53 PHYSIC

2.7K 444 34
                                    


Ini sequel Mathematics kalau kalian ingat :v












🔎🔎🔎














Jin hampir saja membanting lagi panci pink favoritnya kalau dia tidak ingat bahwa panci itu mahal harganya dan juga hadiah ulang tahun dari pacarnya, Namjoon.



Guru di sekolah Taehyung menelepon lagi, entah apa yang dilakukan oleh adik nyentriknya itu kali ini, yang jelas dia sudah bisa membayangkan bahwa Taehyung pasti sudah berbuat yang aneh-aneh lagi. Katanya, kali ini nilai Matematika Taehyung sudah lumayan membaik, tapi sayangnya bocah itu justru melemah di pelajaran Fisika.





Karena tidak mau diserang darah tinggi berlebih apabila harus berhadapan dengan dongsaeng super nyentriknnya itu, Jin akhirnya melemparkan tugas itu pada Jungkook saja. Soalnya, pertama, Jungkook itu adalah tutor Taehyung. Dan, kedua, Taehyung itu jinak minta ampun kalau sama Jungkook.





"Jungkook, biaya kuliah kamu satu semester ke depan hyung yang bayar deh, kamu urus Taehyung ya." ini kata Jin sambil buang-buang cek untuk Jungkook.




"Nggak usah hyung." Jungkook menolak.





"Nggak papa, hyung ikhlas kok. Kamu mau apa juga bakal hyung kasih nih, asal kamu urusin Taehyung sampai nggak bego." Jin terlihat sekali putus asanya kalau menyangkut soal adik satu-satunya itu.





"Aku nggak perlu dibayar buat ngebenerin masa depan Taehyung, hyung. Soalnya Taehyung itu masa depan aku, jadi ngedidik dia dari sekarang itu sama aja kayak mempersiapkan masa depan aku supaya lebih baik nanti. Hyung cukup kasih dan percayakan Taehyung buat aku aja nanti kalau udah tiba saatnya, ya?"










Jungkook bilang begitu, kalem, dan Jin sampai melongo mendengarnya. Jungkook dan Taehyung itu benar-benar memiliki sifat yang berkebalikan. Jungkook cenderung perfeksionis dan Taehyung adalah orang yang berantakan.







Dan, tiba-tiba yang dari tadi menguping pembicaraan muncul dari balik pintu sambil menggigiti bibir bawahnya sendiri. Cemas, khawatir, takut kalau yang tadi didengarnya dari mulut Jungkook itu cuma ilusi dan bayangannya saja. Takut salah dengar.






"Jungkook hyung yakin? Jungkook pinter, Taehyung bego lho. Jungkook perfeksionis, Taehyung nggak jelas parah." Taehyung baru kali ini mengakui kebobrokannya sendiri, biasanya dia tidak akan pernah sudi mengakui kalau dirinya itu bodoh, paling banter dia akan menyebut dirinya sendiri itu unik.






Jin semakin melongo saja. Pertama, dia tidak percaya kalau bakal ada yang bucin sama adeknya begitu. Kedua, kok bisa-bisanya Taehyung menguping lalu memunculkan diri begini.





Jungkook sendiri memerah saat ketahuan mengutarakan isi hatinya yang sebenarnya tentang Taehyung, tapi mau apa lagi, Taehyung sendiri sudah dengar begitu, jadi dia hanya bisa tersenyum saja.





"Dua kutub yang berbeda muatan saja kalau disatuin bakalan saling tarik menarik Tae, kenapa kamu dan aku nggak bisa?" katanya.







Kini giliran Taehyung yang pipinya memerah. Jantungnya berdebar keras sekali.







"Oke terserah kalian saja, pokoknya minta tolong urus bocah ini saja deh." dengan begitu Jin beranjak dari duduknya dan masuk ke dapur meninggalkan Taehyung yang biasanya bakalan bertingkah seperti kucing minta kawin kalau ada Jungkook, menjadi kucing yang malu-malu dan mennyembunyikan ekornya.





"KOI NO YOKAN" [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang