"Ayah kemana saja selama ini? Bahkan Stefan laknat ini tidak bisa menemukan keberadaan ayah. " Gara berbicara dengan satu tarikan nafas.
"Habiskan dulu makan siang kalian, nanti saya jelaskan semuanya. "
"Tapi ay_"
"Makan atau ayah pergi. " kalimat Gara terpotong karena ayahnya tidak menerima penolakan.
Mereka pun makan dengan tertip, tak ada yang berani membuka suara karena mereka tahu betapa tegas dan tidak toleran orang yang mereka hadapi sekarang. Ditambah lagi tidak ada kata damai, menyerah atau mati. Hanya itu.
"Oiya Ga tadi kamu bilang dijodohkan dengan Fani kan? " Marcel membuka suara lebih dulu setelah semua usai dengan makanannya.
"Ia, emang kenapa? "
"Pertanyaannya siapa yang menjodohkan kalian? " kini yang bertanya adalah Denis.
"Tentu saja mama dan orang tua Fani, tadi kan sudah kukatakan. "
"Aku yang melakukannya. " Kali ini Jayandra yang bersuara.
"Bercandamu tidak lucu. " Stefan menimpali.
"Apa yang dikatakan Jayandra benar. " Kali ini ayah Gara lah yang memperjelas.
"Ayah tidak bercanda kan? "
"Memangnya ayah kelihatan bercanda? "
"Bukankah tadi kau bilang tidak tahu apa-apa. " Stefan terdengar kesal.
"Aku memang tidak tahu apa-apa tapi yang membuat Gara dijodohkan dengan Fani, itu karena aku yang mengaturnya. "
"Tapi kenapa? " Stefan menuntut penjelasan.
"Seperti yang kalian tahu, Gara menyukai Fani sejak dulu namun tidak pernah mengakui itu. " Jayandra mulai menjelaskan, sementara Denis mengangguk setuju.
"Dia (Jayandra menunjuk Gara) lebih memilih melarikan diri dari pada memperjuangkan cintanya. Kalian ingat saat Denis berpura-pura menyukai Fani dan meminta Gara membantunya, tak lama kemudian Gara meminta kita menganggu Fani kemudian mengusir Gara dari Desa.
Saat itu Gara benar-benar percaya kalau Denis menyukai Fani dan dia lebih memilih mengalah untuk Denis dan juga kebahagiaan Fani namun naas. Denis ditolak sebelum membangun cintanya untuk gadis aneh itu. " Jayandra mengakhiri ceritanya dengan tawa menggelikan.
"Hentikan tawamu atau identitasmu kubongkar dihadapan calon mertuamu! " Denis mengancam dengan penuh penekanan.
"Tidak masalah, itu justru membantu kelancaran restu dari calon mertua. Dari pada kalian berdua yang dipenuhi dengan kepura-puraan. Hidup kalian drama banget, udah lebih drama dari sinetron tau gak! Heran ya sama kalian gak ada gitu pekerjaan lain selain mencampuri urusan masing-masing? "
"Bener tuh Jay, kalau gak ngerecokin kita sih gak masalah. Tapi ini loh setiap kalian punya rencana pasti kami yang kena batunya. " Marcel berdecak sebal.
"Sepenuhnya bukan salah mereka berdua. Asal kalian tahu, skenario kalian berjalan diatas skenario orang lain. " Ayah Gara ikut nimbrung dalam perbincangan mereka.
"Maksud paman skenario sang Pencipta? " Jayandra bertanya tidak percaya.
"Kalau itu sih bukan kuasa manusia tapi kalian memang berjalan diatas skenario orang lain, lebih tepatnya skenario mama Gara. " Jelas Ayah Gara.
"Apa? Bukannya mama lupa ingatan. "
"Hanya sesaat karena dia sangat shok atas kematian putrinya. Tapi setelah mengingat kejadian itu ia berniat balas dendam dengan membuat putri satu-satunya Banu mati perlahan. Dia sangat berambisi membuat Banu merasakan penderitaan yang dia rasakan ditinggal mati oleh putri satu-satunya.
Cara yang dia lakukan memang salah karena melibatkan banyak orang dan juga bisa melukai perasaan orang lain seperti halnya Fani dan juga istri Marcel. " Jelas Ayah Gara dan yang lain diam menyimak.
"Apa! Lalu kenapa mama memintaku menceraikan Fani dan menikahi Dita? " Geram Gara.
"Karena dia ingin membuat Dita sakit hati dihari pernikahan kalian, lebih parahnya Dita bisa membunuh seseorang atau dirinya sendiri karena ambisinya ingin memiliki Gara. Dan itulah yang sangat diingatkan mamamu. "
"Apa! Yang benar saja, sampai kapan pun Fani tidak akan pernah ku ceraikan. "
"Kalian memang tidak bercerai tapi sudah pisah ranjang. " Ledek Denis sarkastik.
"Diam kau ubin! " Bentak Gara.
"Karena itulah ayah menemani kalian disini agar supaya permainan konyol ini berakhir dan juga mama gara segera mendapat pengobatan karena ambisinya bisa membuat dia menjadi seorang psikopat. "
"Lalu apa yang harus kita lakukan om?"
"Aku akan mengurus mama Gara, kalian kecuali Gara urus Banu dan anaknya. Dan kau Gara segera urus istrimu. "
"Lalu bagaimana dengan istri dan anak-anakku om? " Marcel memelas dengan mata berkaca-kaca.
"Aku sudah mengurusnya, setelah semua ini selesai. Kau bisa menjemputnya dirumah mertuamu. "
*******
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Women
Romantizm"Aku yang beruntung menikah dengannya atau dia yang beruntung menikah denganku?" --------------------Alfani "Wanita itu penghianat! " --------------------Anggara >>>>>>>>>>> Kebanyakan para gadis akan menolak jika di jodohkan. Lain halnya dengan...