tidak mengenal siap yang tengah mengobrol denganku. Aku sampai gagap untuk menjawab pertanyaan mama yang sedikit fulgar itu.
Lupakan kejadian yang tadi karena sekarang aku tengah di mabuk darat. Yaa ampun perutku rasanya di mixer. Seluruh badanku mati rasa seolah tulangku berteleportasi ke ruang hampa.
"Honey kamu gak apa-apa?" Tanya Gara yang mulai lupa cara mengeja maupun menyebut namaku.
Aku hanya berdehem ria sebagai jawaban. Gara segera menepi dan menghentikan laju mobilnya. Dia berbalik badan dan menatapku terkulai lemas. Mama juga ikut berbalik menatapku.
"Kamu baik-baik saja sayang?" Tanya mama khawatir.
"Baik. Aku hanya sedikit hum.." kalimatku tertahan akibat menutup mulut secara spontan dan dengan kecepatan super secepat yang Aku bisa. Aku membuka pintu mobil dan keluar dari sana kemudian berjongkok tepat di pinggir got memuntahkan seluruh sarapanku hingga tandas.
Mama sudah membungkuk memijat leherku di susul oleh Gara.
"Minumlah, " titah Gara sambil menyodorkan sebotol air mineral yang entah apa mereknya yang jelas orang Indonesia biasa menyebutnya dengan aqua.
Setelah berkumur dan menegak air tersebut. Rasanya tenggorokanku sangat pahit dan tubuhku semakin lemas di tambah lagi gejolak dalam perutku belum reda.
"Sebaiknya kita pulang saja," Usul mama.
"Tapi ma?" Tanyaku.
"Kita cari makan dulu ma," ujar Gara kemudian menuntunku duduk di kursi penumpang yang terletak di samping sopir. Tempat mama duduk sebelumnya.
Gara mengemudi dengan kecepatan sedang sambil menggenggam tanganku saat tangan kirinya nganggur.
Tak butuh waktu lama untuk mencari warung makan. Setelah kami duduk manis di salah satu meja yang kosong. Seorang pelayan menghampiri kami untuk mencatat menu yang kami pesan.
"Honey kamu mau pesan apa?"
"Apa aja deh yang penting anget atau yang berkuah," jawabku.
Sebenarnya aku tidak mood makan karena tenggorokanku rasanya tidak enak.
"Kalau mama?" Tanya Gara pada mama.
"Samain aja," jawab mama.
***
Kami beranjak dari warung tersebut sesaat setelah pesanan kami habis. Lebih tepatnya bakso yang di pesan untukku di habisi oleh Gara karena aku hanya memakannya beberapa suap saja."Jadi bagaimana. Apa kita pulang atau lanjut?" Tanya Gara sebelum kami semua masuk ke dalam mobil.
"Memangnya kita akan ke mana ma?" Tanyaku.
"Tadi mama berencana ngajak kamu belanja sayang. "
"Saat ini tidak ada sesuatu yang ingin aku beli ma,"
"Tapi mama pengen beliin kamu baju sayang,"
"Gak usah ma. Terimakasih lagian baju aku masih banyak ma." Tolak ku.
"Lalu kamu mau ke mana Honey? " kali ini Gara yang angkat bicara.
"Sebenarnya aku sangat ingin ke kebun binatang," jujurku.
"Tapi ini udah mau sore sayang keburu malam kalau kita ke sana sekarang, " ingat mama.
"Bagaimana kalau kita ke dufan? " usul Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Women
Romance"Aku yang beruntung menikah dengannya atau dia yang beruntung menikah denganku?" --------------------Alfani "Wanita itu penghianat! " --------------------Anggara >>>>>>>>>>> Kebanyakan para gadis akan menolak jika di jodohkan. Lain halnya dengan...