Hello there....
⚽️ ⚽️
“Kau suka Linonel Messi?”
Itu adalah pertanyaan yang ingin Kim Taehyung ucapkan sejak lima menit yang lalu, dan akhirnya ia mengucapkannya juga sekarang. Orang di depannya mengedip beberapa saat sebelum akhirnya menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya.
Taehyung mengangguk.
“Ehmm..ya..well, tidak terlalu.” Cowok di depannya kelihatan tidak terlalu yakin saat mengucapkannya.
“Kalau begitu, kau suka Valentino Rossi?” Taehyung bertanya lagi.
Cowok itu sedikit menelengkan kepalanya saat mendengar pertanyaan Taehyung, setelah beberapa saat berpikir, akhirnya ia menjawab, “Kalau dipikir-pikir, aku lebih suka Lionel Messi daripada Valentino Rossi,” begitu katanya.
Taehyung mengatupkan tangannya, lalu dia tersenyum, “Sudah kuduga.” Katanya.
Mereka sedang mengantre di sebuah café yang hari ini lumayan padat pengunjungnya dan setidaknya setiap tiga sampai lima menit sekali mereka harus maju untuk semakin dekat dengan bagian kasir.
Cowok di depan Taehyung melangkah mundur semenjak Taehyung mengajaknya bicara tadi.
“Ya?” ucapnya bingung.
“Kata Ayahku, setiap cowok tampan itu pasti menyukai Lionel Messi, ternyata dia memang benar.” Jawabnya sambil tersenyum lagi.
“Jadi, kau menanyakan itu karena ingin memastikan apakah aku tampan atau tidak?” laki-laki di depannya sedikit tertawa.
Dan Taehyung langsung menggeleng buru-buru, “Tidak, aku menanyakannya karena kau memang tampan. Kata Ayahku, jika aku bertemu dengan cowok tampan, aku harus bertanya apakah dia menyukai Lionel Messi atau tidak.” Jelasnya.
Si laki-laki di depannya semakin tertawa, “Jadi, kau pikir aku tampan?”
Taehyung mengangguk malu-malu.
“Kau suka Americano?” si cowok di depan Taehyung tadi menanyakannya saat dia lebih dulu sampai di depan kasir untuk menyampaikan pesanannya.
Taehyung menggeleng.
“Cappucino?”
Teahyung mengerutkan keningnya, “Kalau dipikir-pikir, sepertinya aku lebih menyukai Cappucino daripada Americano, tapi…” jeda sebentar, “aku tidak tahu karena aku tidak minum kopi.” Kalimat yang terakhir ini Taehyung ucapkan hanya sebagai gumaman, tapi rupanya cowok di depannya masih bisa mendengarnya, karena dia tersenyum dan buru-buru menambahkan, “Hot choco bagaimana?”
Taehyung mengangguk semangat karena begitu senangnya, itu adalah minuman favoritnya.
“Sepertinya kau sangat menyukainya, kalau begitu, satu Americano dan satu Hot Choco ukuran besar.” Katanya pada pegawai café.
“Eh…” mata Taehyung membulat, “Ehmm..kau tidak perlu…”
Tapi cowok di depannya buru-buru memotongnya, “Ayahku juga mengajariku sesuatu, katanya kalau aku bertemu dengan orang cantik, aku setidaknya harus mentraktirnya minuman.” Dia tersenyum di akhir kalimatnya, dan Taehyung tidak bisa tidak bersemu merah karenanya.
Mereka berdua akhirnya keluar café bersama-sama, cowok tampan tadi mengenalkan dirinya sebagai Jeon Jungkook, seorang fotografer.
“Aku bekerja di museum kota.” Kata Taehyung, “Museum itu akan semakin indah dan terasa aura klasiknya pada malam hari saat sudah tutup, kau mau melihatnya?”
Semburat merah jambu terpasang apik di pipi bersihnya saat ia menanyakannya dan Jungkook tidak bisa tidak tersenyum lebar saat dengan senang hati menyetujui ajakan tersebut.
Sebelum mereka berpisah, Jungkook memanggil namanya, “Taehyung?”
“Hmmm?”
“Kalau dipikir-pikir, aku lebih menyukai Leonardo da Vinci daripada Lionel Messi.” Katanya.
Taehyung tersenyum lebar saat membalasnya, “Perfect.”⚽️ ⚽️ ⚽️
Cuma singkat :)
Vomment jusseyo readers-nim
Thank chu~
KAMU SEDANG MEMBACA
"KOI NO YOKAN" [KOOKV]
Short StoryThe fact is, mau seruwet apa jalan ceritanya, Jungkook itu tetap bucinnya Taehyung, that's final, no coma coma club. Ini adalah edisi dibuang sayang. Akan berisi drable, oneshoot, atau two shoot, bergantung mood nanti. Kadang akan sangat pendek, dan...