9√ HALTE (part 2)

5.2K 837 75
                                    

Hello Monday

Happy reading








🚍🚍🚍












“Mau pulang.” Taehyung berbisik, nadanya manja.



Jungkook menepuk-nepuk punggung Taehyung dengan tenang.



Taehyung semakin mendusel, masih ketakutan.




“Enak ya dipeluk cogan?” Jungkook menggoda, dia yang keenakan bisa memeluk Taehyung sebenarnya.




“Aku nggak bisa melihat setan.” Taehyung jujur.




“Jangan takut, setan takut sama cogan.” dia memainkan rambut Taehyung.



Memang tidak saling mengenal, tapi rasanya nyaman sekali berada di pelukan masing-masing.







“Seharusnya kamu lebih takut sama aku, aku bisa culik kamu.”

























Taehyung menjauhkan diri dari Jungkook, “Untuk diperkosa lalu di buang di rawa-rawa?”











Jungkook tidak menyangka akan mendapat respon seperti itu. Dia tertawa.







“Kamu kebanyakan nonton film ya?” dia menyeka sudut matanya yang berair karena kebanyakan tertawa.

Orang di depannya benar-benar unik sekali.

Taehyung mengerucutkan bibirnya.

Ya Tuhan bibirnya.





“Jangan ketawa keras-keras, nanti setannya dengar.” Taehyung berbisik, dia sempat lupa perihal setan yang dibicarakan Jungkook sebelumnya.




“Setannya sudah pergi, mungkin beli roti, katanya dia iri nggak bisa meluk kamu kayak aku.”




Bukannya Jungkook menolak untuk dipeluk pemuda lucu ini lagi, hanya saja dia takut kecemasan Taehyung tentang pemerkosaan itu akan menjadi kenyataan kalau dia lama-lama memeluk pemuda cantik sepertinya.

Jungkook tidak mau menghabiskan waktunya di penjara lalu dibenci oleh orang seindah dia.

“Benar?” cemas Taehyung, dia masih tidak mau menoleh ke belakang.

Jungkook mengangguk, “Lihat aja tuh.”


Taehyung menggeleng kuat-kuat, “No no no.” katanya.






“Kalau takut setan kenapa keluar malam-malam di tempat seperti ini sendirian sih?” Jungkook tidak habis pikir.

“Papa jahat.” Taehyung mencebik. Tidak tahu kenapa, tapi rasanya nyaman saja berbicara dengan orang asing di depannya ini.

“Kabur, hoo?” sebelah alis Jungkook terangkat lagi.

Taehyung mengagguk lemah.

“Kenapa?” Jungkook penasaran, anak selucu ini punya masalah juga di rumah.
































“Katanya nggak boleh nonton pororo sama tayo lagi. Nggak cocok sama umur katanya. Kenapa sih, padahal anak SD jaman sekarang saja tontonannya bokep, masak Tae nonton pororo malah nggak boleh?”






Haa? Mulutnya Jungkook membuka, dia butuh waktu lima detik untuk dapat tertawa, “Pffffftttthhhhhhh”.








Dia sampai batuk-batuk saking niatnya ketawa.









“Jangan ngegas dong ketawanya, belum pernah dengar ya ada yang mati gara-gara kebanyakan ketawa?” Taehyung sarkas, tapi dia menepuk-nepuk punggung Jungkook, khawatir.







Jungkook menenangkan diri, menarik nafas, lalu berkata, “Kamu lucu banget sih, aku bawa pulang aja, yuk?”





Taehyung mencebik lagi, “Motor aja mogok gitu.”




Jungkook menyeringai, “Kalau aku bisa bawa pergi kamu dari sini, kamu aku culik sampai besok pagi, ya?”




Taehyung tampak berpikir, matanya menatap ke atas, bibirnya mencebik, membuat Jungkook semakin semangat untuk menculiknya.













“Tidak untuk diperkosa lalu dibuang di rawa-rawa. Janji.” Jungkook tertawa sendiri saat mengatakannya.









Taehyung menatap Jungkook, lalu mengacungkan jari kelingkingnya, “Pinky promise?”









Jungkook menaikkan sebelah alisnya lagi, “Namamu?”






“Kim Taehyung.”








Jari kelingking Jungkook menyambut jari kelingking Taehyung, “Oke Taehyung, Jeon Jungkook janji.”



















Sepuluh menit kemudian, Yoongi datang bersama pacarnya, Park Jimin, menjemput Jungkook dengan mobil pick up yang baknya terbuka.

Setelah menaikkan motor Jungkook ke atas mobil, Jungkook menarik tangan Taehyung untuk ikut duduk bersamanya di bak mobil yang terbuka. Bagian depan mobil memang hanya cukup untuk pengemudi dan dua penumpang, tapi Jungkook tidak mungkin meninggalkan Taehyung duduk sendirian di bagian belakang mobil, dia juga tidak mau duduk di sini sendirian. Inti dari perjalanan ini adalah Jungkook ingin berduaan dengan Taehyung.







Jimin yang mengemudi, Yoongi terlihat setengah mengantuk.


“Jimin, kupikir Jungkook tidak senang saat kita menjemputnya.” Yoongi berusaha membuka matanya.




“Ya, aku juga berpikir begitu, lihatlah kelakuannya.” Jimin berkata sambil melirik kaca yang menghubungkan bagian depan dan bagian belakang mobil.







Jungkook terlihat bahagia memeluk Taehyung yang duduk di antara kedua kakinya setelah dia sekali lagi berhasil menipu Taehyung dengan mengatakan bahwa setan yang dilihatnya tadi ikut naik pick up bersama mereka dan sekarang sedang nangkring di atas motor Jungkook untuk memperhatikan Taehyung.





“Mana ada setan naik motor yang sedang naik pick up?! Bocah itu!” Yoongi berdecak sebelum kembali tidur.













Yah, jadi begitulah. Taehyung berakhir dengan menjadi tawanan Jungkook untuk semalaman ini, dan siapa tahu hal ini berlaku untuk selamanya juga.









Well, my eyes are always on you. I love you.








🚍🚍🚍🚍



Vomment jusseyo
(づ ̄ ³ ̄)づ

"KOI NO YOKAN" [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang