12 April guys, they're come back, oh my gawd 😍😍😍
📑📑📑
“KIM TAEHYUNG!!!”
Kim Seokjin berteriak dari dalam dapur, sambil membawa-bawa panci pink hadiah 100 harinya bersama Namjoon. Jin menghambur kepada adiknya yang kini sedang asyik bergelung di atas sofa sambil menonton cartoon favoritnya, Cloud Bread.
“Apa sih hyung, berisik ah!” Taehyung mengorek sebelah telinganya acuh, lalu meniup jemarinya dengan santai.
“Eh bedebah, enam ditambah sembilan berapa?” Jin berdiri berkacak pinggang di hadapan Taehyung, memblokir tv yang sedang ditonton oleh si Kim muda itu.
“Mesumm!!” Taehyung merengut.
Jin menaikkan alisnya, “Tae, seriusan deh, kalau kamu nggak jawab dengan benar, panci ini benar-benar akan melayang di kepalamu nih.” ancamnya.
“Taetae sudah jawab hyung, duh. Enam tambah sembilan itu mesum jadinya, masak nggak ngerti sih?!” kata Taehyung sensi.
Alih-alih marah, Jin malah memegangi kepalanya sendiri, kepusingan, kewalahan, benar-benar deh si Kim Taehyung ini. Kalau mereka tidak terikat hubungan darah, Jin pasti lebih memilih untuk menukarnya dengan satu set peralatan dapur yang baru.
“Pantas saja guru matematikamu menelepon lagi, katanya dia udah nyerah ngajarin kamu Matematika. Nilai matematikamu bukan cuma jeblok, tapi udah rusak parah Tae.” Jin masih memegangi keningnya sendiri.
“Kamu ngapain aja sih kalau pelajaran Matematika Tae?” lanjutnya kemudian.
“Hyung, yang penting Taetae udah hafal angka dari satu sampai tujuh, itu udah cukup kok.” bela Taehyung santai.
“Kok sampai tujuh doang sih Tae?” Jin mengerutkan keningnya, semakin mumet.
“Karena ada tujuh hari dalam seminggu dan karena hanya ada tujuh cowok tampan yang perlu Tae ingat di dunia ini, BANGTAN SEONYANDAN.” Mata Taehyung berkilau saat mengatakannya.
“Bangsul nih anak bikin emosi terus, kamu kalau nggak bisa itung-itungan bakal ditipu orang terus anjirr. Jadi, mulai sekarang hyung bakal undang juniornya Namjoon yang pinter matematika itu buat jadi tutor kamu!!” Kata Jin final.
“Siapa?” Mata Taehyung tiba-tiba melotot. “Jungkook hyung yang ganteng dan punya abs itu?”
Jin mengangguk.
“Jangan dong hyuuung!!!” Taehyung panik.
“Kenapa sih? Bukannya kamu suka cowok ganteng?”
“Justru itu, nanti Tae bukannya jadi pinter, malah makin bego loh kalau tutornya ganteng.” Taehyung beralasan.
“Ya matanya jangan jelalatan Taehyung.”
Dan mulai hari itu, Jeon Jungkook, asistan dosen jurusan Matematika Universitas Seoul, menjadi tutor bagi seorang Kim Taehyung, siswa kelas dua belas yang nilai Matematikanya lebih rendah daripada tinggi badan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
"KOI NO YOKAN" [KOOKV]
Short StoryThe fact is, mau seruwet apa jalan ceritanya, Jungkook itu tetap bucinnya Taehyung, that's final, no coma coma club. Ini adalah edisi dibuang sayang. Akan berisi drable, oneshoot, atau two shoot, bergantung mood nanti. Kadang akan sangat pendek, dan...