🦊🦊🦊
Kata pamanku, di dekat rumah Paman sana ada klinik dokter hewan baru dan dokter yang bertugas di sana tampan bukan main. Bibiku saja sampai membawa-bawa burung pamanku yang katanya masih sehat dan bisa berdiri tegak untuk sekedar diperiksa dan diberi vitamin di sana.
Pamanku bilang, dokternya masih muda dan gagah sekali.
Aku, Kim Taehyung, yang notabene adalah pemburu cowok tampan pun berniat untuk datang ke klinik itu, ingin menyaksikan sendiri seberapa tampan dokter hewan itu yang telah membuat ibu-ibu di kompleks perumahan Paman tiba-tiba berbondong-bondong menjadi penyayang binatang semua.
Awalnya, kuajak Yoongi hyung yang sebenarnya juga menyukai cowok tampan tapi susah sekali mengakuinya, tapi seperti biasa, orang tua itu lebih memilih untuk bergelung di kasurnya. Sebenarnya bukan cuma itu saja alasannya, aku tahu kalau hari ini sepupuku Park Jimin akan datang berkunjung ke rumahku, jadi pasti si tsundere satu ini lebih memilih untuk menunggui kedatangan sepupuku itu saja.
Dia memang tidak pernah blak-blakan mengakui kalau dia naksir dengan Park Jimin, tapi sebagai sesama uke, aku tahu betul arti dibalik sikap tsundere akutnya itu.
Jadi, ya sudah, hari ini aku pergi sendiri saja, lumayan, kalau memang dokter mudanya ganteng, bisa langsung kugebet untuk diriku sendiri, kan?
Tapi masalahnya adalah, untuk mengoptimalkan modus operandiku kali ini, aku membutuhkan seekor hewan peliharaan yang bisa kubawa ke sana. Kucing? Anjing? Tikus?
Jangankan hewan berbulu seperti mereka, ikan saja gampang sekaratnya kalau dibawa pulang olehku. Jadi jujur saja, seumur hidupku aku belum pernah memelihara hewan peliharaan.
Apa aku pinjam burung paman saja?
Tidak bisa. Bibi pasti mengomel nanti, karena burung itu adalah asset bibi untuk bisa masuk ke klinik hewan itu juga.
Lalu bagaimana ini Taehyung, kamu harus bawa apa?
Bagaimana kalau burung sendiri? Eh?
Tidak bisa. Burung yang itu belum saatnya untuk dikeluarkan.
Aku terus memutar otakku. Bagaimana kalau minta tolong sama si tsundere saja?
“Yoongi hyung, kamu punya burung?” kugoncang bahunya yang sedang tertidur itu. Nyenyak sekali tidurnya, apa mungkin dia sedang bermimpi dienaena oleh Jimin?
“Punya. Tapi tidak besar.” katanya.
“Tidak besar tidak apa-apa. Kupinjam boleh tidak?” tanyaku antusias.
“Enak saja. Park Jimin saja belum melihatnya, kenapa harus kupinjamkan padamu segala?!” omelnya.
Ya ampun, orang ini ternyata rusak juga otaknya, sama sepertiku.
“Bukan burung yang itu hyung. Ya ampun, jadi punyamu cuma kecil ya?” kataku sambil cekikian sendiri dan dia langsung melemparkan bantalnya padaku.
“Jangan khawatir hyung, punya Jimin besar kok.” lanjutku lalu langsung kabur sebelum manusia batu itu semakin mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
"KOI NO YOKAN" [KOOKV]
Cerita PendekThe fact is, mau seruwet apa jalan ceritanya, Jungkook itu tetap bucinnya Taehyung, that's final, no coma coma club. Ini adalah edisi dibuang sayang. Akan berisi drable, oneshoot, atau two shoot, bergantung mood nanti. Kadang akan sangat pendek, dan...